Majas atau juga sering kali disebut sebagai gaya bahasa biasa digunakan di dalam penulisan karya sastra berwujud puisi maupun prasa, dan kali ini kita akan membahas salah satu jenisnya yaitu majas pleonasme.
Namun sebelum kalian mengetahui apa itu majas pleonasme, maka kalian perlu mengetahui arti dari majas secara umumnya. Informasi selengkapnya simak baik – baik ulasan di bawah ini.
Daftar Isi
Pengenalan Majas
Majas merupakan suatu bentuk gaya bahasa yang digunakan untuk memperoleh suasana pada suatu kalimat atau frasa agar semakin hidup.
Di dalam majas mempunyai tiga kategori secara umum, antara lain:
1. Majas Sindiran
Majas sindiran merupakan majas yang ditujukan untuk menyatakan suatu hal dengan tujuan menyindir.
Yang termasuk ke dalam majas sindiran yaitu: Ironi, sarkasme, serta sinisme.
2. Majas Perbandingan
Majas perbandingan merupakan suatu majas yang membandingkan antara satu objek bersama objek lainnya.
Beberapa majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan yaitu: Alegori,metonimia, metafora, hiperbola, litotes, totem pro parte, pars pro toto, serta eufimisme.
3. Majas Penegasan
Majas penegasan merupakan suatu majas yang dipakai untuk menyatakan sebuah hal dengan tegas.
Yang termasuk ke dalam majas penegasan yaitu: Pleonasme, repetisi, serta aliterasi.
Pengertian Majas Pleonasme
1. Secara Bahasa
Ditinjau dari bahasanya, pleonasme ini berasal bahasa Yunani “pleonasmus” yang artinya “kata yang berlebihan”.
Majas pleonasme sendiri dapat kita artikan sebagai suatu majas yang fungsinya untuk menegaskan arti sebuah kalimat dengan cara menambahkan frasa yang berlebihan.
Dalam majas jenis ini biasanya akan memakai kata keterangan tambahan yang sebetulnya keberadaannya tak dibutuhkan.
Tetapi dengan keberadaan kata tambahan itu, maka akan membuat kalimat lebih tegas dan juga lebih jelas.
2. Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian majas pleonasme menurut beberapa ahli, antara lain:
a. Wikipedia
Pleonasme merupakan suatu majas yang bermakna sama untuk menegaskan sebuah hal.
Di mana pleonasme biasanya digunakan untuk penegasan maupun untuk memperkuat sifat ekspresif suatu kalimat.
b. KBBI
Pleonasme merupakan suatu pemakaian kata – kata yang berlebih dibandingkan apa yang dibutuhkan.
Secara umum, majas pleonasme ini adalah pemubaziran kata sehingga kata itu tidak ekonomis atau juga disebut sebagai pemborosan kalimat.
Di dalam majas pleonasme, memiliki kata keterangan yang sebetulnya bisa dihilangkan sebab keberadaan salah satu katanya tidak terlalu diperlukan serta bisa berarti sama.
Selain itu, majas pleonasme ini juga tidak cocok dipakai untuk karya tulis ilmiah sebab bisa mangaburkan arti kalimat dengan adanya pemakaian kata yang berlebih.
Maka dari itu, kalimat pleonasme ini hanya cocok digunakan pada karya sastra saja.
Fungsi Majas Pleonasme
Ada pun beberapa fungsi umum dari gaya bahasa pleonasme, antara lain:
- Apabila ditinjau dari bentuk yang bermakna positif, maka dijadikan sebagai penegasan kata yang membuat kalimat akan menjadi lebih jelas.
- Majas pleonasme ini muncul sebab adanya dua kata atau lebih yang wujud katanya mengandung arti yang sama. Kata kedua sebetulnya tidak dibutuhkan lagi sebab artinya sudah terkandung dalam kata pertama.
Penyebab Munculnya Majas Pleonasme
Ada beberapa penyebab yang membuat munculnya kalimat pleonatis, antara lain:
1. Bentuk Jamak Dinyatakan Dua Kali
Contoh kalimat:
Para siswa – siswa tengah mengerjakan soal UN.
Penjelasan:
Kata “para: di dalam pada kalimat tersebut telah mengandung pengertian banyak. Maka seharusnya, kalimat itu cukup dikatakan: “Para siswa tengah mengerjakan soal UN” atau “Siswa – siswa tengah mengerjakan soal UN”.
2. Ada Dua atau Lebih Kata Bersinonim
Contoh kalimat:
Mulai dari kecil Sidnan memang nakal.
Penjelasan:
Kata “mulai” yang ada pada kalimat di atas mempunyai arti yang sama dengan “dari”.
Seharusnya cukup katakan: “Mulai kecil Sidnan memang nakal” atau “Dari kecil Sidnanmemang nakal”.
3. Hiponim
Contoh kalimat:
Paman menanam beragam sayur, seperti sayur bayam, sayur kangkung, serta sayur kol.
Penjelasan:
Kata kangkung, bayam serta kol adalah hiponim dari jenis sayur. Di mana seharusnya kalimat tersebut cukup disebutkan: “Paman menanam beragam sayur seperti, kangkung, bayam dan kol”.
4. Penanda Jamak Diikuti Kata Benda Bentuk Jamak
Contoh kalimat:
Bermacam – macam jenis buah dijual di supermarket.
Penjelasan:
Kalimat yang ada di atas seharusnya tidak perlu menambahkan kata “jenis”, sehingga cukup disebutkan “Bermacam – macam buah dijual di pasar”.
5. Makna yang Sama pada Dua Kata Berbeda
Contoh kalimat:
Safira turun ke bawah.
Penjelasan:
Kata “turun” mempunyai arti yang sama dengan “ke bawah”. Sehingga, kalimat tersebut cukup dikatakan: “Safira turun” atau “Safira ke bawah”.
Contoh Majas Pleonasme
Berikut ini kami berikan beberapa contoh kalimat lain yang menggunakan majas pleonasme:
- Pengemis tersebut menadahkan tangannya ke atas pada seluruh pejalan kaki.
- Gilang tak menyadari keberadaanku di sebelahnya hingga ia menoleh ke arah samping.
- Sejak dari kecil, Idan sudah menyukai permainan sepak bola.
- Pesawat tersebut tiba – tiba turun rendah dari posisi awal.
- Menara kota tersebut menjulang tinggi ke atas langit.
- Rita riang gembira menjumpai ayahnya pulang dari Jakarta.
- Nuansa malam ini sangat sunyi senyap tak seperti biasanya.
- Saya akan melihat kejadian itu dengan menggunakan mata kepala saya sendiri.
- Kami akan pergi bertemu paman di kampung besok lusa.