Pengertian hewan aves atau burung adalah hewan vertebrata yang mana pada seluruh tubuhnya telah ditutupi dengan bulu.
Bulu tersebut asalnya dari epidermis kulit yang juga merupakan modifikasi sisik yang ada pada hewan reptil.
Bulu yang terdapat pada burung bisa menyesuaikan lingkungannya, seperti membentuk sayap. Yang mana tak heran jika sebagian besar aves juga mempunyai kemampuan untuk terbang.
Meski demikian, ada juga aves yang mempunyai sayap namun tidak bisa terbang, sebagai contoh: Ayam, burung unta, kalkun, kiwi, dan lainnya.
Aves merupakan hewan berdarah panas atau homoiterm dan berkembang biak secara bertelur lalu dierami sampai menetas (Ovipar).
Fosil tertua burung ditemukan di negara Jerman yang dikenal dengan sebutan Archaeopteryx.
Untuk jenis burung pun sangat bervariasi, mulai dari burung unta yang besar, hingga burung kolibri yang berukuran sangat mungil.
Diperkirakan ada sekitar 8.800 sampai 10.200 spesies burung yang tersebar seluruh dunia. Yang mana sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di negara Indonesia.
Beragam jenis dari burung tersebut secara ilmiah dikategorikan ke dalam kelas Aves.
Ilmu yang mempelajari terkait dunia burung disebut sebagai Ornitologi.
Daftar Isi
Ciri – Ciri Hewan Aves
Berikut ini adalah beberapa ciri umum pada aves, antara lain:
- Seluruh tubuh aves terbungkus dengan bulu, dan sebagian besar memiliki sayap.
- Tidak mempunyai gigi, namun mempunyai paruh untuk makan.
- Aves termasuk ke dalam hewan berdarah panas.
- Suhu tubuhnya adalah tetap (homoiothermis).
- Sudah mempunyai 12 nervi cranualis.
- Tidak mempunyai vesika urinaria. Zat – zat ekresi nya berwujud setengah padat.
- Jantungnya yang terdiri atas 4 ruang, yaitu dua buah auricular serta 2 buah ventricula, hanya terdapat arcus anterioeus kanan yang masih ada, erytrocitnya berinti, berbentuk oval, serta conveks.
- Fertilisasi berlangsung di dalam tubuh.
- Telur mempunyai yolk besar yang terbungkus dengan cangkang yang keras, untuk menetas dibutuhkan adanya proses pengeraman.
Karakteristik Hewan Aves
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari kelas aves, antara lain:
1. Endotermik.
2. Tungkai yang dipasangkan dengan lengan depan pada umumnya digunakan sebagai alat untuk terbang. Posterior pasangan biasanya akan diadaptasi guna bertengger, berjalan, serta berenang. Kaki dengan empat jari kaki (dua maupun tiga jari kaki di beberapa).
3. Bentuk tubuh pada umumnya adalah spindle, dengan memiliki empat kategori, yaitu: Kepala, batang, leher, serta ekor. Leher proporsional panjang digunakan sebagai penyeimbang tubuh serta mengumpulkan makanan.
4. Kerangka tubuh sepenuhnya kaku dengan adanya rongga udara. Tengkorak tulang terlihat menyatu dengan satu oksipital kondilus. Pada tiap – tiap rahang ditutupi dengan adanya selubung horny yang bentuknya paruh, tidak terdapat gigi, ribs dengan penguatan proses, ekor yang tak memanjang, sternum yang berkembang dengan baik dengan keel atau juga dikurangi tanpa lunas, tulang tunggal yang berada di tengah telinga.
5. Epidermal mencangkup adanya bulu serta sisik kaki. Integumen tipis terdiri atas epidermis serta dermis. Tidak terdapat keringat kelenjar, minyak maupun kelenjar bersolek di bagian pangkal ekor, pinna dari telinga belum sempurna.
6. Sistem peredaran darah jantung pada empat bilik, dengan sel darah merah yang berinti.
7. Sistem saraf berkembang secara baik, dengan otak serta 12 pasang saraf kranial. Otak relative besar dengan corpora striata yang tergolong berwujud padat, neopalium kecil, serta lobus opticus besar.
8. Respirasi dilakukan oleh paru – paru dengan sedikit berekspansi. Dengan tipis kantung udara yang berada diantara organ visceral serta kerangka, syrinx (kotak suara) berada di dekat persimpangan trakea dan juga bronkus.
