Gotong royong-, Kita sebagai manusia sebagai makhluk sosial tentunya tidak dapat hidup sendiri, kita senantiasa membutuhkan orang lain dalam berbagai hal untuk tetap bisa bertahan hidup.
Adanya relasi antar sesama tentunya akan dapat membantu meringankan beban masing-masing disetiap pekerjaan.
Dan relasi teresebut bisa kita sebut sebagai kerja sama.
Adanya kerjasama itulah yang menjadi bukti bahwa keselarasan hidup antar sesama akan memicu kehidupan yang damai, aman, dan sejahtera.
Tak elak, kerjasama tersebut juga akan memunculkan komunitas-komunitas yang ada di pedesaan hingga perkotaan.
Dan dalam komunitas tersebut tentunya akan memicu semangat gotong royong untuk membangun kehidupan agar menjadi lebih baik.
Lalu, apa itu gotong royong? Yuk simak baik-baik ulasan di bawah.
Daftar Isi
Pengertian Menurut Para Ahli
- Gotong Royong merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama yang bersifiat suka rela dengan tujuan untuk memperlancar suatu pekerjaan agar menjadi mudah dan ringan.
Dalam agama islam, gotong royong juga menjadi patokan utama di dalam kehidupan.
Dan semangat gotong royong yang ada di dalam diri seseorang dapat mencerminkan tingkat keimanan seseorang sesuai dengan ajaran Rasulallah SAW.
Bersabda dalam hadist yang di riwayatkan Bukhari,Muslim,Tirmidzi,dan Nasai. - Gotong Royong menurut KBBI:
“bekerja bersama-sama (tolong- menolong, bantu-membantu)diantara anggota-anggota suatu komunitas.” - Menurut pendapat Koentjaraningrat (1961: 2),
“kerjasama “Tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai ia mencintai saudaranya sama dengan mencintai dirinya sendiri”. - Menurut pendapat Sakjoyo dan Pujiwati Sakjoyo (dalam Selvi S. Padeo, 2012 : 88)
“adat istiadat tolong menolong antara warga dalam berbagai macam lapangan aktivitas sosial, baik berdasarkan hubungan tetangga kekerabatan yang berdasarkan efisien yang sifatnya praktis dan ada pula aktifitas kerja sama yang lain”. - Menurut pendapat Koenjaraningrat (dalam Selvi S. Padeo, 2012 : 87)
“suatu konsep yang erat sangkut pautnya dengan kehidupan masyarakat sebagai petani pada masyarakat agraris.”
“suatu sistem pengarahan tenaga tambahan dari luar keluarga untuk mengisi kekurangan dalam rangka aktifitas produksi bercocok tanam.” - Gotong Royong menurut Mubyarto
“kegiatan bersama untuk mencapai tujuan bersama.”
Unsur Unsur Gotong Royong
- Kesatuan
- Kebersamaan
- Kekeluargaan
- Kerukunan
Manfaat Gotong Royong
- Untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
- Menjaga rasa solidaritas antar sesama.
- Menjaga kehidupan masyarakat agar lebih baik.
- Tidak boros dalam pengeluaran yang memerlukan biaya ataupun kas RT/RW.
- Pekerjaan akan cepat selesai.
- Memperat tali persaudaraan dan kebersamaan sesama warga.
- Meningkatkan keamanan lingkungan.
- Menciptakan kententraman dan kedamaian antar sesama warga.
- Gotong royong tidak akan mengenal perbedaan, sehingga ketika gorong royong dilaksanakan, maka semua orang akan terasa sama derajatnya.
Contoh
Di Sekolah
- Pasca adanya letusan gunung Kelud, semua siswa SDN 02 Sumberari bergotong royong untuk membersihkan pasir dan abu vulkanik yang diakibatkan erupsi dari Gunung Kelud.
Dan pada hari pertama masuk sekolah, kegiatan belajar-mengajar juga digantikan dengan kegiatan gotong royong untuk membersihkan material vulkanik. - Di beberapa sekolah, menjelang liburan tiba, seluru warga sekolah turun dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah.
Kegiatan gotong royong diantaranya mulai dari mencangkul, memotong rumput, menyapu, serta membuang sampah.
Seluruh warga sekolah terlihat bersemangat dalam menjalankan kegiatan ini dan sebagain besar ada yang melakukan gotong royong sembari bercanda dengan lainnya.
Di Masyarakat
- Jum’at (14/06), sejumlah masyarakat di Kecamatan Eris terlihat bergotong-royong dalam membersihkan ruas jalan raya yang dimana merupakan penghubung dari kecamatan Eris dan kecamatan Kakas. Menurut camat dari Kecamatan Eris, Dedy Tumarar menuturkan kegiatan ini untuk memelihara kebersihan lingkungan, pembersihan semak-semak yang tumbuh disisi jalan dan untuk mengurangi resiko kecelakaan.
Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini rutin diadakan setiap minggunya pada hari Jum’at. - Warga suka makmur sadar betul jika keindahan, kedamaian dan kebersihan merupakan sebagian dari iman.
Sehingga mereka sangat antusias dalam menjalankan kegiatan gotong royong.
Warga suka makmur banyak yang turun langsung ke lapangan untuk membersihkan sampah, rumput liar, memperbaiki selokan, dan kegiatan lainnya.
Sementara itu, hal itu juga dilengkapi dengan keramahan sejumlah warga yang turut menyediakan makanan dan minuman kepada warga lainnya dengan sengaja dan ikhlas.
Sehingga, otomatis rasa persatuan dan kebersamaan pun akan tumbuh menjadi semakin tinggi dan baik.
Di Rumah
- Membersihkan rumah di hari libur secara bersama-sama
- Membersihkan halaman rumah bersama-sama
- Bercocok tanam bersama
- Bekerjasama untuk membetulkan bagian rumah yang rusak
- Menyelesaikan masalah secara bersama-sama
Nilai Gotong Royong
Nilai gotong royong merupakan semangat seseorang yang diwujudkan dalam bentuk tindakan.
Serta perilaku tanpa mengharapkan imbalan dalam tindakan tersebut dan dilakukan secara bersama.
Demi kepentingan bersama atau bahkan individu tertentu.
Nilai Nilai Yang Terkandung Dalam Kegotong Royongan
1. Kebersamaan
Seperti yang telah kita ketahui, kegiatan ini merupakan cerminan kebersamaan yang telah tumbuh alam lingkungan masyarakat.
Dengan gotong royong, seluruh warga masyarakat dapat bekerja bersama-sama untuk membangun suatu fasilitas yang nantinya dapat dimanfaatkan bersama
2. Persatuan
Dengan kegiatan ini, rasa persatuan antar anggota masyarakat akan terasa erat. Sehingga nantinya, masyarakat mampu dan lebih kuat dalam menghadapi permasalahan yang ada.
3. Rela Berkorban
Gotong royong juga akan mengajarkan setiap orang untuk rela berkorban demi kepentingan bersama.
Rela berkorban tersebut dapat berupa waktu, tenaga, pemikiran, hingga uang.
4. Tolong Menolong
Dalam kegiatan gotong royong, masyarakat bahu membahu dalam menolong satu sama lain.
Sekecil apapun peran seseorang di dalamnya, akan berdampak besar terhadap orang lain.
5. Sosialisasi
Dengan bergotong royong, setiap individu akan disadarkan kembali bahwa dirinya merupakan makhluk sosial yang membtuhkan satu sama lain.
Dalam kegiatan ini, masyarakat juga akan mengenal satu sama lain, sehingga proses sosialisasi bisa terus terjaga.
Tujuan Gotong Royong
- Mengajak setiap individu untuk bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan ataupun menjaga suatu lingkungan.
- Meningkatkan tali persausdaraan dan kebersamaan antar warga.
- Membuat warga agar lebih kompak serta saling mengenal satu sama lain.
- Membuat suatu pekerjaan agar menjadi lebih ringan.
- Mempererat rasa kesatuan dan persatuan.
- Menghemat pengeluaran.
- Mempercepat suatu pekerjaan.
Implementasi Dalam Masyarakat Indonesia
- Membangun rumah salah seorang warga yang sedang membangun rumah. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam satu hari penuh yang sering disebut sebagai sambatan dalam tradisi Jawa.
- Membangun masjid.
- Membersingkan lingkungan komplek, desa, atau lingkungan lainnya.
- Membangun jalan sebagai fasilitas yang dapat digunakan sebagai fasilitas umum.
- Membangun sarana olahraga seperti lapangan sepak bola.
- Menanam pohon disekitar lingkungan komplek atau pedesaan.
- Melakukan rapat warga dihari minggu yang juga dikategorikan sebagai bagian dari suatu kegiatan gotong royong.
Konsep
- Manusia itu tidak hidup sendiri di dunia, tetapi dikelilingi oleh masyarakat dan juga alam semesta.
Sebagai bukti manusia akan mati jika tidak ada orang lain, misalnya untuk hidup manusia butuh ayah dan ibu dari ia kecil sampai ia dewasa. - Segala aspek kehidupan manusia pada hakekatnya tergantung pada sesamanya. Buktinya untuk makan saja manusia membutuhkan manusia untuk mencari bahan, memasak, dan lain sebagianya.
- Manusia selalu berusaha memelihara hubungan baik antar sesamanya, terdorong oleh jiwa sama-rata sama-rasa.
*Misalnya manusia akan merasa aman disuatu kampung apabila terjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya sebab secara tidak langsung masyarakat tersebut menjadi security untuk sesamanya. - Selalu berusaha bersifat konform, berbuat sama dan juga bersama dengan sesamanya dalam suatu komunitas, yang terdorong oleh jiwa sama-tinggi sama-rendah.
