Secara umum, metode penelitian merupakan langkah ilmiah untuk memperoleh data yang bertujuan serta memiliki fungsi tertentu.
Langkah ilmiah itu harus didasari dengan adanya sebuah ilmu pengetahuan untuk sebuah tujuan serta fungsi tertentu.
Ada banyak sekali cara peneliti agar meraih kesimpulan pada sebuah fenomena penelitian. Ada yang menyajikannya dengan menggunakan data angka, atau mengutip teori hingga peramalan.
Semua hal tersebut merupakan macam – macam cara kerja peneliti yang disebut sebagai metode penelitian.
Daftar Isi
Pengertian Metode Penelitian
a. Secara Umum
Metode penelitian merupakan suatu langkah yang dikerjakan oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi maupun data sekaligus melakukan investigasi terhadap data yang sudah diperoleh.
Metode ini akan memberikan gambaran terkait rancangan penelitian yang mencangkup: Prosedur & tahapan yang harus ditempuh, sumber data, waktu penelitian, serta menggunakan langkah apa data itu dapat diperoleh serta kemudian diolah dan dianalisis.
b. Menurut Para Ahli
1. Nasir
“Cara utama yang dipakai peneliti guna mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan”.
2. Winarno
” Sebuah kegiatan ilmiah yang dikerjakan dengan menggunakan teknik yang teliti dan sistematik”.
3. Muhiddin Sirat
“Sebuah langkah memilih masalah dan penentuan judul penelitian”.
4. Sugiyono
“Langkah ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan fungsi tertentu”.
Tujuan Metode Penelitian
Tujuan metode penelitian dibagi menjadi tiga bagian yang berbeda, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Tujuan Secara Umum
Berikut tujuan dari metode penelitian secara umum:
- Untuk mendapatkan pengetahuan atau suatu penemuan baru.
- Untuk menguji atau membuktikan kebenaran dari pengetahuan yang telah ada.
- Untuk mengembangkan pengetahuan yang telah ada.
b. Tujuan Secara Teoritis (Basic Research)
Tujuan penelitian secara teoritis yakni upaya yang dikerjakan guna mengetahui sebuah hal.
Pengetahuan yang didapatkan dari jenis penelitian satu ini tidak bisa digunakan secara langsung / secara praktis.
c. Tujuan Secara Praktis (Applied Research)
Tujuan penelitian praktis adalah mencari dan menemukan pengetahuan yang bisa digunakan secara langsung pada kehidupan.
Menurut penuturan para ahli, adapun beberapa tujuan penelitian praktis yang lain, diantaranya seperti:
1. Tujuan Eksploratif
Tujuan eksploratif yakni aktivitas penelitian yang dikerjakan bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada.
Contoh:
- Penelitian menemukan teori baru jika ekstrak mangga bisa menurunkan kadar kolesterol, yang mana sebelumnya belum ada teori penelitian yang menyatakan hal itu.
2. Tujuan Verifikatif
Tujuan verifikatif adalah aktivitas penelitian yang dikerjakan dengan tujuan guna membuktikan atau menguji kebenaran dari pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
Contoh:
- Penelitian yang membuktikan apakah benar mentimun bisa menurunkan tekanan darah manusia, yang mana sebelumnya sudah ada teori dari penelitian yang menyebutkan hal itu.
3. Tujuan Pengembangan
Tujuan pengembangan merupakan aktivitas penelitian yang dikerjakan dengan tujuan untuk menggali atau mengembangkan penelitian yang telah ada sebelumnya.
Contoh:
- Penelitian tentang mentimun yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Teori itu sudah ada. Tetapi disini peneliti mengembangkan kembali penelitian itu dengan tujuan untuk menilai seberapa besar / efektifkah mentimun itu bisa menurunkan tekanan darah manusia dalam segi umur.
Penelitian Menurut Fungsinya
Berikut adalah beberapa jenis penelitian menurut kegunaan atau fungsinya, antara lain:
1. Penelitian Aksi / Action Research
Penelitian aksi memiliki tujuan guna menyelesaikan masalah dengan cara mengerjakan serangkaian tindakan yang khusus.
Yakni tindakan yang sudah lewat telaah teoritis sebelumnya secara nyata agar segera memperoleh solusi yang terbaik dalam masalah penelitian itu.
2. Penelitian Evaluasi
Penelitian seperti ini memiliki tujuan untuk memberikan penilaian terhadap program tertentu, kegiatan dan kebijakan yang ditujukan guna mengintervensi masyarakat.
3. Penelitian Kebijakan
Penelitian kebijakan merupakan suatu penelitian yang memiliki tujuan guna menentukan sebuah kebijakan berdasarkan data serta fakta yang terdapat di lapangan.
Hasil dari penelitian satu ini berwujud peraturan, surat keputusan, undang-undang, serta semua hal yang berkaitan atau mempunyai kekuatan hukum.
4. Penelitian Murni / Penelitian Dasar
Penelitian murni memiliki tujuan guna mengembangkan teori serta tidak memperhatikan manfaat yang langsung bersifat praktis.
Menurut penuturan dari Jujun S. Suriasumantri (1985), ia menyebutkan jika penelitian murni ini bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
5. Penelitian Terapan
Menurut penuturan dari Jujun S. Suriasumantri (1985), ia menyebutkan jika penelitian terapan merupakan penelitian yang bertujuan guna memecahkan beragam masalah kehidupan praktis.
Penelitian terapan lebih bersifat praktis serta aplikatif sebab penelitian seperti ini bermula dari suatu permasalahan yang riil serta bukan permasalahan yang sifatnya teoritis.
Terkait: Metode Ilmiah
Jenis – Jenis Metode Penelitian
Metode penelitian menurut sifat-sifat masalahnya terdiri sebagai berikut :
1. Metode Deskriptif
Metode satu ini berusaha untuk menggambarkan subjek atau objek secara apa adanya, dengan bertujuan menggambarkan secara fakta serta karakteristik objek yang diteliti secara tepat.
Penelitian deskriptif memerlukan tindakan yang teliti dalam setiap komponen penelitiannya supaya bisa menggambarkan subjek / objek yang diteliti mendekati kebenarannya.
2. Metode Historis
Metode historis membuat rekonstruksi pada kejadian masa lampau secara sistematis serta objektif.
Hal ini memberikan gambaran tentang kejadian masa lalu lalu dipakai untuk menjadi proses pembelajaran untuk masyarakat sekarang.
3. Metode Perkembangan
Metode perkembangan memiliki tujuan untuk menyelidiki berbagai pola pertumbuhan atau perubahan pada waktu.
4. Metode Korelasional
Metode ini memiliki tujuan dalam mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi sebuah faktor dengan variasi faktor lain yang didasari koefisien korelasi.
5. Metode Kasus
Metode kasus bertujuan guna mempelajari secara komprehensif serta intensif mengenai kondisi sekarang dan interaksi lingkungan sebuah objek tertentu.
6. Metode Eksperimental
Metode eksperimental memiliki tujuan guna menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara mengerjakan kontrol atau kendali.
7. Metode Tindakan
Metode tindakan bertujuan guna mengembangkan keterampilan baru / pendekatan baru serta diterapkan secara langsung dan dikaji hasilnya.
8. Metode Kausal komparatif
Metode satu ini berfungsi untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat, dikerjakan dengan pengamatan pada data dari faktor yang diduga telah menjadi penyebab sebagai pembanding.
Lalu berdasarkan dengan pendekatan penelitian, teknik dan proses analisis data, maka metode penelitian terbagi lagi menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif, yaitu:
9. Metode Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memiliki fokus ke dalam pemahaman pada fenomena sosial yang berlangsung di masyarakat.
Peneliti satu ini memakai perspektif dari partisipan sebagai gambaran di dalam mendapatkan hasil penelitian. Contoh dari penelitian kualitatif yaitu: Metode naratif, grounded, fenomenologi, etnografi, serta studi kasus.
10. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif bersifat sistematis serta memakai model – model yang sifatnya matematis.
Penelitian kuantitatif bisa bersifat korelasi, deskriptif, serta asosiatif berdasarkan dengan hubungan antarvariabelnya.
Penelitian kuantitatif deskriptif pada umumnya hanya mengukur tingkat sebuah variabel dalam populasi atau sampel. Sedangkan korelasi & asosiatif melihat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Jika kuantitatif korelasi hanya menunjukkan suatu hubungan, asosiatif berupaya dalam mencari hubungan sebab-akibat antara variabel – variabel terkait.
Contoh Pemilihan Metode
Judul: Dampak Bencana Banjir pada Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan
Oleh: Rosalina Kumalawati, Reni Yunida, Deasy Arisanty Pendidikan Geografi, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia.
Publikas : JPG (Jurnal Pendidikan Geografi)
Metode Penelitian:
Metode yang dipakai pada penelitian kali ini yaitu deskriptif kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif bisa dijabarkan sebagai suatu metode penelitian yang didasarkan dengan filsafat positivisme, dipakai untuk meneliti dalam populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel yang pada umumnya dikerjakan secara random, pengumpulan data memakai instrument penelitian, analisis data yang sifatnya kuantitatif atau statistik dengan tujuan guna menguji hipotesis yang sudah ditetapkan (Sugiyono, 2010).
Sampel bentuk pengambilannya pada penelitian ini yaitu bentuk proporsional sampling, dengan menggunakan teknik Snowball sampling.
Data yang didapatkan secara langsung dari informan lewat wawancara.
Menetapkan informan dalam penelitian kali ini memakai teknik snowball sampling.
Snowball sampling dipilih supaya dapat memudahkan peneliti untuk menentukan sampel. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama – lama akan menjadi besar.
Dalam penentuan sampel, pertama – tama dipilih satu hingga dua orang, namun sebab dengan dua orang ini belum merasa lengkap pada data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain lagi yang dinilai lebih tahu serta bisa melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu juga seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Sampel penelitian ini mengambil 364 kepala keluarga dari semua populasi yang berjumlah 1673 kepala keluarga di daerah bencana banjir di Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Mengacu dalam Tabel Isaac serta Micheal dalam Sugiyono, sebab pada Tabel Isaac serta Micheal tidak ada yang berjumlah 1673 kepala keluarga maka diambil jumlah yang mendekati yakni 1700 kepala keluarga sehingga diperoleh 364 kepala keluarga dengan taraf kesalahan 5% atau dengan tingkat kepercayaan 95% seluruh kepala keluarga di 4 Desa di Kecamatan Batu Benawa.