9. Jenis kelamin terpisah, testis dipasangkan dengan vas deferens yang membuka ke kloaka. Sementara pada hewan betina terdapat ovarium di sebelah kiri serta saluran telur saja. Fertilisasi internal (Hickman et all, 2002).
10. Sistem ekskresi ginjal metanephric, ureter yang membuka ke kloaka serta tidak mempunyai kandung kemih, urine yang berwujud setengah padat.
11. Syrinx menghasilkan suara yang ada di dasar trachea, larynx rudimenter serta tidak memiliki pita suara.
12. Telur besar yang memiliki kuning telur banyak dilindungi dengan cangkang kapur, fertilisasi internal amnion serta alantois yang terbentuk selama masa perkembangan.
Pengeraman akan dikerjakan oleh salah satu induk maupun kedua induknya di dalam sarang. Selepas menetas, anak aves tersebut kemudian dipelihara oleh induknya.
13. Tidak memiliki diafragma. Sistem kantung udara yang berkembang baik sangat membantu paru – paru guna mengedarkan udara menuju seluruh tubuh.
Sistem Pencernaan Aves
Organ pencernaan yang terdapat pada aves terbagi menjadi dua bagian, yakni saluran pencernaan serta kelenjar pencernaan.
Makanan aves pun sangat bervariasi, seperti biji – bijian, buah – buahan, dan hewan kecil.
Berikut ini adalah saluran pencernaan yang ada pada aves atau burung, antara lain:
- Paruh: modifikasi dari gigi.
- Rongga mulut: terdiri dari rahang atas yang menjadi penghubung antara rongga mulut dengan tanduk.
- Faring: yang berwujud saluran pendek
- Esofagus: pada aves ada pelebaran di bagian ini yang disebut tembolok. Tugasnya sebagai tempat untuk menyimpan makanan yang bisa diisi secara cepat.
- Lambung terdiri atas:
- Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak yang menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya sangat tipis.
- Ventrikulus (lambung pengunyah atau empedal): ototnya memiliki dinding yang tebal.
- Pada burung yang memakan biji – bijian terdapat kerikil serta pasir yang tertelan bersamaan dengan makanan. Hal tersebut bermanfaat guna membantu pencernaan yang disebut sebagai ” hen’s teeth”,
- Intestinum: terdiri dari usus halus serta usus tebal yang bermuara di kloaka.
- Usus halus di burung terdiri atas duodenum, jejunum serta ileum.
- Kelenjar pencernaan burung mencangkup: hati, pankreas, serta kantung empedu.
Pada burung merpati tak memiliki kantung empedu. Ia terbang dengan membutuhkan banyak kekuatan. Oleh sebab itu, burung mempunyai perbandingan jaringan otot dengan massa tubuh yang terbesar dibandingkan seulurh makhluk. Metabolisme tubuhnya juga akan sesuai dengan kekuatan otot yang tertinggi.
Rata – rata, metabolisme tubuh pada suatu makhluk berlipat dua kali semasa suhu tubuh meningkat sebesar 50°F (10°C).
Suhu tubuh burung gereja sebesar 108°F (42°C) dan suhu tubuh burung murai (Turdus pilaris) sebesar 109,4°F (43,5°C) yang menggambarkan betapa cepatnya kerja metabolisme dari tubuh mereka.
Suhu tubuh yang tinggi macam itu, mampu membunuh makhluk darat. Namun hal tersebut justru amat penting untuk burung agar dapat bertahan hidup dengan meningkatkan pemakaian energi. Dan dari situ juga asal kekuatannya.
Keanekaragaman Aves di Indonesia
Indonesia yang menjadi salah satu bagian dari wilayah tropis memiliki banyak sekali keanekaragaman fauna. Salah satunya adalah fauna jenis aves atau burung.
Di negara Indonesia sendiri terdapat kurang lebih 1.500 jenis burung (Yulianto, 2009: 1).
Dalam Primack (1998), tercantum ada 10 negara terbesar yang memiliki jumlah spesies burung tertinggi, yaitu:
DBI No. 2 mendaftar 1598 spesies burung yang bisa dijumpai di wilayah Indonesia. Jumlah itu menggambarkan jika negara Indonesia adalah negara nomor empat di dunia yang paling kaya akan jumlah spesies avesnya selepas Columbia, Peru, serta Brazil.
Dari jumlah itu, 372 (23,28%) spesies di antaranya merupakan spesies burung endemik serta 149 (9,32%) spesies merupakan burung migran.
