[Kumpulan] Contoh Cerpen Motivasi Singkat & Strukturnya

Ada berbagai macam jenis cerpen yang mungkin sering dibaca. Salah satunya adalah contoh cerpen motivasi. Seperti nama yang dimilikinya, umumnya cerpen ini mengandung cerita motivasi tokoh utamanya.

Jika ingin membuat sebuah cerpen, tentu ketika sudah melihat contohnya akan menjadi lebih mudah. Berikut beberapa contoh cerpen motivasi hidup.

Contoh Cerpen Motivasi: Mimpiku

Contoh Cerpen Motivasi- Mimpiku

Bila aku merupakan orang kaya, aku akan membantu masyarakat yang kesulitan di lingkunganku. Menyumbang di berbagai panti asuhan hingga tempat ibadah.

Bila aku menjadi dokter, aku akan memberikan layanan pengobatan gratis untuk mereka yang tidak mampu berobat. Baik yang berada di sekitar kampungku, atau yang berasal dari lain kampung.

Itu menjadi sedikit mimpiku yang begitu banyak. Tidak sedikit orang yang menggantungkan angan. Tidak terbatas anak-anak dan mereka yang masih remaja. Mereka yang sudah tua bahkan lansian juga memiliki angannya sendiri.

Sayangnya, kebanyakan mimpi tersebut tidak bisa diwujudkan, hanya beberapa orang saja yang bisa mewujudkan mimpi yang dimiliki.

Contohnya saja seperti harapan anak-anak, ketika aku bisa mendapat rangking, pasti kedua orang tuaku akan bangga. Tapi, belajar untuk ujian pun tak mau.

Berbeda dengan mereka yang sudah remaja, andai tau cara bermain gitar, pasti akan semakin keren di depan para cewek. Namun, belajar bermain gitar pun tak mau.

Sedangkan, yang sudah lansia. Seandainya sekarang aku jadi orang kaya, pasti akan bisa menikmati masa tuaku dengan lebih bahagia, berlibur hingga kemana-mana.

Mungkin, kamu sendiri bisa mengambil kesimpulan bila cara untuk mewujudkan mimpi adalah berusaha. Tidak sedikit orang yang memiliki mimpi, tapi sampai lupa dengan mimpi yang dimilikinya tersebut.

Aku juga pernah melihat orang sukses, dan berangan “bagaimana jika aku menjadi dirinya?”. Padahal, aku sendiri tidak pernah berusaha agar bisa mewujudkannya. Atau banyak dari kamu yang hanya berandai-andai saja.

Suatu saat, aku membaca artikel yang menceritakan kisah orang sukses. Kebanyakan dari mereka memulai usaha tersebut dari bawah. Tidak hanya itu, tidak semua dari mereka yang berhasil saat memulai sesuatu.

Tidak sedikit dari mereka yang gagal ketika berusaha. Dari kisah tersebut aku mengambil kesimpulan bila tidak semua orang bodoh akan gagal dan tidak semua orang pintar akan berhasil.

Baca: Struktur Cerpen

Contoh Cerpen Motivasi: Saat Membuka Mata

Contoh Cerpen Motivasi- Saat Membuka Mata

Tidak semua takdir sesuai dengan jalan pikir yang kita miliki. Apalagi ketika sebuah harapan malah hanya menjadi angan. Semakin dewasa umurku, aku pun semakin tahu jika hidupku dimulai dari menutup mata serta kembali dengan mata terbuka.

Ketika jam pelajaran akan dimulai, aku bergegas menuju sekolah.

“Dewi, tungguu! Jalanmu cepet banget, dasar!”

“Kamu aja yang lama. Lagi lihat apa sih?”

“Kamu nggak lihat ada cowok pindahan di sekolah kita?”, jawabnya

“Aku nggak sempet liat, aku buru-buru. Hari ini jam pertama guru killer!! Seruku.

Memasuki semester 2 di kelas 3, semakin lama aku hanyut dengan tugas sekolah yang aku miliki. Aku sampai tidak memperhatikan jika ada siswa pindahan di sekolahku, katanya sih cowok.

Mendengar jika ada cowok ganteng, siswa-sewa perempuan di kelasku lari terbirit-birit ingin melihatnya. Mungkin, hanya aku saja yang tidak tertarik sama sekali. Melihatnya seperti hanya membuang waktuku untuk persiapan masuk kuliah.

Ketika ke toilet sekolah, Bu Dini memanggilku. “Dewii! Ibu ingin berbicara”.

“Iya bu?” sembari aku melangkahkan kaki.

