Pengertian motivasi adalah suatu alasan atau dorongan yang dijadikan sebagai dasar dari semangat seseorang guna mengerjakan sesuatu agar dapat mencapai tujuan atau motto hidup tertentu. Selengkapnya simak pembahasan di bawah ini mengenai pengertian motivasi.
Daftar Isi
Pengertian Motivasi
Arti dari istilah pengertian motivasi juga bisa kita artikan menjadi segala hal yang menyebabkan adanya semangat atau dorongan dalam diri seseorang untuk mencapai atau mengerjakan sesuatu.
Secara etimologi, kata motivasi asalnya dari bahasa Inggris, yakni “motivation” yang berarti “daya batin” atau “dorongan”.
Sehingga pengertian motivasi dapat kita ketahui segala sesuatu yang dapat menggerakan atau mendorong seseorang guna melakukan tindakan terhadap sesuatu dengan tujuan tertentu.
Motivasi ini dapat berasal dari dalam diri sendiri maupun dari orang lain. Dengan adanya motivasi, seseorang bisa dengan semangat atau antusias dalam mengerjakan sesuatu, baik hal yang positif maupun negatif.
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian motivasi menurut para ahli, antara lain:
1. American Encyclopedia
2. Uno (2007)
Motivasi adalah suatu dorongan eksternal dan internal pada diri individu yang dikarenakan adanya minat serta keinginan, kebutuhan, dorongan, cita-cita, harapan, serta tujuan.
Motivasi sendiri adalah sesuatu yang bisa membuat individu mau mengerjakan ‘sesuatu’. Seperti yang sudah disebutkan oelh Sargent serta dikutip oleh Howard, 199, yang berbunyi:
“Jika motivasi adalah dampak dari interaksi individu pada situasi yang tengah dihadapinya,” (Siagian, 2004).
3. Hamalik (1992; 173)
4. Uno (2007) versi 2
5. Makmun (2004)
6. Mulyasa (2003; 112)
Motivasi adalah suatu tenaga penarik atau pendorong yang menyebabkan timbulnya tingkah laku menuju suatu tujuan tertentu.
Seseorang yang akan bersungguh – sungguh serta mempunyai niat sebab ada suatu hal keinginan yang tinggi.
7. Sardiman (2007; 73)
8. Azwar (2000; 15)
9. Mc. Donald (dalam Sadirman, 2007; 73)
10. Malayu (2005;143)
11. Victor H. Vroom
12. Victor H. Vroom
13. Weiner (1990)
14. G. R. Terry (dalam Malayu, 2005: 145)
15. G. R. Terry
16. Edwin B Flippo
17. Robbin dan Judge
18. Edwin B. Flippo
19. Morgan et al (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2000; 151)
20. Barton & Martin (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2000: 151)
Teori Motivasi
Berikut ini adalah 5 teori motivasi yang kerap kali dipakai, antara lain:
1. Teori Kebutuhan McClelland
David McClelland adalah seorang psikolog yang menyebutkan opininya terkait teori motivasi yang terbagi menjadi 3 jenis kebutuhan, antara lain:
- Kebutuhan prestasi (need for achievement)
- Kebutuhan afiliasi (need for affiliation)
- Kebutuhan akan kekuasaan (need for power).
2. Teori ERG Alderfer
Teori ERG Alderfer atau juga dikenal sebagai ERG disebutkan oleh Aldefer yang ia ambil dari bentuk persamaan:
- E = Existence yang artinya eksistensi kebutuhan, sama halnya dengan fisiologis serta materialistis
- R = Relatedness yang menyebutkan hubungan dengan pihak yang lainnya
- G= Growth yang berarti kebutuhan tumbuh guna meraih potensi diri yang optimal.
3. Teori Hierarki Maslow
Teori Hierarki disebutkan oleh Abraham Maslow yang merupakan seorang psikologi pada tahun 1943.
Dalam teori ini disebutkan jika tingkatan kebutuhan hidup manusia itu didasari kepada 5 jenis. Mulai dari keperluan yang mendasar sampai kebutuhan tertinggi.
Tingkatan hierarki yang dimaksud di atas ialah:
A. Kebutuhan Fisiologis (Physiological needs)
Keperluan hidup manusia yang sangat dasar seperti kebutuhan akan: Makanan, minuman, pakaian, udara, air, tempat tinggal serta keperluan lain untuk bertahan hidup.
B. Kebutuhan Keamanan (Safety needs)
Kebutuhan hidup manusia untuk mendapatkan rasa aman dari tindak kekerasan. Baik itu secara fisik ataupun secara psikis.
