Contoh Spoof Text

Telepon Mati

Segera selepas ia meninggalkan kampus, Dave menjumpai salah satu paman nya yang amat kaya serta tidak mempunyai anak sendiri meninggal serta meninggalkannya banyak uang, sehingga ia memutuskan untuk mendirikan agen real estate sendiri.

Dave kemudian menemukan ada kantor yang bagus. Dia kemudian membeli beberapa perabotan baru serta segera pindah. Ia pun baru ada disana selama beberapa jam pada saat ia mendengar seseorang datang menuju pintu kantornya.

“Pasti ia pelanggan pertama ku,” batin Dave. Ia dengan cepat langsung mengangkat telepon serta berpura – pura sangat sibuk untuk menjawab panggilan penting dari seseorang asal New York yang ingin membeli rumah besar nan mahal di negara tersebut.

Pria tersebut mengetuk pintu pada waktu ini sedang terjadi. Ia masuk serta menunggu dengan sopan supaya Dave menyelesaikan pembicaraan nya via telepon. Kemudian pria itu berkata dengan Dave; “Saya dari perusahaan telepon serta dikirim ke sini untuk segera menghubungkan telepon Anda”.

Mimpi Buruk

Ada pasangan yang sedang tidur. Kemudian sang istri mengalami mimpi buruk. Ia pun terbangun. Dia ketakutan serta menangis.

Suaminya berupaya untuk membuatnya nyaman serta bertanya mengapa ia menangis. Lalu ia menjawab: “Saya bermimpi jika seorang lelaki yang amat kaya serta tampan akan menculik saya dari kamu.” Mendengar jawaban istrinya, sang suami pun berkata, “Tak apa – apa sayang, itu hanyalah mimpi.”

Istri tersebut pun segera menjawab dengan keras: “Itulah mengapa saya menangis sekarang.”

Sejarah Amerika

Guru: “George Washington tak hanya menebang pohon ceri miliki ayahnya, namun ia juga mengaku telah melakukannya. Sekarang, tahukah kamu kenapa ayahnya tidak menghukumnya? ”

Johnny: “Sebab George masih memegang kapak di tangannya.”

Abu Nawas dan Raja Harun

Raja ingin menguji kecerdasan dari Abu Nawas. Sehingga ia mengundang Abu Nawas menuju istana. “Kamu menginginkan aku, Yang Mulia?” sapa Abu Nawas. “Ya, kamu sudah membodohiku tiga kali dan itu sudah terlalu banyak.

Saya ingin kamu meninggalkan negara ini. Jika tidak, kamu harus masuk penjara, ” kata sang raja. “Apabila hal itu yang kamu inginkan, aku akan melakukan apa yang kamu sebutkan,” ucap Abu Nawas sedih.

Kemudian “Ingat, mulai besok kamu tidak boleh untuk menginjak tanah di negara ini lagi,” ucap raja dengan serius. Lalu Abu nawas meninggalkan istana raja dengan rasa sedih.

Pagi selanjutnya raja pun memerintahkan kedua pengawalnya untuk segera pergi ke rumah Abu Nawas.

Para penjaga sangat terkejut menjumpai Abu Nawas masih di rumahnya. Ia belum meninggalkan negara tersebut. Alih -alih meninggalkan negara, Abu Nawas malah berenang di kolam kecil yang ada di depan rumahnya.

“Hai Abu Nawas, kenapa kamu belum meninggalkan negara ini? Raja memerintahkan kamu untuk tidak lagi menginjak tanah negara ini lagi, bukan? ” ucap penjaga. “Tentu saja,” jawab Abu Nawas dengan tenang.

“Namun lihat aku! Apakah saya menginjak tanah negara ini? Tidak, saya tak menginjak tanah. Saya sedang berenang di atas air, ”lanjut Abu Nawas.

Para penjaga tidak bisa berdebat dengan Abu Nawas sehingga mereka memilih untuk meninggalkan rumah Abu Nawas serta pergi kembali menuju istana.

Para penjaga juga melaporkan apa yang sudah mereka lihat kepada raja. Raja penasaran dengan alasan Abu Nawas kenata tidak meninggalkan negara.

Oleh sebab itu raja kemudian memerintahkan pengawalnya untuk memanggil Abu Nawas datang ke istana.