“Begini Dewi, kamu sudah 2 minggu belum melunasi uang SPP. Kalau ibu boleh tahu, kapan kamu bisa membayarnya?”.

Aku terkejut, aku baru ingat jika belum membayar uang SPP.

Setelah kejadian tadi siang, aku mulai merenungkan mimpi yang aku miliki. Aku mulai ragu dengan mimpi yang sudah aku bangun. Apakah aku bisa mewujudkan mimpi itu? Apakah aku bisa?

Tetapi, ketika aku teringat dengan keadaan yang aku alami sekarang ini. Aku hanya memikirkan satu hal yang bisa terwujud. Apalagi jika bukan belajar dengan tekun.

Ketika sudah melewati tes semester 2, ini menjadi saat-saat mendebarkan karena semua nilai siswa akan diperlihatkan di papan pengumuman. Aku juga tidak sabar dengan hasil nilai yang aku dapatkan.

Dan hasilnya, air mataku menetes setelah melihat pengumuman tersebut. Aku seperti tidak percaya karena aku berada di peringkat nomor 1 untuk juara kelas sedangkan untuk juara umum, aku berada di peringkat nomor 2.

Dengan prestasi yang aku dapatkan, aku tidak perlu bingung memikirkan tunggakan SPP karena aku memperoleh beasiswa. Tanpa sadar, aku berteriak kencang.

Aku seperti tidak percaya jika mimpiku bisa terwujud ketika membuka mata. Segala mimpi bisa terwujud jika kamu berusaha.

Baca: Contoh Cerpen

Contoh Cerpen Motivasi: Hasil Tidak Akan Berkhianat

Contoh Cerpen Motivasi- Hasil Tidak Akan Berkhianat

Sekarang, Deni sedang duduk di kelas 2 semester 1. Deni adalah laki-laki yang duduk di bangku SMA, otak pintar dan mimpi segudang. Deni adalah anak dari buruh tani, dengan penghasilan yang bisa dikatakan hanya cukup untuk makan.

“Deni, jangan lupa 2 minggu lagi kamu ikut lomba penelitian biologi” perkataan Ani yang memecah lamunan Deni tentang masa depan.

“Iya, paham” kata Deni.

“Kalau kamu menang lomba ini, beasiswamu bisa diperpanjang”, terangnya

“Iya, paham” jawab Deni ketus.

“Yaudah, terserah kamu. Aku cuma ngingetin” Ani berjalan meninggalkan Deni.

Setelah pulang sekolah, Pak Andi memanggil Deni untuk menemuinya di kantor guru.

“Bapak tidak mau tahu ya, kamu harus berusaha buat memenangkan lomba ini. Kamu seperti tidak ada semangat untuk memenangkannya, Den” tegas Pak Andi.

“Tapi, Pak. Saya tidak memiliki keahlian dalam lomba ini”.

“Bapak yakin Den, kamu bisa memenangkannya”.

“Baik, Pak. Saya usahakan”.

Setelah sampai di rumah, HP Deni bergetar. Ternyata pesan tersebut dari Ani yang ingin menanyakan tentang lomba penelitian biologi dan memberikan sedikit pesan.

“Den, kamu harus terus semangat. Inget, hasil nggak bakal khianati usahamu. Kamu pasti kasian kan lihat orang tuamu kalau beasiswamu dicabut. Apa iya, kamu rela nggak sekolah lagi? Terus semangat den, dan berdoa, Allah SWT pasti akan memberi kemudahan”.

Suatu hari, di pertengahan malam, Deni terbangun dari mimpi dan ingat dengan perkataan Ani. Deni sadar bila apa yang dikatakan Ani benar, dan ia tidak ingin menambah beban sang ibu.

Akhirnya, Deni bertekad untuk mengumpulkan niat dan mengikuti lomba tersebut. Hari demi hari Deni menyiapkan penelitian dengan matang. Deni bahkan rela meninggalkan hobi bermain PES yang sangat dicintainya.

Tidak hanya itu, Deni bahkan rela keluar di malam hari untuk mencetak data yang akan digunakan saat lomba, meskipun sedang hujan deras.

Ketika hari pengumpulan data dimulai, Deni semakin gugup karena merasa penelitiannya masih kurang sempurna, dibandingkan dengan sekolah lain. Namun, Deni percaya jika Allah SWT akan memberi kemudahan untuknya.

Siapa yang menyangka, perjuangan Deni untuk memperoleh juara lomba penelitian biologi tingkat kabupaten. Tentu saja usaha yang ia lakukan selama ini tidak sia-sia.