Sebagai contoh: Lingkungan dari tempat tinggal yang bebas akan polusi, perlindungan dari keselamatan akan bahaya serta berbagai ancaman di dalam hidup seseorang.
C. Kebutuhan Sosial (Social needs)
Seiring dengan sifat dalam diri manusia yang menjadi makhluk sosial, manusia ini memerlukan orang lain dalam menjalankan hidupnya.
Keperluan satu ini mensyaratkan manusia guna mempunyai rasa mencintai serta dicintai.
D. Kebutuhan Penghargaan (Esteem needs)
Keperluan yang berhubungan dengan keamanan fisiologis, serta sosial.
Keperluan atau kebutuhan tersebut menjadikan individu itu berharap untuk diakui oleh orang lain, mempunyai reputasi serta rasa percaya diri dan juga dihargai oleh orang lain.
E. Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-Actualization)
Kebutuhan atau keperluan yang paling tinggi di dalam hidup manusia adalah kebutuhan manusia agar bisa memenuhi ambisi dalam diri pribadinya.
4. Teori Harapan Vroom
Victor Vroom adalah seorang profesor yang berasal dari Kanada. Beliau menyebutkan teori motivasi di dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation” yang berbunyi jika seseorang akan mengerjakan sebuah tindakan sebab mengharapkan hasil maupun imbalan.
Konsep dari teori harapan Vroom yaitu:
- Harapan (Expectancy),: Tingkat kepercayaan dalam diri seseorang jika sebuah usaha akan mampu menghasilkan suatu kinerja tertentu.
- Instrumentally: Tingkat kepercayaan dalam diri seseorang jika suatu kinerja yang dikerjakan dapat memperoleh hasil tertentu.
- Valensi (Valence): Berhubungan dengan nilai positif serta negatif dari hasil yang sudah dicapai.
5. Teori Motivasi Hygiene Herzberg
Teori Herzberg atau juga dikenal dengan teori dua faktor yang berbeda, yaitu tingkat kepuasan serta ketidakpuasan di dalam bekerja atau dikenal juga sebagai teori M-H.
- Kepuasan bekerja: Faktor yang berkaitan dengan prestasi, pengakuan, tanggung jawab yang akan memberikan kepuasan positif untuk karyawan.
- Ketidakpuasan bekerja: Faktor yang berkaitan dengan keadaan dari lingkungan kerja, hubungan atau relasi antar individu, keamanan bekerja ataupun gaji yang memberikan rasa tak puas untuk karyawannya.
Jenis – Jenis Motivasi
Terdapat banyak sekali hal dapat memotivasi seorang individu agar melakukan sesuatu di dalam hidupnya.
Tetapi, pada umumnya, terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsik/ internal serta motivasi ekstrinsik/ eksternal, berikut penjelasan selengkapnya:
1. Motivasi Intrinsik/ internal
Motivasi intrinsik/ internal merupakan suatu keinginan dari seorang individu untuk mengerjakan sesuatu.
Dimana hal tersebut dikarenakan adanya faktor dorongan yang berasal ada di dalam diri sendiri tanpa dipengaruhi dengan orang lain sebagai hasrat guna meraih tujuan tertentu.
Contoh:
- Seseorang yang termotivasi agar bekerja, supaya dapat memperoleh penghasilan dan bisa memenuhi keperluan hidupnya sehari – hari.
- Seseorang yang termotivasi untuk merawat tubuhnya agar bisa tampil lebih percaya diri.
- Seseorang yang sering melihat kata kata bijak untuk status dan motivasi dirinya sendiri.
2. Motivasi Ekstrinsik/ eksternal
Motivasi ekstrinsik/ eksternal merupakan hasrat atau keinginan dari seorang individu guna mengerjakan sesuatu yang dikarenakan adanya faktor dorongan yang berasal dari luar (orang lain atau peristiwa) guna meraih suatu tujuan yang dapat menguntungkan dirinya.
Contoh:
- Seseorang yang termotivasi agar bekerja lebih giat sebab adanya peluang yang akan diberikan oleh perusahaan guna meningkatkan karir terhadap pegawai yang berprestasi.
- Mengerjakan PR agar dapat dibuatkan nasi goreng oleh ibu.
Faktor – Faktor Motivasi
Proses psikologis yang ada pada diri seseorang yang akan menciptakan motivasi yang dipengaruhi dengan beragam faktor.
Berikut adalah beberapa faktor motivasi yang terbagi menjadi dua (intern dan ekstern), antara lain:
1. Faktor Internal (Intern)
Faktor internal merupakan faktor motivasi yang asalnya ada pada dalam diri seorang individu.
Motivasi internal ini muncul sebab adanya keinginan dari seseorang agar mempunyai prestasi serta tanggungjawab di dalam kehidupannya.
Beberapa hal yang termasuk ke dalam faktor internal yaitu:
- Harga diri dan Prestasi: Motivasi yang ada pada diri seseorang guna mengembangkan kreativitas serta mengerahkan energi guna meraih prestasi untuk meningkatkan harga dirinya.
- Harapan: Sesuatu yang hendak diraih oleh seseorang di waktu yang akan datang untuk mempengaruhi sikap serta perasaan subjektif orang terkait.
- Kebutuhan: Setiap orang pasti mempunyai kebutuhan untuk menjalani kehidupannya, sehingga orang tersebut akan termotivasi dalam melakukan sesuatu agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Kepuasan kerja: Motivasi yang ada pada diri seseorang sebab bisa mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.
- Tanggungjawab: Motivasi yang ada pada diri seseorang supaya dapat bekerja dengan baik serta berhati – hati agar menghasilkan suatu hal yang berkualitas.
2. Faktor Eksternal (Ekstern)
Faktor eksternal merupakan faktor motivasi yang asalnya dari luar diri seorang individu.
Motivasi eksternal ini muncul sebab adanya peranan dari luar. Sebagai contoh: Organisasi yang menuntut perilaku seseorang dalam menjalani kehidupannya.
Beberapa hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah:
1. Jenis serta sifat pekerjaan
Yaitu dorongan yang berasal dari dalam diri seorang individu untuk bekerja pada sifat dan jenis pekerjaan tertentu.
Keadaan seperti ini juga akan dipengaruhi oleh besar imbalan yang diperoleh terhadap pekerjaan tersebut.
2. Hubungan interpersonal
Yakni hubungan antara sahabat atau teman sejawat, atasan, atau bahkan dengan bawahan.
Dalam konteks satu ini, masing – masing orang ingin dihargai serta menghargai di dalam organisasi sehingga akan tercipta suasana kerja yang nyaman dan harmonis.
3. Kondisi kerja
Yakni kondisi yang mana seseorang bekerja sesuai dengan yang diharapkan (kondusif) sehingga bisa bekerja secara maksimal.
4. Kelompok kerja
Yakni suatu organisasi yang mana seseorang bekerja untuk memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
5. Keamanan & keselamatan kerja
Yakni suatu perlindungan yang diberikan oleh suatu organisasi kepada jaminan keamanan serta keselamatan seseorang di saat bekerja.
Fungsi dan Tujuan Motivasi
Pada umumnya, fungsi dari motivasi ialah menjadi pendorong maupun daya tarik di dalam seorang individu agarmau mengerjakan suatu tindakan dengan tingkat antusiasme atau semangat yang tinggi.
Namun ada juga beberapa fungsi lain dari motivasi yang perlu kalian ketahui, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Menentukan Cepat atau Lambatnya Suatu Tindakan
Motivasi juga bisa berfungsi sebagai promotor yakni mesin pendorong atau penggerak yang akan memberikan kekuatan untuk seorang individu dalam mengerjakan suatu tindakan.
Seseorang yang sudah termotivasi akan menentukan usaha apa yang nantinya harus ditempuh supaya tujuan yang diinginkan semakin cepat diraih.
2. Menyeleksi Perbuatan
Seseorang yang sudah tertanam motivasi di dalam dirinya juga akan melakukan usaha tertentu pada saat akan melakukan tindakan demi meraih hasil yang diinginkan.
Dengan begitu, motivasi ini juga befungsi sebagai penyeleksi untuk membantu seorang individu dalam membuang perbuatan yang tak berhubungan dengan tujuannya.
3. Menentukan Arah yang Ingin Diraih
Motivasi juga bisa berfungsi menjadi pengarah artinya motivasi bisa menggambarkan arah kepada aktivitas yang dikerjakan oleh seorang individu yang sesuai dengan tujuan yang hendak diraih.
Dalam konteks ini, terdapat dua jenis arah yang dapat diraih, yakni arah positif serta arah negatif.
Menurut pendapat dari Hasibuan, pemberian motivasi kepada seorang individu juga dapat menghasilkan beberapa tujuan, antara lain:
- Memberikan semangat atau dorongan kepada bawahannya.
- Meningkatkan produktivitas dari seorang pegawai pada saat bekerja.
- Menjadikan karyawan lebih kreatif serta selalu berpartisipasi dalam aktivitas kantor.
- Meningkatkan kedisiplinan pada karyawan guna mengurangi angka absensi pada karyawan.
- Menciptakan rasa tanggung jawab untuk karyawannya kepada berbagai tugas yang mereka terima.
- Mempertahankan tingkat loyalitas pada karyawan sehingga mereka akan tetap bertahan di dalam perusahaan.
- Menciptakan suasana kondisi kerja yang kondusif serta hubungan kerja yang nyaman dan baik antar rekan kerja.
Cara Meningkatkan Motivasi Kerja
Tidak semua individu mempunyai motivasi tinggi, maka tak heran apabila prestasi atau pencapaian pada masing – masing individu berbeda.
Terlebih lagi, sekarang ini banyak sekali fenomena individu yang kehilangan motivasi.
Yang mengakibatkan mereka putus asa dan cepat menyerah. Maka dari itu, perlu ada beberapa hal yang mampu mendorong individu agar terus meningkatkan motivasi kerja.
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kalian coba untuk meningkatkan motivasi kerja, antara lain:
1. Cari Pekerjaan Sesuai Minat & Bakat
Memperoleh atau mencari pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minat kalian juga akan menambah motivasi ketika bekerja.
Kalian nantinya akan merasa senang dan ikhlas pada saat mengerjakan pekerjaan tersebut.
Akan ada banyak ide atau inovasi baru yang kalian keluarkan, sehingga kalian juga akan terpacu untuk selalu berprestasi dalam bekerja.
Kerjakankan pekerjaan kalian dengan ikhlas dan senang hati, sehingga kalian akan termotivasi dengan sendirinya.
2. Terus Belajar
Kalian juga harus terus belajar agar dapat menemukan berbagai hal baru. Dorongan yang berasal dari luar itu juga bisa kalian jadikan sebagai motivasi kerja agar menjadi lebih baik.
Akan dapat berbagai pelajaran yang berarti yang akan kalian temui di luar sana.
3.Positive Thinking
Berpikiran positif tentu juga akan sangat berpengaruh kepada tingkat tinggi rendahnya motivasi yang tertanam di dalam diri seorang individu.
Oleh sebab itu, berpikirlah dengan positif supaya tersalur juga berbagai energi yang baik di dalam tubuh.
Hal ini tentunya juga akan memberikan rangsangan yang baik untuk kalian, sehingga akan memunculkan motivasi yang besar di dalam diri agar dapat mengerjakan suatu pekerjaan sebaik mungkin.
4. Dapatkan Penghargaan Yang Sesuai
Penghargaan yang ada di suatu pekerjaan tentu juga akan menjadi tujuan di dalam hidup.
Maka dari itu, pastikanlah jika kalian sudah memperoleh maupun gaji yang sesuai dengan pekerjaan kalian.
5. Istirahat Cukup
Kualitas istirahat yang cukup juga bisa memacu motivasi pada diri seorang individu. Istirahatlah jika otak serta badan kalian telah menolak untuk bekerja.
Kesehatan tubuh juga sangat penting untuk menjaga kebugaran badan dan mental kalian. Kesehatan badan dan mental mampu menghasilkan motivasi yang baik.
Sehingga, sayangilah tubuh dan jiwa kalian, jangan dipaksakan untuk terus bekerja dan memikirkan hal tidak penting!
Kesimpulan Pengertian Motivasi
Pengertian motivasi adalah suatu alasan atau dorongan yang dijadikan sebagai dasar dari semangat seseorang guna mengerjakan sesuatu agar dapat mencapai tujuan tertentu.
Kesehatan mental dan badan juga ternyata menjadi salah satu syarat keberhasilan dari motivasi untuk bekerja atau melakukan sesuatu dengan lebih baik. Maka dari itu sayangi kesehatan jiwa dan raga kalian ya!
FAQ
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan seputar Dampak Positif dan Negatif Internet, antara lain:
Suatu alasan atau dorongan yang dijadikan sebagai dasar dari semangat seseorang guna mengerjakan sesuatu agar dapat mencapai tujuan tertentu.
Salah satunya dari G. R. Terry: “Motivasi adalah sebuah keinginan yang terdapat dalam diri seorang individu serta bisa membuatnya mau mengerjakan sebuah tindakan”.
Salah satunya adalah seseorang yang termotivasi agar bekerja, supaya dapat memperoleh penghasilan dan bisa memenuhi keperluan hidupnya sehari – hari.
Ada dua, yaitu motivasi internal dan eksternal.
Salah satunya adalah memberikan semangat atau dorongan kepada karyawan.