Kerajaan maritim atau kerajaan Hindu – Budha yang ada di Indonesia merujuk terhadap beberapa kerajaan yang ekonominya bergantung kepada perdagangan serta pelayaran.
Di negara Indonesia, kerajaan maritim tersebut sempat berjaya pada masanya.
Banyak dari kerajaan maritim di Indonesia yang pada mulanya adalah pendatang, lalu mendirikan kerajaan di tanah nusantara.
Adanya kerajaan tersebut memiliki pengaruh di dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang. Berikut adalah beberapa kerajaan hindu budha di indonesia yang sempat berkembang pada zamannya, antara lain:
Daftar Isi
1. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno terletak di Bumi Mataram, Jawa Tengah.
Kerajaan satu ini sempat berada di bawah kekuasaan dari tiga wangsa, yaitu Wangsa Sanjaya (agama hindu), Wangsa Syailendra (agama Budha) serta mangsa Isana (baru).
Raja pertamanya adalah Raja Sanjaya. Beliau adalah raja besar serta memiliki keyakinan Hindu Syiwa yang sangat taat.
Berdiri di abad ke 8 SM, kerajaan ini menjadi salah satu kerajaan dengan sumber sejarah terlengkap.
Mereka meninggalkan banyak sekali prasasti seperti:
- Prasasti Mantyasih
- Prasasti Kedu
- Prasasti Kalasan
- Prasasti Kalitung
- Prasasti Kelurak
- Prasasti Dinoyo
- dan Prasasti Canggal.
Dilihat dari sisi politik, Mataram Kuno dipimpin oleh dua dinasti, yakni Dinasti Sanjaya & Dinasti Syailendra.
Kerajaan ini masuk sebagai kerajaan agraris dimana rakyatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Namun karena kerajaan ini cenderung tertutup, mereka sedikit sulit mengalami perkembangan dalam ekonominya.
Selain itu, adapun beberapa produk kebudayaan yang sampai sekarang masih bisa kita nikmati, diantaranya:
Peninggalan Dinasti Sanjaya: Candi Gedong Songo dan Candi Dieng. Dan peninggalan Dinasti Syailendra: Candi Mendut, Candi Borobudur, dan Candi Pawon.
2. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya diyakini sudah berdiri sejak abad ke 7 SM yang menjadi kerajaan terbesar di pulau Sumatra.
Luas kekuasaan kerajaan Sriwijaya mencangkup Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Sumatera, Jawa barat sampai Jawa Tengah.
Ada perdebatan terkait lokasi kerajaan, yang mana sebagian orang menyebut jika lokasi Kerajaan Sriwijaya ada di Palembang, sedangkan yang lain percaya jika lokasinya ada di Minanga Tamwan, Jambi.
Adapun beberapa sumber sejarah yang ditinggalkannya berupa naskah, prasasti, piagam, dan berita dari Cina.
Beberapa peninggalan dari kerajaan sriwijaya yaitu:
Di dalam negeri
- Prasasti Kedukan Bukit
- Prasasti Talang Tuwo
- Prasasti Kota Kapur
- dan Prasasti Amoghapasa.
Di luar negeri
- Prasasti Linggor
- Prasasti Nalanda
- Prasasti Laiden
- dan yang lainnya.
Dilihat dari sisi politik, Kerajaan Sriwijaya berhasil dalam mengembangkan politik ekspansi. Oleh sebab itu, kerajaan ini memperoleh julukan sebagai Negara Nusantara pertama.
Sriwijaya juga sukses dalam menguasai Selat Malaka serta dipandang sebagai penguasa perdagangan nasional dan juga internasional.
3. Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran atau yang juga disebut sebagai Kerajaan Sunda berada di Parahyangan Sunda.
Kerajaan satu ini di dirikan oleh Sri Jayabhupati di tahun 923, hal tersebut dibuktikan dengan adanya prasasti Sanghyang Tapak yang terletak di Cibadak, Sukabumi.
Pajajaran meraih puncak kejayaan di bawah pemerintahan Sri Baduga Maharaja. Raja Sri Baduga atau juga disebut sebagai Siliwangi membangun banyak tempat seperti telaga, jalan ke arah ibukota Pakuan & Wanagiri.
Adapun beberapa peninggalan dari Kerajaan Pajajaran, antara lain:
- Prasasti Cikapundung
- Prasasti Pasir Datar
- Prasasti Huludayeuh
- Prasasti Perjanjian Sunda – Portugis
- Prasasti Ulubelu
- Prasasti Kebon Kopi II
- Situs Karangkamulyan
4. Kerajaan Majapahit
Berdasarkan pada sumber sejarah, Kerajaan Majapahit berlokasi di sekitar Sungai Brantas, Mojokerto.
Majapahit juga terkenal sebagai kerajaan Hindu terbesar yang ada di Indonesia serta memiliki julukan sebagai kerajaan nasional kedua sebab sukses dalam menguasai sebagian besar wilayah di Nusantara.
Didirikan oleh Raden Wijaya, yakni menantu dari raja Singasari terakhir, Kertanegara, beliau dinobatkan sebagai raja tahun 1293 M dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya meninggal pada tahun 1309 M kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Jayanegara.
Jayanegara lalu diteruskan oleh Tribuana Tunggadewi. Selepas mengundurkan diri pada tahun 1350, Tribuana Tunggadewi mengutus anaknya, Hayam Wuruk untuk sebagai raja.
Hayam Wuruk bersama Gajah Mada sebagai mahapati. Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk inilah kerajaan berhasil menaklukkan daerah Nusantara.
Gajah Mada kemudian meninggal pada tahun 1364 M, sedangkan Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389 M.
Hayam Wuruk lalu digantikan oleh Wikramawardhana yang menjabat selama 12 tahun sebelum wafat pada tahun 1429 M.
Majapahit bergantung kepada sektor pertanian dan perdagangan untuk ekonominya.
Saat pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit membangun jalan lalu lintas serta pelabuhan.
Adapun produk yang didagangkan oleh Majapahit seperti rempah – rempah, beras serta kayu cendana.
Beberapa peninggalan dari Kerajaan Majapahit yaitu:
- Candi Panataran
- Candi Brahu
- Candi Bentar
- Candi Bajang Ratu
- Candi Tikus
- Kitab Negarakertagama
- Kitab Sutasoma
- Kitab Paraton
- dan Kitab Arjunawijaya.
Kerajaan Majapahit juga terkenal akan sumpah Amukti Palapa -nya.
5. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan maritim di Indonesia yang dibangun oleh Ken Arok di kota Malang, Jawa Timur di tahun 1222.
Sumber sejarah yang menerangkan akan keberadaan kerajaan ini ada dalam Kitab Negarakertagama karya dari Mpu Prapanca.
Di dalam kitab tersebut mengisahkan mengenai raja – raja yang sempat memerintah Singasari.
Ada juga Kitab Pararaton yang di dalamnya berisi mengenai misteri Ken Arok.
Beberapa raja yang sempat memimpin Kerajaan Singasari berdasarkan Negarakertagama yaitu Ken Arok, Anusapati, Tohjoyo, Ranggawuni serta Kertanegara.
Sektor ekonomi pada Kerajaan Singasari bertumpu pada perdagangan, pertanian serta pelayaran.
Keadaan ekonomi kerajaan ini juga semakin membaik pada masa pemerintahan Kertanegara.
Beberapa peninggalan produk kebudayaan Kerajaan Singasari berupa candi dan patung, diantaranya:
- Candi Kidal
- Candi Jago
- Candi Singasari
- Patung Ken Dedes dan Kertanegara.
6. Kerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga atau juga disebut sebagai Kerajaan Holing berada di kawasan pesisir utara Jawa Tengah, dengan pusat pemerintahnya ada di wilayah Pekalongan dan juga Jepara.
Masyarakat Kerajaan Kalingga didominasi oleh agama Hindu dan Budha dan dalam sehari – harinya memakai bahasa Sansekerta serta Melayu Kuno.
Puncak kejayaan Kalingga ada pada waktu kepemimpinan Ratu Shima yang memerintah sekitar tahun 674 masehi sampai 732 masehi.
Beberapa peninggalan Kerajaan Kalingga yaitu:
- Prasasti Sojomerto ( abad ke – 7 )
- Prasasti Tukmas (abad ke-7M )
- Prasasti Upit
- Candi Bubrah
- Candi Angin
- Puncak Songolikur
7. Kerajaan Salakanagara
Kerajaan Salakanagara lokasinya ada di daerah Jawa Barat. Kerjaan satu ini dipercaya sebagai kerajaan paling awal di tanah Nusantara yang diperkirakan sudah berdiri sejak pada abad ke 2 masehi.
Kerajaan satu ini diyakini sebagai kerajaan leluhur dari orang Sunda serta menjadi cikal – bakal dari orang betawi.
Adapun beberapa peninggalan dari Kerajaan Salakanagara, antara lain:
- Batu Menhir
- Situs di Pulosari, Pandeglang
- Situs di Ujung Kulon, Pandeglang, Banten Selatan
- Situs Cihunjuran, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang
- Batu Menhir
- Kolam pemandian purba
- Situs Batu Dakon
- Situs Batu Dolmen
- Situs Batu Magnit
- Situs Batu Peta
- Patung Ganesha dan patung Shiwa
8. Kerajaan Kadiri
Kerajaan Kadiri atau juga disebut seabgai Kerajaan Kediri adalah salah satu kerajaan dengan corak Hindu.
Kerajaan satu ini berada di Kediri, Jawa Timur yang dibangun sekitar pada tahun 1042 sampai 1222.
Pusat dari Kerajaan Kadiri ada di kawasan Daha (yang sekarang disebut Kediri). Hal tersebut dibuktikan dengan adanya prasasti Pamwatan dari Airlangga.
Selain itu, ada juga beberapa peninggalan dari Kerajaan Kadiri lainnya seperti:
- Prasasti Ngantang
- Prasasti Sirah Keting
- Prasasti Jaring
- Prasasti Kamulan
- Krisnayana
- Bharatayudha
- Arjuna Wiwaha
9. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara berdiri sekitar pada abad ke 5 SM yang berlokasi di Jawa Barat.
Wilayah kekuasaannya mencangkup Banten sampai Cirebon.
Adapun berbagai sumber sejarah yang membahas terkait kerajaan satu ini, seperti buku karya Claudius Ptolomeus, berita dari Gunawarman (pendeta dari Khasmir) serta beberapa prasasti, seperti: Prasasti Ciaruten dan juga Prasasti Pasir Kaleangkak.
Sumber ekonomi pada kerajaan ini bergantung pada pertanian dan peternakan.
Masyarakat Tarumanegara juga sudah mulai mengenal serta membudayakan teknik menulis di batu maupun prasasti, hal tersebut bisa dilihat dari berbagai peninggalannya.
Dari banyaknya artefak yang dijumpai di sekitar lokasi kerajaan, disebutkan jika Kerajaan Tarumanegara beragama Hindu dengan aliran Wisnu.
10. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai sudah berdiri sejak pada abad ke 5 SM di dekat Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Tak ada banyak peninggalan sejarah yang mengisahkan mengenai kerajaan satu ini, kecuali adanya prasasti 7 yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta dan dijumpai di Muara Kaman.
Prasasti itu ditulis di dalam bahasa Sansekerta serta ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa. Prasasti 7 yupa ini mengisahkan mengenai raja – raja yang sempat memimpin Kerajaan Kutai, yakni Kudungga, Aswawarman, sera Mulawarman.
Kutai diyakini sebagai kerajaan Hindu tertua yang ada di Indonesia.
Selain itu, adanya Kerajaan Kutai juga ditunjukkan dengan adanya jenis huruf pranagari yang berasal dari India Selatan.
11. Kerajaan Wijayapura
Kerajaan Wijayapura merupakan kerajaan yang didirikan pada abad ke 7 di Kalimantan Barat serta lokasinya ada sekitar Sungai Rejang.
Tetapi kerajaan satu ini diduga berdiri di sekitar abad ke 6 / 7 di daerah Kalimantan Barat.
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya penemuan berbagai benda kuno dengan corak Hindu seperti patung serta gerabah.
Beberapa peninggalan dari Kerajaan Wijayapura yaitu:
- Patung Budha terbuat dari emas di wilayah Sambas
- Arca Budha terbuat dari perunggu di wilayah Sambas
- Arca Budha terbuat dari perak di wilayah Sambas
12. Kerajaan Kanjuruhan
Kerajaan Kanjuruhan merupakan kerajaan Hindu yang ada di Jawa Timur.
Sudah berdiri sejak pada abad ke 8 M yang diperkirakan satu zaman dengan keberadaan kerajaan Tarumanegara serta Kerajaan Kalingga.
Lokasi kekuasaan dari Kerajaan Kanjuruhan ada di area Kota Malang, tepatnya pada kawasan Merjosari, Dinoyo, Tlogomas serta Ketawanggede.
Keberadaan dari Kerajaan Kanjuruhan ditunjukkan dengan adanya Prasasti Dinoyo, yang dibuat di tahun 760 M.
