Di dalam bidang ilmu geografi, penginderaan jauh menjadi ilmu yang sangat penting serta harus dikuasai untuk setiap orang yang hendak menjadi ahli di dalam bidang geografi, termasuk komponen dari penginderaan jauh itu sendiri.
Penginderaan jauh ini amat identik bersama pemakaian peta serta skala peta.
Dengan memakai penginderaaan jauh, maka manusia bisa mengetahui berbagai informasi terkait sebuah objek tertentu tanpa harus mengerjakan survey serta kajian di daerah itu terlebih dahulu.
Selengkapnya terkait komponen penginderaan jauh, simak baik – baik ulasan yang ada di bawah ini ya!
Daftar Isi
Pengertian Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh adalah suatu akuisisi atau pengukuran data sebuah objek maupun fenomena dengan menggunakan suatu alat yang tak secara fisik mengerjakan kontak bersama objek itu atau dari jarak jauh.
Contohnya yaitu dari pesawat, satelit, pesawat luar angkasa, serta kapal.
Jika disederhanakan, penginderaan jauh juga dapat didefinisikan menjadi suatu perkembangan dari teknologi pemotretan yang dikerjakan di udara.
Disebut demikian sebab bersama teknologi satu ini, maka aktivitas pemotretan dikerjakan di udara.
Sekaligus dikerjakan dari jarak jauh, dapat diambil dari dalam badan pesawat, satelit, pesawat luar angkasa, atau yang lainnya.
Teknologi satu ini juga akan terus berkembang kemudian dimanfaatkan dalam berbagai bidang.
Apabila di masa awal penemuannya hanya digunakan dalam memotret keadaan bumi dari luar angkasa. Maka ada era modern seperti sekarang dapat memakai perangkat yang lebih canggih nan kompleks.
Misalnya saja untuk memotret keadaan kesehatan tubuh manusia atau dikenal dengan penginderaan medis.
Diperlukan adanya peralatan medis tertentu untuk bisa memotret keadaan tubuh manusia dari dalam.
Sehingga tim medis dapat mengetahui bagaimana keadaan pasien maupun perkembangan penyakitnya.
Teknologi penginderaan jauh ini pun dapat digunakan pada pengamatan cuaca.
Di mana nantinya oleh Badan Meteorologi misalnya, teknologi tersebut bisa digunakan untuk menentukan perubahan cuaca maupun meramal cuaca
Pengertian Penginderaan Jauh Menurut Ahli
Selain pengertian di atas, ada juga beberapa pengertian penginderaan jauh yang dituturkan oleh para ahli, antara lain:
1. American Society of Photogrammetry
Penginderaan jauh adalah suatu pengukuran atau pendapatan informasi dari berbagai sifat objek maupun fenomena dengan memakai alat perekam yang secara fisik tidak berlangsung kontak langsung bersama objek maupun fenomena yang dikaji.
Sehingga, teknologi penginderaan ini (jauh) walaupun menghasilkan foto atau hasil bidikan, tetapi peralatan untuk memperoleh foto itu tidak dipegang langsung oleh manusia.
Alat satu ini dioperasikan menggunakan sistem berbasis komputer. Sehingga operator tinggal mengarahkan gerakannya serta menentukan waktu kapan harus membidik objek.
2. Lillesand dan Kiefer
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu serta seni untuk mendapatkan informasi terkait wilayah, objek, atau gejala dengan cara menganalisis data yang didapatkan memakai alat tanpa kontak langsung pada wilayah, objek, maupun gejala yang dikaji.
3. Welson dan Bufon
Penginderaan jauh merupakan sebuah seni, ilmu, serta teknik untuk mendapatkan area, objek, serta gejala dengan memakai alat serta tanpa kontak langsung bersama area, objek, atau gejala tersebut.
4. Aver
Penginderaan jauh merupakan suatu usaha untuk mendapatkan, menunjukkan (mengidentifikasi), serta menganalisis objek dengan menggunakan sensor di posisi pengamatan kawasan kajian.
5. Colwell
Penginderaan jauh merupakan sebuah pengukuran maupun perolehan data pada objek pada permukaan bumi dari satelit maupun instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diinderakan.
6. Curran
Penginderaan jauh merupakan pemakaian sensor radiasi elektromagnetik dengan tujuan untuk merekam gambar lingkungan bumi yang bisa diinterpretasikan sehingga akan menghasilkan informasi yang bermanfaat.
7. Campbell
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu untuk memperoleh informasi terkait permukaan bumi, seperti lahan serta air, dari citra yang didapatkan dari jarak jauh.
8. Lindgren
Penginderaan jauh merupakan beragam teknik yang dikembangkan untuk perolehan serta analisis informasi terkait bumi.
Lewat serangkaian pendapat terkait pengertian penginderaan jauh di atas, maka dapat disimpulkan jika penginderaan jauh merupakan suatu teknologi yang juga seluruh ilmu dipakai agar bisa mendapatkan analisis informasi terkait bumi serta diambil dari jarak yang jauh.
Konsep Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh disebut juga sebagai suatu sistem, sebab di dalam penggunaannya melibatkan beberapa komponen yang saling berhubungan.
Berbagai komponen tersebut terdiri atas sumber tenaga, sensor, atmosfer, interaksi tenaga bersama objek, perolehan data, serta pemakaian data.
Komponen itu saling bekerja sama agar bisa memperoleh foto sebagai hasil penginderaan.
Ketika terdapat sebuah komponen hilang, maka proses penginderaan jauh tak bisa dikerjakan. Hal itu dikarenakan dapat menghilangkan komponen yang lain. Khususnya komponen perolehan data serta pemakaian data.
Bagaimana data dapat diperoleh apabila alat tidak mendukung? Lantas, bagaimana data tersebut dapat menghasilkan foto yang dapat dimanfaatkan dalam sebuah keperluan?
Jawabannya:
Seluruh komponen yang sudah disebutkan harus ada sekaligus mendukung kinerja alat penginderaan jauh.
Berkaitan dengan penginderaan jauh sangat dipengaruhi dengan cahaya matahari yang menjadi sumber utama. Maka teknologi satu ini lalu dikembangkan, sehingga memiliki dua jenis penginderaan jauh yang berbeda, yakni:
1. Penginderaan Jauh Pasif
Penginderaan jauh pasif memakai matahari untuk menjadi energi utama lalu bekerja sama bersama seluruh komponen yang ada di dalam penginderaan jauh.
Sumber energi tersebut dapat berwujud emisi, sinar matahari, temperatur benda pada permukaan bumi (objek), atau yang lainnya.
2. Penginderaan Jauh Aktif
Penginderaan jauh aktif merupakan penginderaan di mana tenaganya berasal dari tenaga buatan.
Contohnya pulsa pada radar, sinar dari lampu, atau yang lainnya.
Komponen Penginderaan Jauh
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi penginderaan jauh atau dikenal juga sebagai komponen penginderaan jauh, antara lain:
1. Sumber Tenaga
Sumber tenaga disini diartikan sebagai suatu alat yang dipakai dalam memotret memerlukan sumber tenaga untuk dapat menjalankan fungsinya.
Pada sumber tenaga satu ini dapat berupa cahaya matahari yang akan menghasilkan suhu.
Peningkatan suhu lalu akan diserap dengan beberapa bagian tertentu dari alat agar diubah ke dalam energi.
Sehingga alat untuk memotret perlu menampung lebih banyak cahaya matahari pada waktu siang.
Agar dapat beroperasi atau berfungsi dalam kurun waktu 24 jam, baik itu di waktu siang hari atau malam hari.
2. Atmosfer
Komponen berikutnya ialah atmosfer yang dapat mempengaruhi kemampuan alat ketika mengerjakan penginderaan jauh agar bisa menjalankan fungsinya.
Karena keadaan atmosfer dapat menentukan seberapa besar serta seberapa banyak sumber tenaga yang dapat diserap dengan alat tersebut.
Jika cuaca tengah mendung serta berawan, maka dapat memperkecil jumlah sumber tenaga yang akan terserap oleh alat.
Demikian juga apabila terdapat gangguan lain di dalam atmosfer.
Maka hal tersebut bisa berlangsung sebab atmosfer mengandung sejumlah molekul seperti karbondioksida (CO2), oksigen (O2), hidrogen, nitrogen, dan yang lainnya.
Berbagai molekul tersebut dapat bisa memantulkan, menyerap, serta melalui radiasi elektromagnetik.
Sehingga akan sangat mempengaruhi kinerja dari alat agar bisa memotret dari udara.
3. Interaksi Antara Tenaga dan Objek
Pada masing – masing objek yang akan difoto menghasilkan foto yang berbeda – beda.
Pada umumnya, akan dipengaruhi dengan keadaan atau karakter dari objek itu sendiri.
Objek yang mempunyai daya pantul rendah di dalam sumber tenaga tersebut akan menghasilkan foto yang lebih gelap, begitu pun sebaliknya.
Sehingga pada waktu alat dipakai dalam memotret gunung yang puncaknya tertutup oleh salju, maka akan menghasilkan foto yang cerah sebab salju mempunyai daya pantul yang tinggi.
Dan begitu juga sebaliknya.
Ketika digunakan untuk memotret gunung dengan puncak yang tertutup lahar, maka hasilnya akan lebih gelap, sebab lahar memiliki daya pantul yang rendah.
4. Sensor dan Wahana
Sensor berfungsi guna mendeteksi adanya objek dan menentukan lokasinya dan berperan untuk menentukan jarak alat bersama objek.
Atau dalam menentukan seberapa dekat foto dapat diambil dari alat ke arah objek.
Sensor satu ini merupakan suatu alat khusus yang dipasang di wahana.
Sehingga pada waktu mendeteksi suatu objek akan menunjukan tanda.
Adapun wahana tersebut menjadi tempat alat foto dipasang, yaitu dapat di satelit, pesawat, atau yang lainnya.
5. Perolehan Data
Sesuai dengan namanya, komponen satu ini akan menunjukan data yang diperoleh dari alat yang telah menemukan objek serta terdeteksi oleh sensor yang terpasang dalam alat.
Data yang didapatkan adalah hasil pantulan antara sumber tenaga bersama objek.
Bentuk maupun jenis data yang didapatkan secara umum ada dua jenis, yakni:
- Dapat manual yang didapatkan lewat proses interpretasi citra.
- Dan data numerik yang didapatkan lewat pemakaian perangkat lunak khusus yang tertanam pada suatu komputer.
6. Penggunaan Data
Komponen satu ini akan mengarah kepada proses pemakaian data yang didapatkan dari pemakaian alat penginderaan.
Yaitu dapat berwujud foto, di man foto tersebut lalu dipakai untuk beragam kebutuhan.
Proses pemakaian data inilah yang nantinya akan menjadi komponen akhir dari teknologi penginderaan.
Proses akhir satu ini akan sangat penting sebab menentukan ada tidaknya manfaat yang didapatkan dari data yang diperoleh.
Apabila tidak dipakai, maka manfaatnya tidak ada, dan begitu juga sebaliknya.
Proses Penginderaan Jarak Jauh
Proses penginderaan jarak jauh diawali dari sumber energi berasal dari matahari kemudian berubah menjadi gelombang elektromagnetik dan diarahkan ke sumber target.
Matahari ini pun akan membantu dalam memfokuskan target di muka bumi.
Gelombang itu nantinya akan dipantulkan lagi selepas kontak dengan target di muka bumi.
Gelombang yang sudah dipantulkan kembali lalu diterima dengan sensor untuk direkam yang ada di dalam satelit.
Hasil rekaman yang didapatkan oleh sensor rekam berikutnya akan diteruskan menuju stasiun penerima serta diolah menjadi suatu gambar berwujud digital atau hardcopy.
Lalu gambar itu dianalisis secara visual untuk mendapatkan informasi dari sumber target.
Dari hasil itulah dapat memperoleh informasi untuk membantu menyelesaikan suatu masalah.
Secara sederhana, proses penginderaan jarak jauh terbagi ke dalam beberapa tahap, antara lain:
1. Deteksi
Adalah tahap awal yang bermanfaat untuk mendeteksi apa pun yang diperoleh dan berhubungan dengan penelitian.
Termasuk di dalamnya berwujud pengambilan objek foto dengan memakai alat modern.
2. Identifikasi
Tahap selanjutnya adalah mengerjakan identifikasi dari hasil yang sudah didapatkan dari penginderaan jarak jauh.
Dikerjakan perhitungan, pencocokan dengan memakai rumus ke dalam tahap penting untuk memperoleh informasi.
3. Analisis
Adalah cara terakhir dari proses pengindraan jarak jauh yakni mendeteksi keseluruhan hasil yang sudah didapatkan.
Tahap satu ini dikerjakan analisis berdasarkan sumber referensi serta literatur yang lebih mendalam apabila dilihat dari segi keilmuan.
Dalam proses penginderaan jarak jauh nantinya akan menghasilkan output yang disebut dengan citra.
Citra tersebut dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
A. Citra Foto
Gambaran objek dari hasil memotret udara yang pada umumnya memakai pesawat udara.
Citra foto terbagi ke dalam:
1. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
a. Foto Ultraviolet
Foto yang dicetak dengan memakai spektrum gelombang ultraviolet yang memiliki panjang gelombang 0,29 mikrometer.
Fungsinya untuk membedakan 2 macam zat.
b. Foto Ortokromatik
Foto yang dicetak dengan memakai spektrum gelombang terlihat antara warna biru sampai sebagian warna hijau.
Panjang gelombang 0,4 – 0,56 mikrometer.
Foto satu ini bisa melihat objek di bawah permukaan laut serta cocok untuk kawasan pantai.
c. Foto Pankromatik
Foto dengan memakai spektrum cahaya nampak sehingga hasilnya sama seperti kepekaan mata.
Pankromatik dibedakan ke dalam pankromatik hitam putih (hasil cetakan sama seperti warna asli) serta foto infra merah (memakai gelombang infra merah serta digunakan untuk pertanian, militer, serta perkebunan).
2. Berdasarkan Arah Sumbu Kamera
- Foto miring, foto yang diambil dengan sudut minimal 10 derajat.
- Foto tegak, foto yang diambil tegak lurus pada permukaan bumi.
3. Berdasarkan Kamera yang Dipakai
- Foto tunggal, foto yang diambil dengan memakai kamera tunggal.
- Foto jamak, foto yang diambil lebih dari satu pada waktu serta lokasi yang sama.
4. Berdasarkan Warna
- Foto warna semu, mempunyai warna yang beda dengan warna aslinya.
- Foto warna asli, mempunyai warna yang sama seperti objek aslinya.
5. Berdasarkan Wahana yang Dipakai
- Foto udara, diperoleh dari pesawat maupun balon udara.
- Foto satelit, diperoleh dari satelit.
B. Foto Non-Citra
Foto non-citra yang diambil memakai sensor yang ada di dalam satelit.
1. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
- Citra radar dan gelombang mikro
- Citra infra merah termal
2. Berdasarkan Sensor yang Digunakan
- Citra multispektral
- Citra tunggal
3. Berdasarkan Wahana
- Citra dirgantara, dibuat dengan wahana yang ada di udara.
- Citra satelit, dibuat dari badan antariksa. Misalnya citra satelit pengindraan cuaca, citra satelit pengindraan planet, citra satelit pengindraan laut, serta citra satelit pengindraan sumber daya bumi.
Jenis Citra Penginderaan Jauh
Citra juga diartikan sebagai gambaran perekaman sebuah objek (pada umumnya berwujud gambar pada foto yang dibuahkan dengan cara optik, optik mekanik, elektro-optik atau elektronik).
Unsur citra dalam penginderaan jauh ini diantaranya yaitu:
1. Ukuran
Ukuran adalah suatu pengenalan objek yang berwujud volume, jarak, keterangan serta ketinggian.
Do dalam foto penginderaan jauh, ukuran satu ini juga disebut sebagai skala.
Sehingga foto yang diperoleh merupakan versi ukuran terkecil dari ukuran yang sebetulnya.
Maka guna memberi kejelasan ukuran dicantumkan skala. Sehingga pada waktu membaca peta atau atlas terdpaat istilah skala.
Karena foto dari keadaan permukaan bumi menunjukan ukuran kecil dari penampakan yang asli.
2. Rona atau Warna
Rona atau warna adalah suatu tingkat kecerahan obyek pada citra. Dimulai dari warna gelap sekali sampai sangat cerah.
Di dalam hasil foto pankromatik pada umumnya warna yang akan muncul terlihat seperti yang dilihat oleh mata.
Adanya warna tersebut akan menciptakan hasil foto dengan teknologi penginderaan jauh yang lebih hidup atau alami.
3. Pola
Pola adalah suatu susunan keruangan dari berbagai unsur gambar secara makro di dalam foto udara.
Dalam pola tersebut akan menunjukan gambaran objek yang dibidik.
Di foto bumi, pola akan ditunjukan dari hasil karya manusia yang ada di permukaan bumi.
Contohnya dalam mengolah ladang, sawah, sungai, perkebunan, rawa, serta yang lainnya.
4. Bentuk
Bentuk adalah suatu konfigurasi objek jika dilihat dari atas.
Definisi satu ini sesuai dengan teknologi penginderaan jauh yang menjadi teknik memotret dari udara serta dari jarak jauh.
Maka terdapat istilah konfigurasi objek pada saat dilihat dari atas serta disebut dengan kata “bentuk”.
5. Bayangan
Citra selanjutnya ialah bayangan.
Bayangan adalah suatu unsur pengenal di dalam interpretasi foto udara. Ada banyak sekali objek yang sukar dikenali menurut wujud sebetulnya namun dengan melihat bayangan kadang akan lebih mudah untuk diamati.
6. Tekstur
Tekstur merupakan suatu frekuensi susunan serta perubahan rona dari sekelompok objek yang tak dibedakan secara individu sebab memiliki ukuran yang sangat kecil.
Dari tekstur juga dideskripsikan secara kualitatif sebagai kasar sedang serta halus.
7. Asosiasi
Asosiasi adalah suatu keterkaitan objek yang satu bersama objek yang lain pada foto penginderaan jauh.
Contohnya terdapat hasil foto menunjukan gunung bersama sawah serta sungai di sekitarnya.
8. Situs
Situs adalah suatu lokasi obyek di dalam hubungannya bersama objek lain, bisa sangat membantu pengenalan objek sebuah objek.
Sehingga dari foto hasil tersebut dapat diketahui lokasi sebuah pola.
Contohnya sawah yang berada di kawasan dataran tinggi, sungai di area dataran rendah, atau yang lainnya.
Manfaat Penginderaan Jauh
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penginderaan jauh yang perlu kalian ketahui, antara lain:
1. Mengetahui Seluruh Objek di Suatu Tempat
Penginderaan dapat membantu untuk mengetahui objek apa saja yang berada di sebuah tempat.
Contohnya seperti gunung, sawah, air terjun, sungai, laut, serta penampakan permukaan bumi yang lain.
Hal tersebut dapat digunakan untuk merancang pembangunan wilayah yang tepat serta sesuai.
2. Membantu Mengetahui Keadaan Suatu Tempat dengan Tepat
Penginderaan jauh dapat memberikan gambaran yang valid serta relevan pada suatu keadaan tempat.
Sehingga dapat dipakai untuk mengetahui sebuah tempat memiliki keadaan jalan seperti apa, penampakannya seperti apa, atau yang lain sebagainya selama ada di atas muka bumi.
3. Mendokumentasikan Perubahan Sebuah Tempat
Penginderaan jauh dapat dikerjakan secara berkala, dibuat per minggu, per bulan, hingga per tahun.
Hal tersebut dapat membantu untuk mengetahui perubahan atau perkembangan sebuah tempat dari waktu ke waktu.
Apakah sesuai dengan harapan atau malah sebaliknya.
4. Efisiensi Waktu, Tenaga, dan Biaya
Apabila langsung terjun langsung menuju lapangan guna mengetahui keadaan suatu tempat, mengecek medan, serta yang lainnya. Maka akan memakan waktu lama sekaligus memerlukan tenaga dan juga biaya yang berlimpah.
Tetapi dengan menggunakan penginderaan ini hal itu dapat ditekan sehingga akan memberi efisiensi pada tiga aspek tersebut.
5. Membantu Penanganan Bencana
Manfaat selanjutnya ialah dapat dipakai untuk menangani masalah bencana, khususnya bencana alam.
Sehingga dengan menggunakan hasil foto penginderaan jauh, keadaan suatu daerah yang terkena bencana dapat diketahui.
Ketika tim SAR tengah mengerjakan pertolongan, maka mereka dapat mempelajari kondisinya dari hasil foto.
Mengetahui jalur mana yang aman, lokasi mana yang terdekat bersama korban, atau yang lainnya.
Keunggulan, Keterbatasan, dan Kekurangan
Berikut ini adalah beberapa keunggulan, keterbatasan, dan kekurangan dari penginderaan jauh, antara lain:
1. Keunggulan
Menurut Sutanto (1994:18-23), pemakaian pengindraan jauh baik diukur dari jumlah bidang pemakaian atau dari frekuensi pemakaian dalam setiap bidang mengalami peningkatan dengan pesat.
Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa faktor.
- Citra menunjukan daerah, objek, serta gejala di permukaan bumi dengan wujud serta letak objek yang menyerupai wujud serta letak di permukaan bumi, relatif lengkap, mencangkup kawasan yang luas, dan bersifat permanen.
- Dari jenis citra tertentu, bisa dimunculkan gambaran tiga dimensional jika pengamatannya dikerjakan dengan menggunakan alat yang disebut dengan stereoskop.
- Karakteristik objek yang tidak terlihat bisa diwujudkan dalam wujud citra sehingga dimungkinkan pengenalan objek nya.
- Citra bisa diciptakan secara cepat walau untuk kawasan yang sulit dijelajahi secara terestrial.
- Citra adalah satu – satunya cara untuk pemetaan kawasan bencana.
- Citra kerap diciptakan dengan periode ulang yang pendek.
2. Keterbatasan
Berwujud ketersediaan citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan dari citra yang lain.
Dari citra yang sudah ada pun, belum banyak diketahui dan digunakan (Lillesand dan Kiefer, 1979).
Di samping itu, untuk harga juga relatif mahal dari pengadaan citra yang lain (Curran, 1985).
3. Kekurangan
Meskipun memiliki banyak kelebihan, pengindraan jauh juga memiliki beberapa kelemahan seperti:
- Peralatan yang dipakai memiliki harga yang mahal.
- Orang yang memakainya harus mempunyai keahlian khusus.
- Sulit untuk mendapatkan citra foto maupun citra non-foto.
Contoh Penginderaan Jauh
Setelah mengetahui berbagai informasi terkait penginderaan jauh di atas, berikut adalah contoh dari penginderaan yang mudah untuk ditemukan, antara lain:
1. Sungai
Sungai ini identik mempunyai rona gelap pada sungai yang jernih dengan wujud memanjang dengan arah tidak menentu serta melebar menuju arah laut.
Untuk tekstur nya halus dan seragam, dan berasosiasi dengan gosong.
2. Jalan Raya
Sebab mempunyai ciri interpretasi jalan raya di dalam citra berbentuk rona lebih cerah dibandingkan objek sekitarnya.
Untuk bentuknya sendiri memanjang, dengan pola lebar yang hampir seragam, tekstur halus, dan ada bagian saling potong yang tegak urus serta berasosiasi bersama jembatan.
3. Permukiman
Permukiman pendudukan yang selalu mempunyai ciri khas berwarna putih sedang hingga abu – abu.
Untuk tekstur nya sendiri relatif kasar, bentuknya kotak – kotak yang saling berdekatan maupun menyebar, serta berasosiasi bersama jalan.
4. Gedung Sekoiah
Gambar terkait gedung sekolah memiliki ciri – ciri yang melakat dengan rona warna cerah, bentuknya seperti huruf I, L, atau U.
Memiliki ukuran yang cukup besar daripada objek lain di sekitarnya, tekstur halus, serta berasosiasi dengan halaman luas/ lapangan olahraga.
5. Perkebunan
Contoh bentuk gambaran terkait kelapa Sawit yang identik dengan tekstur kasar, pola teratur dan berjajar, serta bentuk tajuk seperti bintang yang rapat.
6. Lapangan Sepak Bola
Di dalam arena terkait hasil penginderaan jauh satu ini mudah untuk ditemukan, yakni Lapangan Olahraga dengan ciri khasnya mempunyai rona cerah, bentuk persegi panjang, tekstur halus, serta berasosiasi bersama keberadaan gawang.