Orang tua Deni, Pak Andi, bahkan Ani sangat bangga padanya. Sembari memeluk Deni, orangtuanya mengatakan jika hal yang baik bila dikerjakan dengan tulus dan ikhlas, ditambah dengan berdoa, hasilnya tidak akan sia-sia.

Sekarang, ia tidak perlu khawatir beasiswanya akan dicabut atau kesulitan membayar biaya SPP sekolah.

Ketika membaca contoh cerpan motivasi ini, kamu pasti terbayang seperti pernah mengalaminya bukan? Berusaha sekuat tenaga dan mendapatkan yang diinginkan.

Baca: Contoh Cerpen Persahabatan

Contoh Cerpen Motivasi: Galau

Contoh Cerpen Motivasi- Galau

Galau menjadi salah satu hal yang tidak enak dan pernah aku alami selama hidup. Layaknya laki-laki dewasa pada umumnya, kegalauan yang aku alami ketika aku mengenal wanita dan cinta.

Ketika pertama mengenalnya, tentu rasa indah itu seperti mewarnai hari-hari, namun ketika di ujung kehancuran hubungan, aku merasakan hal yang berat. Apalagi melihat orang yang aku sayangi bersanding dengan orang lain.

Ketika kegalauanku meningkat, aku semakin uring-uringan. Makan seperti tidak enak, tidur sama sekali tidak nyenyak, bahkan hingga jatuh sakit.

Aku pernah berpikir untuk menjauh dan pindah ke kota lain agar bisa melupakan semua yang pernah terjadi dan menjadikanku orang yang paling galau sekarang.

Aku makin merasa tidak mengerti. Aku harus bagaimana dengan semua hal ini. Saat rasa galau kembali datang, aku merasa menjadi orang yang paling gagal. Aku merasa gagal mempertahankan hubungan bersama dengannya.

Aku juga berpikir, apa yang salah dariku sehingga ia berpaling meninggalkanku. Aku tidak henti-hentinya menyalahkan diri tanpa tau salah yang sebenarnya.

Waktu demi waktu akhirnya berlalu. Aku lalui semua hal itu dengan kegalauan yang aku hadapi tanpa ada habisnya. Suatu hari, aku mendengar kabar jika mantan kekasihku putus dengan pacarnya.

Layaknya orang galau pada umumnya, ia mulai mendekatiku lagi. Karena rasa sayangku yang masih besar untuknya, tentu aku sangat bahagia ketika ia mendekatiku lagi,

Setelah aku melihatnya terpuruk karena ditinggal mantannya, aku merasa kasihan. Pada saat itulah rasa sayangku padanya mulai tumbuh kembali. Suatu hari, handphoneku berbunyi menandakan ada pesan masuk.

“Hai”, isi chat WhatsApp nya padaku

“Apa?” balasku singkat

“Lagi ngapain?”

“Kenapa?” jawabku masih ketus

“Aku masih sayang sama kamu, aku pengen balikan lagi. Maafin aku?”

Seketika, hatiku bercampur aduk antara senang dan bingung.

“Aku mau, aku masih sayang kamu.” Jawabku sembari tersenyum lepas.

Sejak hari itu, kami resmi kembali pacaran.

Keesokan harinya, kami menjalani hari dengan penuh keindahan. Begitu indah sampai aku tidak menyangka ada orang lain di sekitarnya.

Hari demi hari berlalu, tiba-tiba sikap manisnya yang selama ini menyapaku langsung berubah. Sikapnya padaku sudah mulai cuek, bahkan seperti tidak peduli. Ternyata, tanpa sepengetahuanku, dia diam-diam sudah kembali bersama dengan mantannya.

Sakit rasanya, apalagi setelah tahu ia lebih memilihnya dibanding dengan diriku. Semenjak hari itu, aku kembali menjadi orang yang galau setiap waktu. Aku tidak tau harus bagaimana.

Ketika aku tertunduk lesu di kelas, guru bahasa Indonesiaku Pak Dwi menghampiri.

“Ren, Bapak lihat beberapa waktu belakangan ini, kamu sering murung. Ada apa?”

“Tidak apa, Pak” jawabku singkat

“Lagi putus cinta Pakkkk!” timpal temanku

“Hmm, tidak perlu merasa sedih berlebihan. Kamu bisa menikmati rasa sedihmu ini hingga kamu bosan. Tapi setelah itu, kamu harus menjalani hidupmu lagi Ren. Hidupmu masih panjang. Momen putus cinta ABG itu biasa. Tapi, setelah kamu seusia Bapak, mungkin kamu akan malu mengingat galau yang berlebihan sekarang”.