Prasasti tersebut berwujud lempengan batu berukir yang isinya beberapa baris tulisan beraksara Jawa Kuno dengan bahasa Sansekerta.
Selain itu juga ada ada peninggalan Kerajaan Kanjuruhan lainnya seperti Candi Badut dan Candi Wurung.
13. Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu ada di kawasan Pulau Sumatera yang berpusat di tepian Sungai Batanghari daerah Jambi, kemudian berpindah ke hulu Sungai Batanghari di Dharmasraya serta berpindah lagi ke arah Pagaruyung.
Kerajaan satu ini diperkirakan sudah berdiri sejak pada abad ke 4 Masehi.
Hal tersebut berdasarkan pada kisah perjalan I-Tsing yang merupakan seorang Sami Budha dari Cina yang menuturkan jika pada tahun 685 kerajaan Melayu ini sudah takluk di bawah kerajaan Sriwijaya.
Adapun beberapa peninggalan Kerajaan Melayu, seperti:
- Prasasti Manjusri
- Prasasti Amoghapasa
- Prasasti Kedukan Bukit
- Prasasti Padang Roco
14. Kerajaan Bali
Kerajaan Bali sudah berdiri sejak pada abad 9 sampai pada abad ke 14 masehi.
Pada saat kerajaan Majapahit runtuh, banyak sekali rakyat dari Kerajaan Majapahit yang melarikan diri serta menetap di daerah Bali.
Hingga sekarang terdapat keyakinan jika sebagian dari masyarakat Bali dianggap sebagai pewaris tradisi dari Majapahit.
Penguasa pertama dari Kerajaan Bali pada waktu itu adalah Sri Kesari Warma Dewa.
Beberapa peninggalan dari Kerajaan Bali yaitu:
- Prasasti Blanjong.
- Prasasti Panglapuan.
- Prasasti Gunung Panulisan.
- Prasasti-prasasti peninggalan Anak Wungsu.
- Candi Padas di Gunung Kawi.
- Pura Agung Besakih.
- Candi Mengening.
- Candi Wasan.
15. Kerajaan Kahuripan
Kerajaan Kahuripan ada di daerah Jawa Timur yang dulunya didirikan oleh Airlangga di tahun 1009.
Airlangga sendiri sudah memerintah Kerajaan Kahuripan dari tahun 1009 sampai 1042 masehi.
Di dalam pemerintahannya, Airlangga berusaha guna menyatukan kembali berbagai kerajaan kecil yang sebelumnya ada di bawah kekuasaan Kerajaan Medang (kerajaan yang sebelum kerajaan Kahuripan).
Keinginan dari Airlangga itu lalu berubah menjadi misi guna menaklukan seluruh wilayah tanah Jawa.
Berikut adalah beberapa peninggalan dari Kerajaan Kahuripan, antara lain:
- Airlangga
- Candi Belahan
- Candi Jawi
- Banyu Biru
- Petilasan Airlangga
- Candi Jalatunda
- Gua selomangleng
16. Kerajaan Janggala
Kerajaan Janggala sudah berdiri sejak pada tahun 1042, selepas Airlangga dari Kerajaan Kahuripan membagi area kekuasaannya, menjadi Kerajaan Janggala serta Kerajaan Kadiri guna diberikan terhadap kedua putranya yang saling berselisih.
Kerajaan Jenggala ini memiliki ibu kota di Kahirapan yang diserahkan terhadap Mapanji Garasakan. Sementara Kerajaan Kadiri beribukota di Daha yang diserahkan terhadap Sri Samarawijaya.
Sejak awal pemisahan dari dua kerajaan satu ini, hubungan antara Janggala dengan Kadiri tidak pernah akur sera selalu terlibat pada konflik.
17. Kerajaan Lainnya
Adapun beberapa kerajaan Hindu – Budha lainnya yang ada di Indonesia seperti:
Kerajaan Hindu Buddha di Kalimantan:
- Kerajaan Sribangun (Buddha)
- Kerajaan Wijayapura
- Kerajaan Bakulapura
- Kerajaan Brunei Buddha
- Kerajaan Kuripan
- Kerajaan Negara Dipa
- Kerajaan Negara Daha
Kerajaan Hindu Buddha di Jawa:
- Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)
- Kerajaan Kanjuruhan
- Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Hindu Buddha di Sumatra:
- Kerajaan Malayu Dharmasraya (1183-1347)