Jumpa lagi bareng kita, siapa lagi kalau bukan tuliskan.id yang senantiasa membahas mengenai segala ilmu pengetahuan yang pastinya perlu kalian ketahui. Dan kali ini tuliskan.id berkesempatan untuk memberikan materi seputar indeks harga.
Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.
Daftar Isi
Pengertian Indeks Harga
Indek harga merupakan sebuah ukuran statistik yang digunakan untuk menyatakan berbagai perubahan harga yang terjadi dalam waktu ke waktu.
Tujuan Perhitungan Indeks Harga
Adapaun tujuan dari perhitungan indek harga, diantaranya yaitu:
- Sebagai barometer atau petunjuk dari keadaan ekonomi secara umum.
- Sebagai pedoman dalam menetapkan berbagai kebijakan dan juga administrasi perusahaan.
- Sebagi deflator.
- Sebagai pedoman untuk membeli berbagai jenis barang.
- Sebagai pedoman untuk mengatur upah gaji buruh atau untuk menyesuaikan kenaikan gaji buruh saat terjadi inflasi.
Macam Macam Indeks Harga
Setelah mengetahui tujuan dari indeks harga, ternya indeks harga ada macamnya juga lho.
Diantaranya yaitu:
Pengertian: indeks harga yang di ambil dari perubahan harga dari jasa dan barang yang dikonsumsi dari masa ke masa.
Keterangan: IHK mengambil data dari empat kelompok, diantaranya:
Serta, IHK juga dipakai oleh
Pengertian: indeks yang menggambarkan perubahan dalam
suatu barang olehKeterangan:
Pengertian:
Keterangan:
merupakan4. Indeks Harga Implisit
Pengertian: suatu cara atau metode yang digunakan untuk
Keterangan: metode ini
seluruh barang yang diproduksi.Ciri Ciri
Adapun ciri dari indeks harga, diantaranya yaitu:
- Indek harga dipakai sebagai standar untuk membandingkan harga dari waktu ke waktu.
- Penetapan indeks harga didasarkan pada oleh yang relevan.
- Indek harga ditetapkan oleh sampel, bukan dari populasi.
- Menghitung indek harga dilatar belakangi dengan waktu yang mempunyai kondisi ekonomi stabil.
- Perhitungan indek harga dilakukan dengan menggunakan metode yang sesuai dan juga tepat.
- Perhitungan indek harga bisa dihitung lewat cara membagi harga tahun akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar, kemudian dikali 100.
Penyusunan Indeks Harga
Untuk menyusun angka suatu indeks, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai data yang tepat serta dapat dipertanggung jawabkan.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan indeks harga:
1. Perumusan Tujuan Penyusunan Angka Indeks
Perumusan tujuan berguna untuk menghitung semua perubahan yang terjadi serta untuk membandingkan perubahan antara variabel sosial dan ekonomi.
Adapun rumusan yang digunakan dalam penyusnan angka indeks, diantaranya:
- Apakah yang akan diukur?
- Bagaimana cara atau metode untuk mengukurnya?
- Untuk apa pengukuran tersebut dilakukan?
2. Sumber dan Syarat Perbandingan Data
Untuk menyusun suatu indek harga dibutuhkan suatu data selama kurun waktu atau periode tertentu.
Data itu dapat berupa jumlah produksi ataupun harga barang yang berhubungan dari waktu ke waktu.
Dalam penghitungan angka indeks juga harus menentukan jenis barang yang nantinya akan dihitung.
Pada umumnya, terdapat sebuah kesulitan perhitungan indeks. Yakni memilih komponen yang termasuk ke dalam kumpulan variabel yang akan diperhitungkan nantinya.
Contoh:
Indeks bahan makanan
Maka kalian harus memilih jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat umum. Tetapi pemilihan jenis barang atau makanan tersebut harus representatif atau bisa mewakili.
Cara tersebut juga disebut sebagai judgment sampling.
3. Pemilihan Periode Dasar
Periode dasar atau juga disebut dengan tahun dasar (base year) adalah waktu atau suatu periode ataupun tahun yang mempunyai angka indeks 100 dan dalam tahun selanjutnya sebagai tahun tertentu (given year).
Contoh:
Diketahui sebuah angka indeks mulai dari tahun 2000 hingga 2003, diantaranya yaitu:
- tahun 2000 = 100
- tahun 2001 = 110
- tahun 2002 = 115
- tahun 2003 = 120
Dari indek harga yang telah diketahui di atas, tahun dasarnya meruakan tahun 2000, hal ini sebab tahun tersebut menunjukkan angka 100%.
