Secara bahasa, demokrasi berasal dari bahasa Yunani. Kata demokrasi terbentuk dari kata demos yang berarti rakyat, dan kratos yang memiliki arti kekuasaan atau kekuatan.
Jadi, pengertian demokrasi setara artinya dengan kekuasaan rakyat. Kekuatan itu melingkupi sektor sosial, budaya, politik, dan ekonomi.
Sistem pemerintahan ini mengizinkan seluruh warga negara untuk berpartisipasi aktif.
Warga negara boleh ikut andil secara langsung maupun melalui perwakilan terkait melaksanakan perumusan, pengembangan dan penyusunan hukum.
Bagi para ahli, demokrasi memiliki penafsiran tersendiri. Meskipun bermuara pada tujuan yang sama.
Daftar Isi
Sejarah Demokrasi
Sistem demokrasi mulai diterapkan sejak zaman Yunani kuno. Dengan sistem ini, rakyat dapat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, menyangkut kelangsungan sebuah negara.
Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung dengan para rakyatnya. Demokrasi murni atau demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di zaman tersebut.
Namun pada saat ini, sistem tersebut sudah tidak relevan untuk diterapkan. Oleh karena itu terbentuklah seperti sekarang, dengan adanya Dewan Perwakilan Rakyat.
Sebagai perpanjangan tangan dari aspirasi rakyat. Kondisi itu memunculkan istilah demokrasi perwakilan atau demokrasi tidak langsung.
Indonesia sendiri pernah menerapkan sistem demokrasi terpimpin pada masa pemerintahan Soekarno. Sedangkan demokrasi pancasila diusung pada masa pemerintahan Soeharto.
Hingga era reformasi, negara Indonesia masih menganut sistem demokrasi pancasila. Sejarah singkat demokrasi ini harus dipahami bagi setiap warga negara Indonesia.
Namun pada masa reformasi ini, Indonesia mulai mengarah pada arti demokrasi yang sebenarnya. Karena sudah dapat melangsungkan pemilihan presiden, anggota legislatif, dan kepala daerah secara langsung.
Perubahan status wilayah dan pemekaran daerah juga diberikan pemerintah pusat. Hal itu dilakukan demi menjawab seluruh keinginan dan aspirasi rakyat.
Harapannya keadilan dan kesejahteraan dapat dirasakan oleh setiap warga Indonesia.
Untuk mempermudah hafalan mengenai pengertian demokrasi, pahami juga ciri-ciri demokrasi dibawah ini.
Ciri Ciri Demokrasi
Negara dikatakan berhasil menerapkan sistem demokrasi, bila berbagai ciri-ciri demokrasi ini sudah diusung. Berikut sejumlah ciri-ciri yang bisa diperhatikan;
- Seluruh Keputusan yang Ditetapkan oleh Pemerintah
Selalu berlandaskan atas aspirasi dan kepentingan warga negara. Jadi bukan atas dasar kepentingan pribadi maupun kelompok. Sehingga dapat mencegah terjadinya praktek korupsi yang merajalela.
- Menyelenggarakan Pemilihan Umum
Pesta rakyat ini harus digelar secara berkala, sehingga terpilih perwakilan atau pemimpin untuk menjalankan roda pemerintahan.
- Mempunyai Perwakilan Rakyat
Seperti di Indonesia, terdapat lembaga legislatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sehingga urusan negara, kekuasaan dan kedaulatan rakyat diwakilkan pada anggota dewan. Mereka sudah terpilih melalui pemilihan umum.
- Menerapkan ciri konstitusional
Hal ini berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana hal itu tercantum di dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang tercipta harus seadil-adilnya.
- Terdapat Sistem Kepartaian
Partai merupakan sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan adanya partai rakyat bisa dipilih sebagai wakil rakyat sebagai penerus aspirasi. Sehingga pemerintah bisa mewujudkan keinginan rakyat.
Prinsip demokrasi juga harus anda pahami, tidak hanya cukup mengerti mengenai pengertian demokrasi saja.
Prinsip Demokrasi
Setidaknya terdapat 7 hal dalam prinsip demokrasi, berikut penjelasannya;
1. Negara Berdasarkan Konstitusi
Prinsip ini terkait dengan UUD (Undang-undang Dasar) atau semua hukum yang ditetapkan. Konstitusi dijadikan landasan dalam berbangsa dan bernegara.
Fungsi konstitusi yaitu sebagai pembatas kewenangan pemerintah, dan bisa memenuhi hak rakyat. Dengan begitu, rakyat tidak mendapatkan perlakuan sewenang-wenang dari penguasa.
2. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat
Setiap warga negara bebas untuk membentuk organisasi atau berserikat. Sekaligus tidak membatasi haknya untuk mengeluarkan pendapat. Namun, pendapat tersebut harus disampaikan secara bijak.
3. Peradilan Tidak Memihak dan Bebas
Pemerintah tidak dapat campur tangan dalam peradilan. Karena sistem pemerintahan menganut peradilan bebas. Netralitas amat sangat diperlukan, sehingga bisa melihat permasalahan dengan tepat dan jernih.
Sehingga hakim mampu bekerja dengan baik dalam menemukan keadilan. Kemudian menentukan keputusan yang adil dalam setiap perkara yang ditanganinya.
4. Penegakan Hukum
Kebenaran dan keadilan tidak akan tercipta tanpa penegakan hukum. Penerapan hukum tidak boleh pandang bulu atau berat sebelah.
Karena setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum. Jadi, setiap pelanggaran hukum harus mendapatkan hukuman tegas sesuai dengan apa yang diperbuat.
5. Pergantian Pemerintah Secara Berkala
Agar kekuasaan tidak disalahgunakan, maka perlu adanya pergantian pemerintahan secara berkala. Sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya korupsi, kolusi, dan juga nepotisme.
Pemilihan umum harus digelar dengan jujur dan adil. Dengan harapan dapat memunculkan pemimpin yang bisa diandalkan tentunya.
6. Kebebasan Pers
Pers menjadi media penyaluran aspirasi warga negara. Sehingga bisa memberikan kritik dan saran kepada pemerintah yang menjadi pemuat kebijakan publik.
Fungsi pers lainnya yaitu sebagai sarana sosialisasi segala program pemerintah. Sehingga terjalin komunikasi yang baik antara rakyat dan pemerintah.
7. Jaminan Atas Hak Asasi Manusia
Sistem demokrasi dikatakan berhasil diterapkan, jika dibarengi dengan perlindungan HAM.
Karena hak dasar ini merupakan hak setiap manusia. Sehingga negara juga harus menghargainya, dengan cara tidak pernah melakukan pelanggaran HAM. Baca lebih lanjut tentang macam macam HAM.
Dengan pengertian demokrasi yang beragam, anda tentu juga harus tahu macam macam demokrasi. Langsung saja berikut ini.
Macam Macam Demokrasi
Macam-macam demokrasi bisa dilihat dari penyaluran kehendak rakyatnya, dan perhatiannya.
Model Demokrasi Berlandaskan pada Penyaluran Kehendak Rakyat
1. Direct Democracy (Demokrasi Langsung)
Sistem pemerintahan ini melibatkan rakyat secara langsung. Khususnya dalam pengambilan keputusan, seperti pemilihan umum (pemilu).
2. Indirect Democracy (Demokrasi Tidak Langsung)
Sistem pemerintahan ini tidak melibatkan warga negaranya secara langsung di setiap pengambilan keputusan. Sebagai contoh, keputusan yang dirumuskan dan ditetapkan oleh wakil rakyat (DPR, DPD, dan DPRD).
Model Demokrasi Berlandaskan Fokus Perhatian
1. Demokrasi Material
Sistem ini tidak mengurangi kesenjangan politik sedikit pun, dan sangat fokus pada bidang ekonomi.
2. Demokrasi Formal
Sistem ini tidak mengurangi kesenjangan ekonomi sedikit pun, dan sangat fokus di sektor politik.
3. Demokrasi Gabungan
Sistem tersebut merupakan kolaborasi antara demokrasi material dan demokrasi formal.
Apakah kamu sudah bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan demokrasi hanya dengan mengetahui pengertian demokrasi saja? Jika belum tahu, silahkan pahami poin berikut ini.
Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi
Kelebihan sistem demokrasi
- Kesamaan hak menyebabkan masing-masing masyarakat boleh ikut ambil bagian terkait sistem politik.
- Menghindari adanya monopoli kekuasaan.
- Penerima kekuasaan ditentukan berdasarkan keinginan serta suara rakyat.
Kekurangan sistem demokrasi
- Mudah goyahnya kepercayaan rakyat karena efek-efek yang bersifat negatif. Contohnya media yang tidak objektif atau subjektif terkait penyampaian informasi.
- Fokus konsentrasi pemerintah yang masih menjabat menjadi berkurang, lantaran mendekati pemilihan umum selanjutnya.
- Dinilai tidak adil terkait kesamaan hak sebab menurut para ahli masing-masing orang memiliki pemahaman politik yang tidak sama persis.
Sebenarnya dengan mengerti pengertian demokrasi, anda sudah bisa sendiri menentukan negara mana yang menganut demokrasi. Tetapi jika belum tahu, berikut ini daftar negaranya.
Contoh Negara Penganut Demokrasi
Dari waktu ke waktu telah bertambah banyak negara yang mengganti sistem pemerintahan mereka dengan sistem demokrasi. Berikut beberapa contoh negara penganut demokrasi;
- Indonesia
Di tahun 2014 saja jumlah partisipan yang terlibat pada pemilu yakni mencapai lebih dari 190 juta jiwa. Dan nantinya dapat diprediksi pada Pemilihan selanjutnya jumlah suara akan tetap bertambah. Terlebih lagi sudah cukup banyak remaja yang sudah memasuki usia bisa ikut menyuarakan suaranya.
- India
sistem yang diadopsi India merupakan sistem demokrasi liberal. Proses berjalannya pemilu di sana benar-benar terjaga dan berlangsung secara aman, sistem yang dipakai benar-benar efisien.
- Amerika Serikat
Perjalanan demokrasi di sana hingga waktu sekarang ini sungguh baik dan sudah menjadi negara adikuasa. Jumlah peserta pemilu di sana kurang lebih mencapai 250 juta jiwa yang menunjukkan bahwa betapa tingginya antusias masyarakat Amerika Serikat di sana.
- Brazil
Mengenai hak suara pemilu di Brazil bisa mencapai 140 juta jiwa. Pelaksanaan pemilihan umum di Brazil sendiri adalah 4 tahun sekali, beda halnya dengan Indonesia yang pelaksanaannya lima tahun sekali.
- Pakistan
Negara ini memiliki konsep pemerintahan republik Islam. Namun begitu terkait pelaksanaan pemilihan, pemerintah masih memakai sistem demokrasi lewat pemilihan umum.
- Nigeria
Negara ini sendiri memiliki konsep pemerintahan republik Federal Nigeria yang baru saja menerapkan pemilihan umum terakhir yang terjadi di tahun 2015 yang lalu. Yang mana pada penentuan di negara Nigeria diterapkan bertepatan dengan pemilihan presiden dan parlemen pemerintahan.
2 pemikiran pada “Pengertian Demokrasi”