Di dalam agama islam, kegiatan tidur merupakan salah satu sifat jaiz manusia (sifat yang harus ada di setiap manusia). Yang bila mana jika kalian ingin kegiatan tidur tersebut bermanfaat layaknya melakukan suatu ibadah, maka kalian harus mengamalkan doa sebelum tidur setiap harinya.
Pada suatu hadist juga disebutkan, “tidurnya orang yang berilmu itu akan lebih baik, daripada ibadahnya orang yang bodoh.” Oleh sebab itu, kita sebagai umat manusia penting memiliki ilmu dunia dan akhirat.
Daftar Isi
Doa Sebelum Tidur dan Artinya
Bacaan:
بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ
“Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut”.
Artinya:
Makna Doa Sebelum Tidur
Terdapat tiga makna dari doa sebelum tidur, diantaranya ialah sebagai berikut:
A. Tidur saudaranya mati (tidur sama dengan mati).
Rasulullah pernah bersabda:
“Tidur adalah temannya mati.” (HR. Baihaqi, Thabrani dan Bazzar).
Disebut demikian sebab pada waktu kita tertidur, panca indra dan juga kesadaran manusia tal lagi berfungsi, alias sama dengan kondisi mati.
Hanya ada denyut jantung, tarikan napas, serta aspek fisik lain saja yang nampak masih hidup.
Di dalam al qur’an juga dijelaskan mengenai aktivitas tidur, pada ayat di bawah ini:
اَللّٰہُ یَتَوَفَّی الۡاَنۡفُسَ حِیۡنَ مَوۡتِہَا وَ الَّتِیۡ لَمۡ تَمُتۡ فِیۡ مَنَامِہَا ۚ فَیُمۡسِکُ الَّتِیۡ قَضٰی عَلَیۡہَا الۡمَوۡتَ وَ یُرۡسِلُ الۡاُخۡرٰۤی اِلٰۤی اَجَلٍ مُّسَمًّی
Artinya:
Ayat tersebut menerangkan jika mati terdapat dua jenis, yaitu:
- Bentuk tertahannya jiwa atau ruh seseorang sehingga tak bisa kembali dengan tubuhnya. Yang demikian adalah mati.
- Allah melepaskan jiwa atau ruh seseorang dari genggaman -Nya sehingga akan memungkinkan ruh tersebut dapat kembali ke tubuhnya semula. Yang demikian adalah tidur.
B. Pasrah terhadap Sang Pencipta
Doa yang telah kalian lafadzkan di dalam doa sebelum tidur ini mengandung arti yang sangat dalam. Yakni bahwasannya semua kehidupan atau kegiatan yang kalian kerjakan di dunia telah kamu pasrahkan semua terhadap sang pencipta.
Pada saat kita tertidur, kita tak bisa mengerjakan apa pun. Dan pada saat itu bisa saja ada orang yang jahat yang datang lalu membunuhmu. Atau bahkan ada malaikat pencabut nyawa yang hadir untuk mencabut nyawamu. 🙁
C. Pada saat hendak tidur, kita diajak untuk meresapi apa arti kematian dan kehidupan.
Karena sebelum tidur, kita adalah orang hidup biasa yang memiliki panca indra yang hidup. Ketika kita tertidur, maka kita sedang dimatikan sementara oleh Allah SWT.
Maka dari itu, tidur merupakan contoh kematian dari Allah yang diajarkan terhadap manusia di dunia ini agar menjadi pelajaran berharga pada akhirat kelak.
Adab Sebelum Tidur
Berikut ini adalah adab sebelum tidur sesuai dengan sunnah, antara lain:
1. Wudhu
Dari Al Baro’ bin ‘Azib, Rasul SAW pernah bersabda:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
Artinya:
2. Menghadap sisi kanan
Manfaat oleh Ibnul Qayyim:
“Tidur berbaring di sisi kanan yang dianjurkan di dalam Islam supaya seseorang tak lagi kesusahan untuk bangun pada waktu shalat malam. Tidur di sisi kanan lebih bermanfaat terhadap jantung. Sementara tidur di sisi kiri bermanfaat untuk badan (tetapi membuat seseorang akan semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322).
3. Membaca dzikir (ada di bawah).
4. Tidur awal malam
Diupayakan untuk membiasakan tidur di waktu awal malam (tidak sering begadang) apabila tiada kepentingan yang bermanfaat.
Diriwayatkan dari Abi Barzah, Rasul SAW pernah bersabda:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
Artinya:
Dzikir Sebelum Tidur
Terdapat 13 dzikir yang dapat kalian amalkan sebelum tidur. Dengan membacanya semoga aktivitas tidur akan menjadi lebih bermanfaat dan penuh berkah, sehingga memperoleh ketenangan dan selamat dari adanya gangguan.
Berikut ini adalah bacaannya:
1. Dzikir pertama
Menengadahkan dua telapak tangan. Kemudian kalian tiup sembari dibacakan surat Al Ikhlas, An Naas, dan juga Al Falaq.