Sangat disayangkan jika negara Indonesia tercatat memiliki 118 (7,38%) spesies burung yang dikelompokan ke dalam spesies burung yang terancam punah dalam IUCN Red List (Sukmantoro, dkk, 2007).
Sementara dalam Ayat (2011: 1), ada 9.040 jenis burung tercatat di dunia. Yang mana 1.531 jenis diantaranya dapat ditemukan di Indonesia dengan 397 jenis (26%) endemik (Sulistyadi, 2010: 238).
Di Sumatera ada kurang lebih 583 jenis burung dengan 438 jenis (75%) yang menjadi jenis aves berbiak di Sumatera.
Jumlah tersebut juga meningkat menjadi 626 serta 450 apabila digabungkan dengan beberapa jenis aves lain yang berhabitat di beberapa pulau kecil di bagian pantai Sumatera.
Dua belas jenis dari jenis burung di atas adalah jenis burung endemik dataran Sumatera.
Diantara beberapa pulau lain di Indonesia, pulau Sumatera menjadi pulau yang memiliki tingkat keanekaragaman burung paling rendah. Hal tersebut berhubungan dengan sejarah geologis pemisahannya dari daratan Asia.
Banyak burung tropis yang memiliki warna bulu cerah dan juga indah. Hal tersebut dikarenakan mereka harus menonjolkan diri dari kondisi sekelilingnya supaya bisa menarik perhatian pasangannya (Ardley, 1974: 33).
Adapun wilayah AviFauna di negara Indonesia yang bisa digambarkan dengan ilustrasi berikut ini:
Hubungan dengan Manusia
Burung memiliki peran pada proses penyerbukan yang ada pada beberapa jenis tumbuhan.
Tak hanya itu saja, daging serta telur burung juga menjadi sumber lemak serta protein yang dibutuhkan oleh manusia.
Keindahan dari kicau serta warna jenis burung tertentu juga membuat sebagian orang tertarik untuk memeliharanya.
Pada zaman dahulu, bulu dari burung cendrawasih bahkan dijadikan sebagai hiasan oleh kepala suku – suku dari masyarakat di papua.
Begitu pun dengan kemampuan terbang yang ada pada beberapa jenis burung seperti merpati yang sering dimanfaatkan sebagai bentuk hiburan bahkan menjadi ajang perlombaan.
Sejak pada zaman dahulu, burung juga sudah dijadikan oleh manusia sebagai beberapa kebutuhan. Burung – burung digunakan sebagai hewan ternak seperti: Ayam, bebek, itik, angsa, kalkun, dan juga puyuh.
Burung – burung kecil juga digunakan sebagai pembantu pembasmi hama serangga untuk tanaman serta juga ada beberapa burung ukuran besar seperti elang serta burung hantu yang dijadikan sebagai predator tikus sawah.
Tak hanya memiliki segudang manfaat untuk manusia, burung ini juga ada yang merugikan.
Seperti beberapa jenis yang suka memakan hasil panen biji – bjian atau buah – buahan, serta menjadi sektor penyakit flu burung.
Klasifikasi Aves
Klasifikasi Aves menurut (Radiopoetro, 1996)
Kigdom | Animalia |
Filum | Chordata |
Kelas | Aves |
Ordo | Columbiformes |
Famili | Columbidae |
Genus | Columba |
Spesies | Columba livia |
Hanya terdapat 4 kelompok hewan yang mempunyai kemampuan untuk terbang, antara lain:
- Insekta.
- Pterosaurus.
- Burung.
- Kelelawar.
Pterosaurus merupakan reptil terbang yang berkembang dari selama 130 juta tahun sebelum pada akhirnya mengalami kepunahan.
Klasifikasi Aves terdiri atas 2 subkelas, yakni Archaeornithes, burung bergigi yang sudah punah serta Neornithes.
Sekarang ini, aves paling sukses serta mempunyai banyak keanekaragaman melimpah, tercatat ada 28 ordo yang mencakup 166 famili serta sekitar 8800 spesies.