Abu Nawas datang menuju istana dengan panggung. Raja kemudian bertanya – tanya serta berkata, “Abu, aku pasti akan menghukummu sebab kamu belum melakukan apa yang sudah aku katakan.

Kamu belum meninggalkan negara ini ”. Raja melanjutkan, “Dan sekarang, lihatlah dirimu. Kamu berjalan di atas panggung seperti anak kecil. Kamu gila? Raja pura – pura marah.

“Saya ingat persis apa yang Anda katakan, Yang Mulia,” Abu Nawas menjawab dengan tenang. “Pagi ini saya mandi di kolam kecil di rumah saya sehingga saya tak harus menginjak tanah.

Serta sejak kemarin, saya sudah berjalan di atas panggung ini. Sehingga Anda lihat, Yang Mulia, saya tak menginjak tanah negara ini ”. Raja tak dapat mengatakan apa pun.

Pekerjaan Kebun Binatang

Suatu hari ada seorang badut yang datang mengunjungi kebun binatang serta berusaha untuk memperoleh uang dengan membuat pertunjukan jalanan.

Ia beraksi dengan menirukan beberapa kegiatan binatang dengan sangat sempurna. Begitu ia mulai menarik kerumunan, penjaga kebun binatang menangkapnya serta menyeretnya menuju kantornya.

Penjaga kebun binatang menerangkan terhadap sang badut jika gorila paling populer di kebun binatang mati mendadak serta penjaga tersebut takut jika kehadiran di kebun binatang akan jatuh.

Sehingga ia menawarkan pekerjaan pada badut untuk berpakaian seperti gorila hingga pihak kebun binatang dapat memperoleh gorila yang lain. Badut pun menerima kesempatan besar ini.

Maka keesokan paginya si badut memakai setelan gorila serta memasuki kandang sebelum kerumunan datang. Ia merasa hal tersebut merupakan pekerjaan yang hebat.

Ia dapat tidur sesuka hati, bermain serta mengolok – olok orang serta ia mengendarai kerumunan yang lebih besar dibandingkan yang pernah ia lakukan sebagai badut.

Dia berhasil berpura – pura menjadi gorila.

Tetapi, pada akhirnya orang banyak bosan padanya sebab hanya berayun di ban. Ia pun mulai untuk memperhatikan jika orang – orang lebih memperhatikan singa di kandang sebelahnya.

Tak ingin kehilangan perhatian pendengarnya, ia memutuskan untuk membuat pertunjukan yang sangat spektakuler.

Ia naik ke atas kandangnya, merangkak melintasi sebuah partisi, serta menggantung dari atas ke kandang singa. Tentu saja, ini membuat singa marah, namun banyak orang yang menyukainya.

Pada akhir hari penjaga kebun binatang datang serta memberinya kenaikan gaji sebab menjadi daya tarik yang baik.

Nah,hal ini juga berlangsung selama beberapa waktu, ia terus mengejek singa, kerumunan penonton bertambah besar, serta gajinya terus naik. Lalu pada suatu hari yang mengerikan terjadi.

Pada saat ia sedang menggantung di atas singa yang marah, ia menyelinap serta jatuh ke dalam kandang singa.

Badut tersebut benar – benar dalam situasi yang mengerikan. Ia sangat ketakutan.

Cepat singa berkumpul serta bersiap untuk menerkam. Badut tersebut sangat ketakutan.

Ia tak dapat berbuat apa -apa serta ia mulai berlari berputar – putar di kandang dengan singa dekat dan lebih dekat di belakang. Akhirnya, singa dapat menangkapnya. Badut tersebut mulai berteriak dan berteriak, “Tolong aku, tolong aku!”.

Namun singa tersebut dengan cepat dan menerkam. Badut tersebut segera mendapati dirinya telentang menatap singa yang marah itu dan tiba – tiba dia mendengar suara dari mulut singa itu, “Diam, idiot! Apakah kamu ingin membuat kami berdua dipecat? “.

Sayang apa makan malamnya?

Seorang lelaki tua yang berusia 85 tahun khawatir kepada istrinya yang semakin sulit mendengar. Sehingga suatu hari ia memanggil dokter untuk membuat janji guna memeriksakan pendengaran nya.

Dokter pun membuat janji untuk tes pendengaran dalam waktu dua minggu, dan sementara itu terdapat tes informal sederhana yang dapat dilakukan oleh suami untuk memberi dokter beberapa gagasan mengenai kondisi masalahnya.

“Inilah yang kamu lakukan,” ucap dokter. “Mulailah sekitar 40 kaki darinya, serta dengan nada bicara yang normal, lihat apakah ia mendengar mu. Apabila tidak, lanjutkan ke 30 kaki, lalu 20 kaki, begitu seterusnya hingga kamu memperoleh respons. ”

Malam tersebut, sang istri ada di dalam dapur, memasak makan malam, serta ia berada di ruang tamu. Ia mencoba untuk bertanya, “Sayang, apa makan malamnya?”

Tidak ada respon.

Sehingga sang suami pun akhirnya pindah ke ujung lain ruangan, sekitar 30 kaki dari istrinya serta mengulangi, “Sayang, apa makan malamnya?”

Masih belum mendapatkan jawaban.

Kemudian ia pindah menuju ruang makan dimana ia berada sekitar 20 kaki dari istrinya serta bertanya, “Sayang, apa makan malamnya?”

Sekali lagi ia tidak memperoleh jawaban.

Sehingga ia berjalan menuju pintu dapur, hanya 10 kaki jauhnya. “Sayang, apa makan malamnya?”

Sekali lagi tidak memperoleh jawaban.

Sehingga ia berjalan tepat di belakangnya. “Sayang, apa makan malamnya?”

“Ya tuhan Earl, untuk kelima kalinya: AYAM!”

Tiga Burung di Atas Ranting Pohon

Pada waktu pelajaran matematika berlangsung, seorang guru tengah mengajarkan siswanya untuk berhitung. “Terdapat 3 ekor burung yang tengah bertengger di atas suatu ranting pohon.

Lalu datanglah seorang pemburu. Ia kemudian membidik senapan menuju salah satu burung tersebut.

Kemudian pemburu tersebut berhasil menembak salah satu burung serta membawanya. Jadi berapa burung yang masih tersisa di atas pohon tersebut?” Tanya guru itu terhadap muridnya.

Seluruh siswa terdiam. Mereka pun mulai sibuk untuk menghitung burung yang masih tersisa. Tetapi, terdapat seorang murid yang bernama Andi nampak tenang.

Sang guru pun bingung dengan apa yang tengah dilakukan oleh si Andi.

Lalu guru tersebut menanyakannya kepada Andi, “Andi coba jawab pertanyaan ibu yang tadi” dengan peryaa diri Andi menjawab, “Terdapat tiga burung lalu salah satunya tertembak. Sehingga yang tersisa di atas ranting pohon tidak ada bu”

Guru itu pun kaget ketika mendengar jawaban si Andi. Lalu guru tersebut bertanya sekali lagi, “Andi coba jawab dengan serius. berapa jumlah burung yang masih tersisa?” “Tidak ada yang tersisa ibu!” jawab Andi lantang.

Guru tersebut menjadi makin kesal bahkan ia pun menyuruh Andi untuk memakai tangannya sebagai alat bantu untuk menghitung. “Tunjukan ke tiga jari tanganmu, kemudian hilangkan salah satunya” guru menerangkan. “Tidak ada burung yang tersisa ibu!” Jawab Andi.

Guru itu menyerah serta bertanya, “Jelaskan kepada kami, mengapa kamu menjawab jika tidak ada burung yang tersisa?” “Pada saat pemburu tersebut menembak salah satu temanya, dua burung yang lain terbang menjauh sebab mendengar bunyi tembakan.

Sehingga tidak ada yang tersisa bu!” Andi menerangkan. Mendengar jawaban tersebut sang guru pun terdiam sedangkan seluruh temanya tertawa sangat keras.

Suami Yang Sempurna

Beberapa pria tengah berada di dalam ruang ganti klub golf. Ada satu telepon seluler yang ada di bangku berdering serta seorang laki – laki mengaktifkan speaker hands-free dan kemudian mulai untuk berbicara. Seluruh orang di ruangan tersebut berhenti untuk mendengarkan.

Laki-laki: “Halo”

Wanita: “Sayang, ini aku. Apakah kamu sedang ada di dalam klub? ”

Laki-laki: “Iya”

Wanita: “Aku tengah di dalam mall serta menjumpai mantel kulit yang sangat bagus. Hanya $1000. Bolehkah aku membelinya? ”

Laki-laki: “Tentu, silakan saja apabila kamu sangat menyukainya.”