Lalu dua telapak tangan kalian gunakan untuk mengusap tubuh yang bisa dijangkau. Diawali dari kepala, wajah hingga tubuh bagian depan.
Lakukan hal tersebut sebanyak tiga kali.
2. Membaca ayat Kursi
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.”
Artinya:
3. Membaca Surat Al Baqarah ayat 285 & 286
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ * لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya:
“Rasul sudah beriman kepada Al Qur’an yang telah diturunkan terhadapnya dari Tuhannya, demikian juga dengan orang – orang yang beriman. Semuanya beriman terhadap Allah, para malaikat-Nya, kitab – kitab -Nya dan juga para rasul-Nya.
(Mereka menyebutkan): “Kami tak membeda – bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari para rasul-Nya”, serta mereka juga menyebutkan: “Kami dengar serta kami taat”.
(Mereka juga berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami serta terhadap Engkaulah adalah tempatku kembali”. Allah tak akan membebani seseorang melainkan yang sesuai dengan kemampuannya.
Ia memperoleh pahala (dari kebajikan) yang diupayakan serta memperoleh siksa (dari kejahatan) yang dilakukannya.
(Mereka juga berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami apabila kami lupa atau kami membuat kesalahan.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan terhadap kami beban yang berat sebagaimana Engkau telah bebankan terhadap orang – orang yang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan terhadap kami apa yang tidak sanggup untuk kami pikul. Berilah ampunan kepada kami; ampunilah kami; serta rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami diantara kaum yang kafir“. (QS. Al Baqarah: 285-286).
4. Dzikir keempat
بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
“Bismika robbi wadho’tu jambii, wa bika arfa’uh, fa-in amsakta nafsii farhamhaa, wa in arsaltahaa fahfazh-haa bimaa tahfazh bihi ‘ibaadakash shoolihiin.”
Artinya:
5. Dzikir kelima
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِيْ وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ
“Allahumma innaka kholaqta nafsii wa anta tawaffaahaa, laka mamaatuhaa wa mahyaahaa, in ahyaytahaa fahfazh-haa, wa in ammatahaa faghfir lahaa. Allahumma innii as-alukal ‘aafiyah.”
Artinya:
6. Dzikir keenam
اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ
“Allahumma qinii ‘adzaabak, yawma tab’atsu ‘ibaadak.”
Artinya:
7. Dzikir ketujuh
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
“Bismika allahumma amuutu wa ahyaa.”
Artinya:
8. Dzikir kedelapan
سُبْحَانَ اللهِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ
اللهُ أَكْبَرُ
“Subhanallah (33 x)”
“Alhamdulillah (33 x)”
“Allahu Akbar (33 x)”
Artinya:
“Segala puji bagi Allah (33 x)”
“Allah Maha Besar (33 x)”.
9. Dzikir kesembilan
اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
“Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.”
Artinya:
10. Dzikir kesepuluh
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَكَفَانَا وَآوَانَا، فَكَمْ مِمَّنْ لاَ كَافِيَ لَهُ وَلاَ مُؤْوِيَ
“Alhamdulillahilladzi ath’amanaa wa saqoonaa wa kafaanaa wa aawaanaa, fakam mimman laa kaafiya lahu wa laa mu’wiya.”
Artinya:
11. Dzikir kesebelas
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
“Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy-syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy-syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.”
Artinya:
*)Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Abu Bakr Ash Shiddiq agar dibaca di waktu pagi, petang serta ketika akan tidur.
12. Dzikir keduabelas
Membaca:
- “alif lam mim tanzil” (surat As-Sajdah)
- “tabaarokal ladzii biyadihil mulk” (surat Al Mulk).
13. Dzikir ketigabelas
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
“Allahumma aslamtu nafsii ilaik, wa fawwadh-tu amrii ilaik, wa wajjahtu wajhiya ilaik, wa alja’tu zhohrii ilaik, rogh-batan wa rohbatan ilaik, laa malja-a wa laa manjaa minka illa ilaik. Aamantu bikitaabikalladzi anzalta wa bi nabiyyikalladzi arsalta.”
Artinya:
Kesimpulan
Pada dasarnya, doa sebelum tidur dibaca untuk menjadi pengingat jika kita hanyalah seorang hamba yang lemah. Kita tak berdaya selayaknya pada saat kita tidur.
Dan sebetulnya point intinya bukan ada pada saat kita tertidur, melainkan terhadap kegiatan yang telah dikerjakan sebelum tidur.
Maka dari itu, lakukanlah kegiatan yang positif selama masa hidup supaya kalian dapat tertidur tenang dan nyaman.
FAQs
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan seputar Doa Sebelum Tidur, antara lain:
Supaya kegiatan tidur bermanfaat layaknya melakukan suatu ibadah. Dijaga oleh Allah SWT.
بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ
Penting, agar kita senantiasa dilindungi oleh Allah SWT.
Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut .