Karena ribosom merupakan salah satu jenis organel sel, saya sarankan Anda untuk membaca terlebih dahulu artikel lengkap mengenai organel-organel sel yang pernah kami ulas di artikel Struktur, Gambar, dan Fungsi Organel-Organel Sel.
Selain mengulas struktur dan fungsi ribosom, kita juga akan coba mengulas tentang sejarah serta fakta menarik lainnya dari ribosom.
Daftar Isi
Sejarah Ribosom
Ribosom diteliti pertama kali oleh George Emil Palade pertengahan tahun 1950, ilmuan asal Romania dengan menggunakan mikroskop elektron. Untuk kata “Ribosom” sendiri pertama kali digunakan tahun 1958 oleh Richard B. Robert. Ribosom berasal dari bahasa Yunani yaitu “badan” dan asam ribonukleat (ribonucleic acid).
Apa itu ribosom?
Seperti yang kami sindir di awal artikel, ribosom adalah organel sel yang bentuknya kecil berupa butiran nukleoprotein.
Di sel eukariotik ribosom mempunyai bentuk bulat dengan ukuran diameter 25 nm, dan pada sel prokariotik diameter ribosom lebih kecil lagi. Ribosom tersusun atas sub unit besar dan kecil. Berisi RNA ribosom dan (RNAr) dan protein di dalamnya.
Kategori Ribosom
Ribosom dibedakan menjadi 2 kategori yang mana terdapat di dalam sitoplasma, yaitu ribosom terikat dan ribosom bebas.
Walaupun berbeda, tetapi keduanya memiliki fungsi yang sama dalam mensintesis protein yang bermanfaat untuk membantu sel dalam menjalankan kegiatan atau aktivitasnya.
- Ribosom Bebas: struktur sel yang tersebar luas di bagian sitoplasma
- Ribosom Terikat: struktur ribosom yang biasanya menempel di bagian RE (Retikulum Endoplasma) atau sering juga disebut RER (Retikulum Endoplasma Kasar)
Struktur Ribosom
Tempat A: merupakan tempat pengikatan tRNA – Aminoasil, biasanya mengikat tRNA yang memikul asam amino berikutnya yang akan ditambah pada rantai polipeptida
Tempat P: merupakan tempat pengikatan tRNA-Peptidil, biasanya pengikat tRNA yang menempel pada rantai polipeptida yang sedang tumbuh
Tempat E: merupakan tempat keluarnya tRNA yang tidak mempunyai muatan
Sintesis protein
Translasi
- Ribosom menempel asam amino membangun protein.
- Ke 2 sub unit (kecil dan besar) bergabung dengan RNA Messenger.
- Ribosom menemukan tempat starter yang betul pada RNA yang disebut kodon.
- Ribosom bergerak ke bawah RNA, setiap tiga huruf pada RNA adalah asam amino baru, membaca petunjuk tentang asam amino.
- Ketika mencapai kode ‘stop’ makan proses membangun protein berhenti.
Fungsi Ribosom
Ribosom mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dan memiliki peran masing-masing dalam pembentukan sebuah sel.
Fungsi utamanya yaitu memproduksi dan mensintesis zat protein yang ada dalam sel. Untuk ribosom yang ada di sitoplasma, otomatis fungsi tersebut hanya bekerja di dalamnya dan bermanfaat hanya untuk sitoplasma tersebut.
Untuk ribosom yang melekat pada RE (Retikulum Endoplasma) umumnya memproduksi protein dan menyebarkan hingga ke luar bagian sel sehingga manfaatnya tidak hanya di sel tersebut saja, melainkan menyebar luas.
Semua tahapan dalam proses produksi dan sintesis protein dilakukan di bagian organel ribosom, baik itu dalam sitoplasma maupun retikulum endoplasma yang biasa disebut dengan dogma sentral.
Proses ini yang menjadi fungsi dan tugas utama dari ribosom.
Ribosom berperan penting bagi setiap kegiatan dan aktivitas metabolisme yang dilakukan oleh sel itu sendiri. Ribosom merupakan bagian yang berperan penting dalam pembentukan suatu sel yang sempurna.
Memiliki peran utama dalam mengumpulkan asam amino untuk mempersiapkan jenis protein tertentu. Protein yang sangat penting untuk melakukan aktivitas sel.
Deoxyribonucleic Acid (DNA) pertama menciptakan RNA (mRNA/Messenger RNA) lewat proses transkripsi DNA.
Untuk bagian organel sel yang lain akan Yuksinau.id ulas lagi di kemudian hari. Untuk melengkapi penjelasan tentang organel-organel sel, semoga artikel struktur dan fungsi ribosom membantu kamu dalam belajar biologi.