Wanita: “Aku juga mampir ke dealer Mercedes serta menjumpai ada model 2007 yang terbaru. Aku melihat ada satu yang sangat aku suka. ”

Laki-laki: “Berapa harganya?”

Wanita: “$80.000.”

Laki-laki: “Baiklah jika begitu.”

Wanita: “Hebat! Oh, dan ada satu lagi. Rumah yang kita inginkan tahun lalu sudah dipasarkan lagi. Mereka menawar dengan harga $950.000″

Laki-laki: “Baiklah, lanjut serta berikan mereka penawaran, namun tawar dengan harga $900.000 saja.”

Wanita: “Baik. Sampai jumpa! Aku cinta kamu!”

Laki-laki: “Sampai jumpa, aku juga cinta kamu.”

Laki-laki tersebut menutup telepon. Orang – orang lain di dalam ruang ganti menatapnya dengan takjub. Kemudian dia tersenyum sembari bertanya: “Ada yang tahu ini ponsel milik siapa?”.

Kebun Binatang

Suatu hari yang sangat cerah, saya berkunjung ke kebun binatang ternama di kampung halaman saya. Saya tidak sendiri.

Saya mengunjungi kebun binatang dengan keluarga utama saya. Kebetulan memang kami memakai pakaian yang berwarna sama yaitu merah.

Pada pukul 8 pagi kami tiba di kebun binatang. Saya mengajak ibu saya dan adik saya untuk mengikuti saya sedangkan ayah saya dan nenek saya menikmati pemandangan dengan duduk di bawah pohon.

Saya sangat Bahagia karena bisa memberikan makanan kepada binatang di sana. Saya mengambil beberapa foto dengan beberapa binatang.

Mereka ada harimau, singa dan bangau untuk kelompok binatang buas. Kandang lain juga menyediakan beberapa burung, gajah, dan monyet.

Selain binatang-binatang itu, kita bisa melihat gajah seperti penampilan sirkus. Fasilitas kelihatan lengkap dan nyaman, mereka adalah restoran, kolam, pancuran, kebun dan lain-lain.

Kita bisa mengelilingi kebun binatang dengan menggunakan kereta mini. Karena kelelahan, ibu saya merasa lapar sekali. Dia ingin membeli makanan dan minuman di restoran dengan adik saya.

Setelah itu, saya ambil keputusan untuk mencari nenek dan ayah saya yang sedang duduk di bawah pohon.

Di dalam perjalanan mencari mereka di bawah pohon. Saya lupa bertanya kepada ibu sada di mana mereka duduk. Pepohonan terlihat sama di mata saya. Tapi saya tetap mencoba untuk mencari them.

Akhirnya, saya bisa menemukan mereka di bawah pohon mahoni. Hari itu saya tidak membawa kacamata. Saya memanggil mereka dengan jeritan, “Ayah, Nenek!” mereka tetap diam saja. Saya melihat mereka memakai baju merah.

Saya menghampiri mereka untuk memanggil mereka sekali lagi. “Ayah apa yang sedang kamu lakukan? Saya memanggilmu barusan.

Mereka hanya terheran-heran.” Maaf nona kecil saya bukan Ayahmu . Ketika saya melihat dengan jelas, mereka bukan Ayah dan nenek saya. Mereka adalah sepasang suami istri yang memakai baju merah juga. Betapa malunya saat itu.

Di Bioskop

Suatu hari, saya pergi ke bioskop 21 untuk menonton film. Saya memperoleh kursi yang sangat buruk.

Saya mempunyai kursi di dekat layar namun menurutku baik – baik saja sebab filmnya sangat bagus. Saya tak cukup menikmati. Terdapat seorang lelaki serta perempuan yang duduk di sebelah saya serta berbicara dengan keras.

Saya tak dapat mendengar dengan jelas para aktor di film. Kemudian saya memperingatkan mereka.

Namun mereka tak memperhatikan saya. Saya tak tahan. Kemudian saya memandang mereka sembari berkata dengan marah, “Saya tak dapat mendengar kata – katanya” dan lalu orang itu menjawab, “itu bukan urusanmu”,”ini percakapan pribadi”.

A. 7-2-3-4-1-5-6

B. 5-6-2-3-1-4-7

C. 4-6-2-7-3-5-1

D. 6-4-7-2-3-1-5

E. 3-5-4-2-7-1-6