Bentuk Sosialisasi- Taukah kamu, apa itu sosialisasi? Sosialisasi merupakan suatu proses belajar-mengajar atau dapat kita sebut sebagai penanaman nilai, kebiasaan.
Serta aturan dalam tata cara bertingkah laku di masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya sesuai dengan peran dan juga status sosial masing individu di dalam suatu kelompok masyarakat.
Dalam artian yang sempit, sosialisasi ini dapat kita artikan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan oleh individu.
Dalam upaya untuk mengenal lingkungannya, baik dari lingkungan fisik ataupun sosial.
Sementara itu, dalam artian yang lebih luas, sosialisasi ini dapat kita artikan sebagai suatu proses interaksi sekaligus pembelajaran yang dilakukan oleh individu sejak ia lahir sampai akhir hayatnya di dalam suatu budaya masyarakat.
Lewat proses sosialisasi inilah seseorang mampu untuk memahami serta menjalankan hak dan juga kewajibannya berdasarkan perannya dan status masing-masing individu yang sesuai budaya masyarakat.
Dengan kata lain, individu tersebut mempelajari sekaligus mengembangkan pola-pola perilaku sosial dalam proses pendewasaan diri.
Daftar Isi
Pengertian Sosialisasi
Adapun pengertian sosialisasi menurut pendapat dari para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. David B. Brinkerhoft Dan Lynn K.White
Menurut pendaat dari David B. Brinkerhoft Dan Lynn K.White pengertian Sosialisasiialah suatu proses belajar peran, status dan nilai yang diperlukan untuk partisipasinya dalam institusi sosial.
2. John C. Macionis
Menurut pendapat dari John C. Macionis pengertian Sosialisasi ialah pengalaman sosial seumur hidup dimana individu dapat mengembangkan potensinya dan mempelajari pola-pola kehidupan.
3. James. W. Vander Zanden
Menurut pendapat dari James. W. Vander Zanden, Sosialisasi ialah proses interaksi sosial dimana orang memperoleh pengetahuan, nilai, sikap dan perilaku esensial untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat.
4. Jack Levin Dan James L. Spates
Menurut pendapat dari Jack Levin dan James L. Spates pengertian Sosialisasi ialah proses pewarisan dan pelembagaan kebudayaan ke dalam kepribadian individu.
5. Nursal Luth
Menurut pendapat dari Nursal Luth pengertian Sosialisasi ialah suatu proses ketika individu menerima dan menyesuaikan diri dengan masyarakat.
6. Sukandar Wiraatmaja
Menurut pendapat dari Sukandar Wiraatmaja pengertian Sosialisasi ialah proses belajar mulai bayi untuk mengenal dan memperoleh sikap, pengertian, gagasan dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat.
7. Wright Wright
Menurut pendapat dari Sukandar Wiraatmaja pengertian Sosialisasi ialah kunjungi artikel berikut Pengertian Sosialisasi Menurut Ahli
Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi yaitu proses dimana seseorang mulai dapat menerima serta menyesuaikan dirinya dengan unsur kebudayaan yang sama atau bahkan berbeda seperti kebiasaan, adat istiadat, perilaku, bahasa, dan juga agama masyarakat, mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan masyarakat.
Dalam wikipedia juga diterangkan bahwa sosialisasi itu merupakan proses penanaman. Ataupun transfer kebiasaan dan nilai serta aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat tertentu.
Pada intinya, pengertian di atas menerangkan bahwa sosialisasi ialah belajar kompleks seorang individu sebagai makhluk biologis berbudaya.
Serta proses seorang individu untuk memperoleh pembentukan sikap guna berperilaku yang sesuai dengan perilaku dalam kelompoknya.
Dan proses individu dalam melewati sosialisasi dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Proses Internalisasi
Proses Internalisasi merupakan proses yang dialami oleh setiap manusia dan sifatnya berlangsung seumur.
Dimana dalam proses ini semua individu akan belajar untuk membentuk kepribadian lewat perasaan, nafsu-nafsu, dan juga emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
2. Proses Inkulturasi
Proses Inkulturasi adalah proses dari pembudayaan seorang individu dalam mempelajari sekaligus menyesuaikan alam pikirannya dan juga sikapnya dengan mengikuti adat-istiadat, sistem norma, dan juga peraturan-peraturan hidup dalam kebudayaannya.
3. Pendewasaan diri
Pendewasaan diri merupakan suatu proses berlangsungnya enkulturasi dan internalisasi secara terus menerus sampai membentuk suatu kepribadian seorang individu.
Jika kepribadian individu sudah terwujud secara utuh, pada waktu itulah seseorang dapat dikatakan dewasa dan telah siap untuk memegang perannya dalam masyarakat sebagai pribadi yang utuh.
Yang terpenting ialah individu dewasa itu memiliki sikap sopan serta bermoral. Tanpa adanya kedua sikap tersebut, merupakan dewasa yang dipaksakan.
Enkulturasi adalah proses mempelajari nilai dan norma kebudayaan yang dialami individu selama hidupnya.
Internalisasi adalah upaya untuk menanamkan suatu hal baik itu sikap, perilaku maupun nilai dasar Pancasila pada sesorang.
Ketiga proses di atas merupakan proses dalam pembentukan kepribadian seseorang.
Tahap Sosialisasi
Adapaun tahapan dalam sosialisasi yang disampaikan oleh ahli sosiolog bernama Peter L. Berger, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Pada tahapan ini sosialisasi primerlah terjadi. Seorang individu yang dekat dengan individu lain akan saling berinteraksi sehingga terjadilah sosialisasi.
Contohnya: seorang anak yang berinteraksi dengan orang tuanya di dalam keluarga inti.
Dalam tahap ini, individu dari seorang anak akan belajar untuk memahami sekaligus mengenal dunia sosialnya, termasuk dirinya.
Proses sosialisasi pada tahapan ini meliputi pembelajaran bahasa.
Anak kecil nantinya akan belajar mengucap kata-kata dan kemudian mempraktekannya dalam berbicara.
2. Tahap bermain
Dalam tahap bermain seorang anak akan mempelajari peranannya dan kemudian peran yang dimainkan oleh orang lain.
Misalnya , anak laki-laki yang meniru ayahnya sedang melukis. Seorang anak perempuan yang meniru ibunya memasak.
Anak laki-laki bermain bola serta anak perempuan memasak.
Peran tersebut akan dipraktikkan lewat beragam aktivitas bermain atau aktivitas yang sekadar meniru apa yang telah dilihatnya.
3. Tahap bertindak
Pada tahap bertindak yang ketiga ini, anak mulai mempunyai kesadaran untuk menjadi dirinya sendiri.
Egonya akan mulai muncul dengan sikap ke-aku-annya.
Misalnya saja, pada saat seorang anak melihat ke kanan dan juga ke kiri sebelum ia menyebrang jalan.
Tindakan tersebut tentunya dilakukan atas kesadaran akan bahaya jika menyebrang begitu saja.
4. Tahap penerimaan
Pada tahap yang terakhir yakni tahapan penerimaan, individu akan sadar tentang adanya norma dan juga hukum di masyarakat yang hidup.
Sehingga ia juga sadar akan hak dan kewajibannya yang ia miliki sebagai anggota masyarakat.
Contoh dalam proses sosialisasi tahapan akhir ini ialah individu yang sadar sekaligus menerima sebagai orang Indonesia.
Dan selanjutnya membangun visi mengenai apa yang ingin ia lakukan untuk kemajuan Indonesia.
Keempat tahapan di atas akan dilalui oleh manusia dari kecil hingga dewasa secara pemikiran.
Jika telah melalui semua tahapan di atas, maka seorang individu dapat dikatakan telah berhasil mencapai kedewasaan.
Tahap kedewasaan juga dapat ditandai dengan kemampuannya dalam melakukan refleksi terhadap dunia sosialnya.
Contohnya saja, individu yang meragukan apa yang dipercayai sebelumnya serta mempertanyakan apa makna dari kehidupan yang dijalaninya.
Bentuk Sosialisasi
Adapun jenis-jenis dari sosialisasi yang dibagi menjadi beberapa, berikut pejelasannya buat kalian semua:
1. Sosialisasi Primer
Dapat doartikan bahwa sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama kali yang dilakukan oleh seoran gindividu pada waktu masih anak-anak.
Serta sosialisasi ini menjadi pintu untuk seseorang dalam memasuki keanggotaan di dalam masyarakat.
Tempat sosialisasi primer yakni berada di dalam keluarga, sebab seseorang lahir sekaligus pertama kali menjalani hidup di dalam lingkungan keluarganya.
Sosialisasi primer nantinya akan mempengaruhi seorang individu dalam hal membedakan mana dirinya sendiri dengan orang yang berada di sekitarnya.
Dalam tahapan ini juga peranan orang terdekat seperti ayah dan bu serta saudaranya sangatlah penting dan diperlukan.
Sebab seorang anak akan melakukan pola interaksi secara terbatas di dalam dirinya.
Sosialisasi primer bisa menjadi tempat dalam menanamkan nilai budaya yang diyakini oleh keluarganya, contohnya seperti agama, aturan keluarga dan lainnya.
2. Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder adalah tahapan sosialisasi selanjutnya yang dilakukan oleh seorang individu.
Sosialisasi sekunder ini akan memperkenalkan bagi seorang individu mengenai lingkungan masyarakat dihidupnya.
Sosialisasi ini juga akan memberikan pelajaran mengenai nilai-nilai yang baru di luar lingkungan keluarga, contohnya seperti lingkungan bermain, sekolah dan yang lainnya.
Dalam proses sosialisasi sekunder seorang individu akan dididik dalam menerima berbagai norma dan nila yang baru dan juga hidup.
Sering sekali proses sosialisasi sekunder ini menjadi akan mendominasi dalam pembentukan sikap pada seorang individu.
Sebab dalam sosialisasi inilah seorang individu akan banyak mengalami adaptasi dengan berbagai kehidupan di lingkungan masyarakat.
3. Sosialisasi Represif
Sosialisasi represif bentuk ini memiliki tujuan untuk mencegah terjadinya perilaku yang menyimpang.
Sosialisasi bentuk ini berkaitan erat dengan pemberian hadiah ataupun sanksi.
Sosialisasi represif bisa juga disebut dengan sosialisasi koersif.
Dan pada intinya, sosialisasi bentuk ini merupakan jenis dari sosialisasi yang memaksa individu dalam berbuat baik supaya interaksi pada waktu di masyarakat akan terjadi secara harmonis dan tidak akan memicu timbulnya konflik.
4. Sosialisasi Partisipatoris
Sosialisasi partisipatoris adalah bentuk sosialisasi yang pada prakteknya mengutamakan peran aktif dari objek sosialisasi itu sendiri dalam proses internalisasi nilai sosial dan juga norma.
Sosialisasi partisipatoris ini mengutamakan keikutsertaan dari individu dalam suatu organisasi supaya bisa membawa ilmu dalam organisasinya ke dalam masyarakat.
5. Sosialisasi Secara Formal
Sosialisasi bentuk formal merupakan bentuk sosialisasi yang dilaksanakan lewat lembaga-lembaga formal seperti sekolah dan juga kepolisian.
Sosialisasi secara formal berbeda dengan sosialisasi sekunder.
Apabila sosialisasi sekunder merupakan lanjutan dari bentuk sosialisasi primer. Sementara itu sosialisasi formal merupakan sosialisasi yang berhubungan dengan suatu instansi di dalamnya.
6. Sosialisasi Secara Non Formal
Sosialisasi secara non formal merupakan kebalikan dari sosialisasi secara formal dimana sosiaslisai non formal adalah bentuk sosialisasi lewat lembaga non formal seperti masyarakat dan juga lingkungan sekitar.
Sosialisasi non formal mempunyai beberapa aturan tidak tertulis yang telah dipatuhi warga secara turun temurun.
Peraturan tidak tertulis ini juga biasa kita sebut sebagai norma.
Dalam sosialisasi non formal, perlu dalam mengutamakan dan juga mengindahkan norma-norma yang berlaku atau hidup di lingkungan masyarakat itu sendiri.
7. Sosialisasi Langsung
Sosialisasi langsung adalah tahap sosialisasi yang dilakukan dengan cara tatap muka tanpa memanfaatkan media ataupun perantara alat komunikasi tertentu.
Sosialisasi secara langsung ini juga bisa kita ibaratkan sebagai ngobrol santai.
Dalam sosialisasi langsung ini juga membawa dampak positif sekaligus manfaat mengenai berita yang disampaikan bisa lebih diterima secara penuh serta dapat mengurangi resiko munculnya berita hoax yang menyebar.
8. Sosialisasi Tidak Langsung
Sosialisasi tidak langsung merupakan bentuk sosialisasi yang menggunakan perantara atau alat komunikasi dalam proses sosialisasinya.
Sosialisasi bentuk ini secara tidak langsung sering kita lakukan dengan menggunakan media komunikasi seperti telepon genggam, pesan singkat, email, media sosial, dan yang lainnya.
Sosialisasi tidak langsung juga bisa memicu timbulnya dampak negatif seperti terciptanya berita hoax ataupun belum terbukti kebenarannya sehinggainformasi yang disampaikan tidak sempurna.
9. Sosialisasi Otoritatif
Sosialisasi otoritatif merupakan bentuk sosialisasi yang akan memberi kesempatan bagi setiap individu secara bebas atau tanpa paksaan dalam hal menerima atau menolak perilaku tertentu.
Sosialisasi otoritatif memiliki sifat sebagai sosialisasi yang poersuasif mana di dalam hal ini akan memberikan pendekatan kepada individu yang bersangkutan supaya melakukan sosialisasi sebagaimana mestinya.
10. Sosialisasi Ekualitatif
Sosialisasi ekualitatif merupakan bentuk sosialisasi yang berdasarkan persamaan dalam kedudukan antara pihak yang melakukan sosialisasi dengan pihak yang disosialisasi.
Sosialisasi ekualitatif ini sering terjadi dalam perusahaan.
Sebagai contoh ketika seorang supervisor memberikan pengerahan kepada pihak Manager.
Keduanya itu mempunyai jabatan atau kedudukan yang sama di dalam perusahaan.
Media Sosialisasi
Berikut merupakan beberapa media yang menjadi perantara utama di dalam terjadinya proses sosialisasi manusia, diantaranya adalah:
1. Keluarga
Media sosialisasi keluarga yakni media sosialisasi yang pertama kali diterima oleh seseorang pada waktu masih anak-anak.
Sebab dalam keluarga terdapat orang-orang terdekatnya seperti ayah, ibu, saudara dan yang lainnya yang membantu seorang individu dalam membentuk kepribadian.
Lewat lingkungan keluarga, seorang individu juga akan mengenal dunia disekitarnya serta mengenali pola pergaulan yang ada.
2. Teman
Teman bermain juga menjadi media sosialisasi yang tak kalah penting.
Sebab dengan adanya teman bermain seorang anak akan belajar mengenai cara berinteraksi dengan orang-orang yang sebaya dengannya.
Pda waktu proses sosialisasi berlangsung ini, seseorang anak akan otomatis mempelajari norma-norma dan juga nilai-nilai yang baru.
3. Sekolah
Seorang anak juga akan mengalami proses sosialisasi di dalam lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan ini mempunyai pengaruh yang sangat amat besar kepada kepribadian sang anak.
Sebab disanalah tempat anak dalam menimba ilmu, melatih keterampilan, kemandirian, dan yang lainnya.
Disana pula seorang anak akan berinteraksi dengan banyak teman lainnya yang juga sebaya dengannya.
4. Media Massa
Media massa juga bisa menjadi media dalam proses sosialisasi yakni lewatmedia cetak dan media elektronik yang ada di dalam kehidupan kita.
Media massa bisa mempengaruhi sekaligus mengajarkan bagi seorang individu mengenai berbagai macam hal yang belum ia ketahui.
Baik dalam hal yang positif maupun dalam hal yang negatif.
Disinilah peranan orang tua harus dapat bekerja ekstra dalam mengawasi anaknya jangan sampai si anak terpengaruh dengan hal negatif yang ada dalam media massa.
Sebab tidak semua media massa dapat memberikan hal yang positif.
Fungsi Sosialisasi
Proses sosialisasi di dalam kehidupan masyarakat mempunyai dua fungsi utama, yaitu:
1. Dari segi kepentingan individu
Sosialisasi memiliki tujuan agar seorang individu bisa mengenal, mengakui sekaligus menyesuaikan dirinya dengan nilai, norma dan juga struktur sosial yang ada dalam lingkungan masyarakat.