Berikut adalah beberapa ordo yang terdapat pada kelas aves, antara lain:
1. Ordo Casuariiformes
Ordo Casuariiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Memiliki tubuh yang besar
- Memiliki sayap yang kecil
- Jari kaki ada tiga bagian
- Bulunya bercabang
- Tidak bisa terbang
- Di sisi bagian leher tak mempunyai bulu
- Habitatnya terdapat di negara Australia maupun Wilayah Indonesia Bagian Timur
Contoh: Burung Kasuari
2. Ordo Struthioniformes
Ordo Struthionoformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini
- Tidak dapat terbang
- Paruhnya berbentuk pendek serta besar
- Bulu tak bercabang
- Omnivora (pemakan segalanya)
- Mempunyai kepala kecil
- Mempunyai bulu yang tipis
- Mempunyai leher panjang
- Kaki berjari dua dan kuat.
Contoh: Burung Unta
3. Ordo Rheiformes
Ordo Rheiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Tidak bisa terbang
- Memiliki sayap yang cukup besar
- Bulu tidak bercabang
- Mampu berlari secara cepat
- Jari kaki terdapat tiga serta memiliki cakar yang sangat kuat
Contoh: Rhea americana
4. Ordo Apterygiformes
Ordo Apterygiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Memiliki paruh yang sangat panjang
- Bentuk bulunya macam rambut
- Terdapat lubang hidung yang ada di ujung paruh
- Sayap kecil
- Memiliki mata yang kecil
- Memiliki 4 jari kaki belakang
- Pemakan cacing dan juga serangga
- Memiliki leher pendek
- Tergolong ke dalam hewan yang aktif pada malam hari
- Memproduksi telur yang besar
Contoh: Kiwi
5. Ordo Podicipediformes
Ordo Podicipediformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Hidup di air tawar
- Tempurung lutut yang besar
- Bisa menyelam
- Ekor yang pendek
- Memiliki tungkai yang jauh di belakang tubuh
Contoh: Podiceps cristalis
6. Ordo Tinamiformes
Ordo Tinamiformes mempunbeberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Memiliki sayap kecil serta bulat
- Termasuk kedalam hewan herbivora (pemakan tumbuhan)
- Memproduksi telur yang terleihat mengkilat
- Bulu ekor yang menyusut
Contoh: Eudromia elegans
7. Ordo Spheniscitormes
Ordo Speheniscitormes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Tidak bisa terbang
- Pandai dalam berenang
- Sayapnya berbentuk seperti dayung
- Kaki mempunyai selaput
- Jari kaki terdapat 4 serta menghadap ke depan
- Di bawah kulit ada lapisan lemak yang sangat tebal
- Memiliki bulu kecil yang dapat menutupi badannya
Contoh: Penguin
8. Ordo Gaviiformes
Ordo Gaviiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Tungkai berbentuk pendek
- Pandai terbang
- Jari kaki berselaput
- Bulu yang yang ada di bagian ekor hanya sekitar 20 lembar bulu yang kaku
Contoh: Gavia immer
9. Ordo Galliformes
Ordo Galliformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Tidak bisa terbang
- Termasuk ke dalam hewan omnivora (pemakan segalanya)
- Kaki dipakai untuk berlari sekaligus mengais
- Paruhnya berbentuk pendek
- Contoh: Ayam Kampung
10. Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Lehernya panjang
- Pemakan ikan
- Pada waktu baru menetas burung tak memiliki bulu
- Paruh besar dan juga lurus
- Contoh: Bangau
11. Ordo Columbiformes
Ordo columbiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Paruhnya berbentuk pendek
- Pemakan biji – bijian serta buah – buahan
- Tembolok yang besar serta memproduksi air susu untuk anaknya
- Kulit tebal tetapi halus
Contoh: Merpati
12. Ordo Coraciiformes
Ordo coraciiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Memiliki paruh serta tungkai yang sangat kuat
- Paruhnya kuat
Contoh: Rangkong, Enggang
13. Ordo Psittaciformes
Ordo psittaciformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Bulunya berwarna biru, hijau, atau kuning
- Memiliki 4 jari dimana 2 jari ke depan serta 2 jari ke belakang
- Memiliki sendi di paruh sisi atas
- Paruh pendek, langsing, tetapi tepinya sangat tajam
- Contoh: Burung Nuri, Burung Lovebird
14. Ordo Apoodiformes
Ordo apoodiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Memiliki tubuh yang kecil
- Paruh kecil serta lunak
- Sayap yang runcing
- Tungkai yang kecil
- Contoh: Walet
15. Ordo Strigiformes
Ordo strigiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Kepala besar serta bulat
- Aktif di malam hari
- Mata yang besar
- Jari kaki memiliki cakar tajam
- Lubang telinga yang besar
- Contoh: Burung Hantu
16. Ordo Passeriformes
Ordo passeriformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Gemar bernyanyi
- Jari kaki ada 4 dimana tiga ke depan serta 1 ke belakang
Contoh: Jalak Bali, Beo
17. Ordo Passeriformes
Ordo Passeriformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Ada 5276 spesies (ordo terbesar pada burung yang meliputi mencakup 60% dari seluruh spesies)
- Gemar bernyanyi, yang mana mempunyai perkembangan organ vokal yang baik
- Kaki bertengger
- Burung muda amat tergantung kepada induknya
Contoh: mockingbirds, burung gereja, dan gagak.
18. Ordo Pociformes
Ordo Pociformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Jumlah spesies ada 383
- Disebut dengan woodpeckers
- Kaki penggenggam
- Paruhnya tajam yang digunakan untuk mematuk kayu
Contoh: toucans
19. Ordo Apodiformes
Ordo Apodiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Jumlah spesies ada 428
- Disebut sebagai penerbang cepat
- Kaki pendek
- Tubuh kecil
- Kepakan sayap yang cepat
Contoh: burung kolibri
20. Ordo Charadriiformes
Ordo Charadriiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Jumlah spesies ada 331
- Disebut sebagai burung pantai
- Tubuhnya panjang
- Diantara jari – jari kaki (belakang) terdapat selaput renang
- Tungkai belakang yang panjang
- Sayap kuat
- Paruh ramping
Contoh: Burung camar, burung lori, serindit.
21. Ordo Falconiformes
Ordo Falconiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Jumlah spesies ada 288
- Paruh di sisi bagian atas pada pucuknya tajam serta melengkung ke bawah, dengan pangkal ada cera
- Karnivora
- Aktif pada siang hari
Contoh: Elang, burung pemakan bangkai, falcon.
22. Ordo Anseriformes
Ordo Anseriformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Jumlah spesies ada 150.
- Paruhnya lebar
- Kaki yang berselaput
Contoh: Bebek serta angsa.
23. Ordo Gruiformes
Ordo Gruiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Jumlah spesies ada 209
- Disebut sebagai burung rawa
- Tubuh yang panjang
- Bentuk tubuh yang beranekaragam
- Penghuni rawa
Contoh: Burung peruk, burung mandar.
24. Ordo Procellariformes
Ordo Procellariformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Jumlah spesies ada 104
- Disebut sebagai burung laut
- Bentuk paruhnya silindris
- Mampu terbang dalam waktu yang lama
- Contoh: burung laut serta elang laut.
25. Ordo Dinornithiformes
Ordo Dinornithiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Jumlah spesies hanya ada 2
- Spesies ordo ini merupakan kiwis
- Tidak dapat terbang
- Bentuknya kecil
- Primitif
- Endemik di new zealand
26. Ordo Spenisciformes
Ordo Spenisciformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
- Jumlah spesies ada 18
- Merupakan termasuk ke dalam golongan pinguin
- Hidup di laut
- Sayap yang dimodifikasi untuk berenang
- Hanya dapat dijumpai di belahan bumi selatan
Contoh Hewan Aves
Berikut ini adalah beberapa contoh hewan aves beserta ciri – cirinya, antara lain:
1. Belok sawah (ardeola speciosa)
Ciri:
- Bertulang belakang
- Pemakan ikan yang sering melakukan migrasi
- Dapat ditemukan di daerah persawahan
- Memiliki paruh berwarna merah
- Bagian tubuhnya sama seperti jenis unggas yang berwarna putih.
2. Polemaetus bellicosus
Ciri:
- Burung elang berukuran besar
- Habitatnya terbuka serta semi terbuka di daerah sub – sahara afrika
- Anggota genus polemaetus yang menjadi salah satu burung predator terkuat
- Elang martial memiliki ukuran tubuh yang terbesar
- Panjang elang martial kurang lebih 78 hingga 96 cm
- Berat elang martial 3 hingga 6,2 kg
- Lebar sayap 188 hingga 260 cm
- Dikenal sebagai elang terbesar di Afrika
- Termasuk ke dalam elang nomor 5 terkuat di dunia
- Bulu elang dewasa berwarna gelap abu kecoklatan
- Di dalam tubuh ada bercak kehitaman dan juga coklat
- Bulu di sisi bawah sayap bewarna coklat
- Elang betina jenis martial memiliki ukuran yang jauh lebih besar serta berbintik laku
3. Haliaeetus albicilla
Ciri:
- Hewan vertebrata
- Berperan sebagai pemangsa berukuran besar
- Family accipitridae. Keluarga lainnya: Elang, layang – layang, dan harrier.
- Satu kerabat dekat dengan bald eagle
- Panjang 66 hingga 94 cm
- Lebar 1,78 hingga 2,45cm
- Warna bulunya cenderung coklat abu – abu
- Di bagian kepala dan juga lehernya nampak berwarna pucat
- Di bagian bulu sayap memiliki warna hitam
4. Aquila verreauxii
Ciri:
- Elang ialah contoh hewan ovipar yang bernama verreaux’s yakni elang yang ukurannya besar sekali
- Panjang mencapai 75 hingga 96 cm
- Jenis elang paling panjang keenam di dunia.
- Elang jantan beratnya mencapai 4,2 kg
- Elang betina beratnya dapat mencapai 4,19 kg
- Ukuran elang mirip seperti pada jenis martial eagle yang masuk ke dalam elang terbesar di Afrika
- Bulunya berwarna coklat gelap dan pada saat remaja berwarna gelap
- Di sisi bagian kepala memiliki mahkota warna karat kekuningan
- Di dahinya terdapat garis kecil di bagian pipinya
- Pada saat tumbuh dewasa bulu elang akan berubah berwarna hitam
5. Haliaeetus leucocephalus
Ciri:
- Berasal dari amerika serikat
- Panjang tubuh 70 sampai 102 cm.
- Lebar sayap kurang lebih 1,8 hingga 2,3 m.
- Berat 3 hingga 6,3.
- Berwarna coklat merata
- Di sisi bagian ekor nampak lumayan panjang berwarna bulu identik
- Ukuran di betina 25% lebih besar daripada jantan
- Bagian paruhnya kuning cerah.
6. Pithecophaga jeffery
Ciri:
- Burung pemangsa terkenal pemakan monyet
- Termasuk ke dalam family accipitridae
- Panjangnya 86 sampai 102 cm
- Berat tubuh 4,7 sampai 8,0 kg
- Burung langka di Filipina
- Di bagian tengkuk burung Filipina itu dihiasi dengan bulu berwarna coklat
- Teksturnya bulu kasar serta memiliki wajah gelap di tengkuk krim coklat
- Kaki burung berwarna kuning
- Berukuran besar
- Di bagian cakar berwarna gelap serta nampak mencolok
7. Haliaeetus pelagicus
Ciri:
- Dapat dijumpai di wilayah asia timur
- Termasuk ke dalam kelompok burung pemangsa di pesisir pantai.
8. Aquila chrysaetos
Ciri:
- Burung yang terkenal di bumi bagian utara serta persebarannya luas
- Berwarna coklat gelap
- Sayap yang luas
9. Harpia harphyja
Ciri:
- Berasal dari amerika
- Beratnya kurang lebih 6 hingga 9 kg
- Panjangnya 86,5 hingga 107 cm
10. Aquila audax
Ciri:
- Burung tersebut memiliki rekor baji yang terdapat di australia
- Dapat dijumpai di wilayah bagian Papua Nugini dan juga Indonesia
- Memiliki ukuran sayap yang panjang.
Kesimpulan Hewan Aves
Pengertian hewan aves atau burung adalah hewan vertebrata yang mana pada seluruh tubuhnya telah ditutupi dengan bulu.
Aves merupakan hewan berdarah panas atau homoiterm dan berkembang biak secara bertelur lalu dierami sampai menetas (Ovipar). Dengan ciri utama hewan aves yaitu tidak memiliki gigi.
Pertanyaan
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan seputar Hewan Aves, antara lain:
Pengertian hewan aves atau burung adalah hewan vertebrata yang mana pada seluruh tubuhnya telah ditutupi dengan bulu.
Aves merupakan hewan berdarah panas atau homoiterm dan berkembang biak secara bertelur lalu dierami sampai menetas (Ovipar). Dengan ciri utama hewan aves yaitu tidak memiliki gigi.
Tercatat ada 28 ordo yang mencakup 166 famili serta sekitar 8800 spesies.
Salah satunya adalah seluruh tubuhnya terbungkus dengan bulu, dan sebagian besar memiliki sayap.
Salah satunya adalah tidak memiliki diafragma.
Celepuk Siau (Otus siaoensis), Celepuk Siau (Colluricincla sanghirensis), Gagak Banggai (Corvus unicolor), dan Elang Flores (Spizaetus floris).