Upaya Pelestarian
Sudah menjadi harapan semua orang bahwa semangat gotong royong haruslah ditingkatkan.
Supaya tidak semakin memudar akibat perkembangan zaman, sehingga diperlukan upaya untuk melestarikan budaya sikap dan perilaku gotong royong di dalam masyarakat.
Adapun beberapa upaya yang dimaksud, diantaranya adalah sebagai berikut:
Pihak Masyarakat
- Meminimalisir atau menghilangkan anggapan bahwa kegiatan gotong rayang adalah tidak penting.
Sehingga akan membangun motivasi dan semangat untuk terus melestarikan gotong royong. - Tidak memanfaatkan kasus tertentu atau RAS.
- Meminimalisir jarak antar lapisan masyarakat, sehingga nantinya tidak ada rasa canggung antar sesama.
Pihak Pemerintah
- Memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat untuk senantiasa mengaktifkan kegiatan gotong royong dan turung ke lapangan secara langsung.
- Memberikan hadiah atau reward kepada pihak tertentu yang aktif menjalankan kegiatan gotong royong.
Supaya masyarakat termotivasi untuk melakukan kegiatan tersebut.
Kendala Gotong Royong di Era Digital
- Nilai gotong royong yang dijelaskan di sekolah belum terjebarkan secara menyeluruh.
Sehingga pemahaman terhadap siswanya mengenai perilaku gotong royong sangatlah kurang. - Kurangnya pemahaman di dalam masyarakat bahwa saat ini tidaklah relevan saat harus menggunakan prinsip gotong royong.
Sehingga pemahaman tersebut akan dianggap sama serta tidak ada kesalahan di dalamnya. - Memudarnya rasa sosial diantara masyarakat, baik di pedesaan ataupun perkotaan.
- Kurangnya teladan dari pemerintah, yang pada umumnya jarang atau bahkan tidak ada yang turun tangan langsung ke dalam masyarakat untuk membangkitkan rasa sosial yang sudah lama hilang di dalam kehidupan masyarakat.
Azas Kegotong Royongan
Latar belakang serta alasan pentingnya bergotong rotong:
- Setiap manusia membutuhkan sesamanya untuk mencapai kesejahteraan baik dalam hal jasmani ataupun rohani.
- Manusia baru memiliki makna dalam kehidupannya apabila ia berada dalam kehidupan sesamanya.
- Manusia sebagai mahluk berbudi luhur mempunyai rasa saling mencintai, mengasihi serta tenggang rasa terhadap sesamanya.
- Dasar keimanan dan juga ketaqwaan terhadap Tuhan YME menuntut setiap manusia untuk saling bekerjasama, bergotong royong dalam upaya mencapai kesehjahteraan hidup, baik di dunia ataupun di akhirat.
- Dalam bergotong royong, suatu kegiatan atau usaha akan menjadikan lebih ringan, mudah dan juga lancar.
Faktot-Faktor Pendorong
- Manusia adalah makhluk sosial.
- Keikhlasan berpartisipasi serta kebersamaan atau persatuan.
- Terdapat kesadaran saling membantu serta mengutamakan kepentingan bersama atau umum.
- Peningkatan atau pemenuhan untuk kesejahteraan.
- Usaha penyesuaian dan integrasi atau penyatuan kepentingan sendiri dengan kepentingan bersama.
Karakteristik Gotong Royong
- Sebagai sifat dasar bangsa Indonesia yang menjadi unggulan bangsa dan tidak dimiliki bangsa lain.
- Terdapat rasa kebersamaan di dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.
Dan menjadi bahan pertimbangan bahwasannya nilai-nilai kebersamaan yang selama ini ada perlu senantiasa dijunjung tinggi dan juga dilestarikan supaya tidak memudar. - Memiliki nilai yang luhur dalam kehidupan.
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, sebab di dalam kegiatan gotong-royong, setiap pekerjaan yang dilakukan secara bersama tanpa memandang kedudukan derajat seseorang.
Namun memandang keterlibatan setiap individu di dalam suatu proses pekerjaan samphingga ai sesuai dengan yang diharapkan. - Mengandung makna saling membantu yang dilakukan guna kebahagiaan serta kerukunan hidup dalam bermasyarakat.
- Kegiatan yang dilakukan secara bersama yang sifatnya sukarela tanpa adanya harapan untuk memperoleh imbalan apapun.
Dengan tujuan agar suatu pekerjaan atau kegiatan berjalan dengan mudah, lancar dan juga ringan.
Itulah ulasan singkat mengenai gotong royong yang dapat kami sampaikan, semoga dapat menambah pengetahuan anda.
Satu pemikiran pada “Pengertian Gotong Royong”