2. Dari segi kepentingan masyarakat
Sosialisasi memiliki fungsi sebagai alat untuk pelestarian, penyebarluasan dan juga mewariskan nilai, norma serta kepercayaan yang ada di dalam lingkungan masyarakat.
Sehingga berbagai nilai, norma, dan juga kepercayaan tersebut bisa terpelihara dengan baik oleh semua anggota masyarakat.
Adapun beberapa tujuan dari sosialisasi secara umum, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Membentuk pola perilaku sekaligus kepribadian dari seorang individu yang didasari dengan nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat dalam masyarakat.
- Menjaga kerukunan dan juga keteraturan dalam hidup bermasyarakat yang didasri dengan keragaman pola tingkah-laku, nilai dan juga norma yang diajarkan.
- Untuk menjaga integrasi kelompok di dalam lingkungan masyarakat.
- Mengembangkan kemampuan seorang individu dalam berinteraksi sosial.
- Menyadarkan seorang individu akan hak dan kewajibannya yang pokok dalam lingkungan masyarakat.
- Membuat seorang individu untuk mampu berintrospeksi diri.
Tujuan Sosialisasi
Berikut merupakan beberapa tujuan sosialisasi yang ada di dalam masyarakat, diantaranya yaitu:
- Untuk mengetahui norma maupun nila yang terdapat di dalam masyarakat, sehingga nantinya akan bisa dimanfaatkan sebagai pengetahuan yang kiranya diperlukan demi kelangsungan hidup bahwa di dalam masyarakat seorang individu merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri.
- Untuk membantu megnontrol berbagai fungsi organik, yang dipahami dari latihan mawas diri yang baik dan juga tepat.
- Untuk mengetahui lingkungan sosial daserta budaya baik itu untuk tempat seorang individu tinggal ataupun lingkungan sosial yang baru agar dirinya dapat terbiasa dengan nilai ataupun norma yang hidup atau berlaku di dalam lingkungan masyarakat.
- Untuk melatih kemampuan dalam berkomunikasi secara baik serta mengembangkan kemampuan lainnya contohnya kemampuan bercerita, membaca, menulis dan yang lainnya.
- Untuk melatih keterampilan serta pengetahuan yang dibutuhkan agar bisa melangsungkan kehidupan di dalam lingkungan masyarakat.
- Serta untuk menanamkan seorang individu mengenai nilai-nilai dan juga kepercayaan yang ada di dalam kehidupan masyarakat.
Contoh Sosialisasi
Setelah mehami apa itu sosialisai, serta jenis dan juga bentuk. Kini saatnya kita bahas mengenai contoh dari sosialisasi itu sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut:
Contoh Sosialisasi di Keluarga
- Makan malam bersama
- Nonton tv bersama
- Diskusi dalam keluarga
- Saat orang tua memberikan nasehat atau arahan kepada sang anak.
- Saat ibu dan anak memasak bersama.
- Ketika keluarga berlibur.
- Pada saat gotong royong dalam keluarga membetulkan peralatan yang rusak.
- Berkebun bersama
Contoh Sosialisasi di Masyarakat
- Diskusi dengan tetangga.
- Kerja bakti atau gotong royong.
- Menegur tetangga yang lain ketika berpapasan di jalan.
- Menghadiri rapat RT di balai desa untuk membahas permasalahan yang ada.
- Menjenguk tetangga yang sedang sakit.
- Lomba kebersihan antar RT atau RW.
- Memberikan bingkisan kepada tetangga yang baru saja melahirkan atau menikah atau hal lainnya.
- Pengadaan posyandu.
- Menghadiri undangan apapun dari tetangga.
Contoh Sosialisasi di Sekolah
- Ketika guru sedang menjelaskan materi kepada murid.
- Menentukan jadwal piket.
- Ketika murid bertanya kepada guru.
- Ketika guru menjawab pertanyaan murid.
- Jalan sehat bersama.
- Melakukan kegiatan kebersihan bersama.
Demikianlah ulasan singkat mengenai sosialisasi, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya.
Satu pemikiran pada “Bentuk Sosialisasi”