Adapun beberapa fakor yang harus diperhatikan ketika akan memilih tahun dasar:
- Pemilihan periode tahun dasar bisa dilaksanakan ketika perekonomian cenderung relatif stabil.
- Periode dasar mempunyai jangka waktu yang tidak terlalu pendek ataupun terlalu panjang. Jarang sekali tahun dasar yang memakai jangka waktu hingga seminggu lebih lama dari 5 tahun.
- Pemilihan tahun dasar bisa dilandasi dengan sebuah kejadian penting.
4. Pemilihan Timbangan (Weight)
Selain meperhatikan faktor harga dalam membandingkan suatu barang, ada baiknya jika kalian juga memperhatikan faktor kuantitasnya juga.
Fakor kuantitas ini dipakai sebagai timbangan atau weight atau juga angka penimbang untuk membandingkan kualitas suatu barang.
Pada jenis barang yang dianggap penting, faktor penimbangnya akan lebih tinggi daripada barang yang dinilai kurang penting.
Metode Perhitungan
Untuk menghitung harga indek, terdapat beberapa metode yang berbeda.
Oleh karenanya, perlu dilakukan pilihan yang akurat dengan tujuan supaya angka indeks yang ditetapkan bisa diraih.
Pada umumnya, terdapat 2 metode perhitungan angka indeks, yaitu:
- Angka indeks sederhana (simple agregative methode) dibagi dalam wujud yang berupa agregatif sederhana dengan rata-rata harga yang relatif.
- Angka indeks yang ditimbang, dibagi dalam wujud agregatif sederhana serta dengan rata-rata harga relatif yang tertimbang.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut:
a. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana.
Angka indeks meliputi indek harga, kuantitas, serta nilai.
1. Angka indeks harga (price = P)
2. Angka indeks kuantitas (quantity = Q)
Keterangan:
- IA = indeks kuantitas tidak ditimbang
- Qn = kuantitas yang mau dihitung angka indeks
- Qo = kuantitas pada tahun dasar
3. Angka indeks nilai (value = V)
Keunggulan dengan memakai metode agregatif sederhana yakni bersifat sederhana, sehingga lebih mudah dalam menghitungnya.
Kelemahan dengan memakai metode agregatis sederhana yakni jika terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka angka dari indeksnya juga akan ikut berubah.
b. Angka Indeks Tertimbang
Dengan menggunakan indeks tertimbang, perhitungan indeks dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya yaitu;
1. Metode agregatif sederhana
Rumus metode agregatif sederhana:
Keterangan:
- IA = indeks harga yang ditimbang
- Pn = nilai yang dihitung angkanya
- Po = harga pada tahun dasar
- W = faktor penimbang.
Contoh perhitungan dengan metode agregatis sederhana:
2. Metode Laspeyres
Pengertian: angka indeks yang dihitung dengan memperhatikan berbagai faktor penimbangnya serta kuantitas tahun dasar (Qo).
Kelemahan metode laspeyres:
- Hasil perhitungan yang lebih besar (over estimate), dikarenakan jumlah permintaan mengalami penuruan.
- Qo lebih besar dibandingkan dengan Qn.
Contoh perhitungan dengan metode laspeyers:
3. Metode Paasche
Pengertian: angka indeks yang dihitung dengan memperhatikan berbagai faktor penimbang kuantitas tahun yang dihitung dengan menggunakan angka indeksnya (Qn).
Contoh perhitungan:
Kelemahan metode paasche:
- Hasil perhitungan cenderung lebih rendah (under estimate), dikarenakan harga suatu barang mengalami kenaikan sehingga permintaan menjadi menurun.
- Qn ebih kecil dibandingkan Qo.
Solusi: memakai metode mengintegrasikan angka indeksnya tersebut, yaitu dengan cara mengenakan suatu metode angka indeks Drobisch and Bowley.
4. Metode Drobisch and Bowley
Berikut gambar dari perumusan angka indeks tertimbang dengan memakai metode Drobisch and Bowley :
5. Metode Irving Fisher
Metode Irving Fisher bisa disebut sebagai cara perhitungan angka indeks yang paling ideal. Sebab, metode ini menghitung indeks dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan juga indeks Paasche.
Berikut rumusannya:
6. Metode Marshal Edgewarth
Pengertian: metode ini menghitung angka indeks dengan ditimbang serta dihitung dengan menggabungkan kuantitas tahun dasar dan juga kuantitas tahun n. Kemudian dikali dengan harga di tahun dasar atau di tahun n.
Contoh perhitungan dengan metode marshal edgewarth:
Demikianlah usalan singkat mengenai indeks harga. Semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya. Terima kasih telah berkunjung :))
Satu pemikiran pada “Indeks Harga”