“Begitu, pak?” jawabku sembari mencerna kata-kata yang diucapkan Pak Dwi.

“Bukankah dalam Islam, kita tidak diperbolehkan merenung atau memikirkan hal yang membuat kita merasa murung berkelanjutan?” tambah Pak Dwi.

“Iya sih, Pak” jawabku sambal tertunduk

“Kalau kamu ingin melupakannya, ya cukup. Tidak perlu dipikirkan lagi. Isi waktumu dengan hal-hal yang membuatmu bahagia, dan bersemangat seperti bermain futsal, memancing, bermain basket, atau kegiatan yang lain”

“Siap pak” jawabku yakin

Sekarang, kata-kata Pak Dwi yang selalu aku ingat dan membuatku semakin termotivasi agar tidak galau lagi. Dari kejadian ini, aku juga belajar jika galau bukan akhir dari segalanya, dan jangan menjadikannya sebagai alasan mengapa kita gagal.

Tanpa kita sadari, contoh cerpen motivasi Galau ini sangat dekat dengan kita bahkan mungkin kita pernah mengalaminya.

Contoh Cerpen Motivasi: Saat Harus Ikhlas

Contoh Cerpen Motivasi- Saat Harus Ikhlas

Ini menjadi sebuah kehidupan, terkadang kita berada di atas, namun terkadang kita juga dititik ketika sedang terpuruk bahkan tidak tahu hal yang harus dilakukan. Ini adalah kisahku, seorang gadis yang baru saja tamat SMA serta bingung mencari tujuan setelahnya.

Meneruskan kuliah? Tentu ini menjadi impianku. Sayangnya sepertinya rencanaku untuk masuk di perguruan tinggi melenceng dari mimpi. Aku bukan anak yang bodoh, namun Gusti Allah sepertinya memiliki rencana lain.

Selama berada di bangku SMA, aku adalah juara pertama. Tentu saja ini menambah beban yang ada di pundakku. Tidak sedikit teman-teman yang menganggap jika aku melakukan hal yang curang untuk memperoleh posisi menjadi juara.

Anggapan ini seperti dibuktikan dengan gagalnya aku masuk ke perguruan tinggi. Aku tidak hanya mendaftarkan diri pada satu perguruan tinggi, tapi hingga 5 perguruan tinggi.

Universitas swasta, universitas negeri, sekolah kedinasan tidak lupa aku coba masuki. Hasilnya nihil. Mungkin saat inilah ku mulai putus asa. Aku bahkan ketakutan ketika harus melihat wajah ayah dan ibuku yang harus terus kecewa karena anaknya tidak bisa lolos ke tahap lebih tinggi.

Bahkan, aku sendiri takut untuk memberitahu mereka mengenai kegagalanku. Bukannya ingin menyalahi takdir yang sudah diberikan oleh Yang Maha Kuasa, namun aku seperti terus menyalahkan diri sendiri.

Apakah selama ini aku tidak bekerja keras untuk menggapai mimpiku? Apakah aku tidak bisa masuk perguruan tinggi? Apakah aku sangat bodoh sampai tidak bisa masuk satupun dari 5 perguruan tinggi? Hal-hal ini selalu menghantui dan kutanyakan pada diri sendiri.

Aku bahkan iri melihat temanku yang sudah diterima di perguruan tinggi yang mereka ingini. Aku bahkan takut pergi ke acara keluarga dan acara nongkrong bersama dengan teman.

Pertanyaan seperti “dimana kamu kuliah”, pertanyaan seperti ini adalah yang sangat kutakuti. Aku juga bingung seperti apa harus menjawabnya.

Saat ini aku berada di titik yang mungkin belum pernah aku pikirkan sebelumnya. Aku tidak tahu, apakah harus menyerah untuk menggapai mimpiku. Namun hati kecilku seperti ingin memberontak dan berkata tidak.

Masa depanku masih panjang, bahkan harapan orang tuaku untuk melihat anaknya sukses juga masih terlintas di benakku. Aku harus banyak belajar untuk bersyukur pada Gusti Allah karena sudah memberiku cobaan ini.

Kejadian ini seperti melatihku agar tetap kuat untuk menjalani kehidupan. Suatu saat, mungkin aka nada cobaan yang jauh lebih berat dan aku harus siap untuk menghadapinya. Sekarang, aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah di tahun depan dengan persiapan lebih matang.

Jadi, dari berbagai macam contoh cerpen motivasi di atas, mana yang paling memotivasi untuk meraih mimpi?

Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar