Jumpa lagi bareng kita, tuliskan.id yang senantiasa membahas mengenai segala ilmu pengetahuan yang pastinya perlu kalian ketahui. Dan kali ini tuliskan.id berkesempatan untuk membahas materi ekonomi SMA: permintaan dan penawaran.
Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.
Daftar Isi
Rangkuman Materi Permintaan dan Penawaran
Pengertian Permintaan
Permintaan merupakan sejumlah jasa dan barang yang ingin dibeli atau dimiliki dengan tingkat harga tertentu yang berlaku di pasar dalam kurun waktu tertentu.
Permintaan dibagi menjadi dua jenis, yakni:
1. Permintaan Absolut (absolut demand)
Pengertian: semua permintaan kepada barang dan jasa yang tidak disertai dengan kemampuan daya beli.
2. Permintaan Efektif (effective demand)
Pengertian: permintaan kepada barang dan jasa yang disertai dengan kekmampuan daya beli.
Hukum Permintaan ( The Law Of Demand)
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, namun memiliki sifat mutlat serta dalam kondisi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap).
Hukum permintaan berbunyi “jika harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan bertambah atau naik, begitu juga sebaliknya, jika harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan berkurang atau turun”.
Perlu kalian ketahui bahwa, hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
Contoh:
Apabila harga suatu barang turun dari yang mahal menjadi murah, maka permintaan semakin banyak. Tetapi sebaliknya, jika harga suatu barang naik dari murah menjadi mahal, maka permintaan akan menurun.
Mudeng kan?
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Manusia merupakan makhluk sosial dinamis, sehingga akan terus terjadi perubahan yang bisa mempengaruhi kebutuhan hidupnya.
Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan, diantaranya yaitu:
1. Harga barang itu sendiri
Naik turunnya harga suatu barang atau jasa akan mempengaruhi permintaan itu sendiri (sesuai dengan bunyi hukum permintaan).
2. Pendapatan October
Pendapatan dari seorang individu akan mencerminkan daya beli individu tersebut. Tinggi rendahnya pendapatan tiap individu akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas dari permintaan.
3. Intensitas kebutuhan
Mendesak atau tidak, penting atau tidak penting kebutuhan seseorang kepada barang dan jasa, akan tetap mempengaruhi jumlah permintaan.
Kebutuhan primer, lebih penting daripada kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting daripada tersier, sehingga pengaruhnya kepada jumlah permintaan akan berbeda.
4. Distribusi Pendapatan
Semakin meratanya pendapatan yang diterima, maka jumlah permintaan akan semakin meningkat. Sebaliknya, apabila pendapatan hanya diterima atau dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan jumlah permintaan pun akan turun.
5. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk turut serta mempengaruhi jumlah permintaan. Semakin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan semakin meningkat.
6 Selera (Taste)
Perkembangan dunia mode, pendidikan, lingkungan akan turut mempengaruhi selera masyarakat. Dan hal itu akan memiliki pengaruh besar kepada jumlah permintaan.
7. Barang pengganti (substitusi)
Terdapat barang pengganti yang akan berpengaruh kepada jumlah permintaan. Ketika harga suatu barang naik, adanya barang pengganti akan mempengaruhi jumlah permintaan.
Contoh:
- Saat harga beras naik, rakyat yang tidak mampu akan beralih membeli jagung.
- Ketika harga buku dengan kertas putih naik, maka rakyat tidak mampu akan membeli buku berbahan koran.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan memberikan gambaran mengenai hubungan fungsional antara harga dengan jumlah barang yang diminta.
Kurva permintaan menurun dari arah kiri atas ke kanan bawah yang memiliki arti bahwa:
Semakin rendah harga (P), maka semakin banyak jumlah yang diminta (Q). Mengapa bisa seperti itu?
Sebab, orang yang pada awalnya tidak mampu membeli, dengan harga turun maka akan menjadi mampu membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
Orang yang tadinya membeli barang lain sebab tingkat kemampuannya, sekarang akan menjadi pembeli sebab mampu.
Berdasarkan keterangan di atas dapat dibikin sebuah kurva yang memperlihatkan jumlah barang yang akan dibeli terhadap berbagai tingkat harga sebagai berikut:
Jumlah yang dibeli | Harga |
100 unit | Rp. 200,00 |
90 unit | Rp. 300,00 |
80 unit | Rp. 400,00 |
70 unit | Rp. 500,00 |
60 unit | Rp. 600,00 |
50 unit | Rp. 700,00 |
40 unit | Rp. 800,00 |
Gambar 1. Kurva Permintaan
Keterangan gambar 1.:pergeseran dari A ke B dikarenakan adanya penurunan harga yang menyebabkan kuantitas meningkat.
Gambar 2. Kurva Permintaan
Keterngan gambar 2.: peningkatan selera yang menimbulkam pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga dengan kuantitas yang sama, seorang individu akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk barang atau jasa yang diminta.
Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus.
Masih ingat ngga artinya apa? Apabila faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan mengalami pergeseran atau perubahan.
Ada dua penyebab kenapa kurva permintaan dapat berubah, yaitu:
1. Perubahan Harga
Bagaimana bisa perubahan harga mempengaruhi perubahan permintaan? Berikut penjelasannya..
- Apabila suatu barang mengalami kenaikan harga, maka jumlah permintaan akan berkurang. Dan kurva akan bergeser ke kiri.
- Apabila harga suatu barang turun, maka jumlah permintaan akan naik. Dan kurva akan bergeser ke arah kanan.
Contoh:
Pergeseran kurva permintaan akibat adanya perubahan harga.
Ketika harga suatu barang Rp.50,00 jumlah permintaan 100 unit. Dan saat harga mengalami kenaikan harga menjadi Rp. 60.00, jumlah permintaan turun menjadi 40 unit. Serta saat harga turun menjadi Rp.70,00, maka permintaan akan meningkat menjadi 120 unit.
2. Perubahan Pendapatan Masyarakat
Jangan salah, pendapatan masyarakat juga akan mempengaruhi perubahan permintaan lho. Berikut penjelasannya..
- Apabila pendapatan masyarakat naik atau tinggi, maka jumlah permintaan akan bertambah atau naik juga. Dan kurva akan bergeser ke arah kanan.
- Apabila pendapatan masyarakat turun atau rendah, maka jumlah permintaan akan berkurang atau turun. Serta kurva akan bergeser ke arah kiri.
Contoh:
Pergeseran kurva permintaan akibat adanya perubahan pendapatan masyarakat.
Pendapatan masyarakat pada awalnya Rp.40,00 jumlah permintaan sebanyak 40 unit. Saat pendapatan meningkat menjadi Rp.50,00 jumlah permintaan naik menjadi 50 unit.
Ketika pendapatan turun menjadi Rp.30,00 jumlah permintaan berkurang menjadi 30 unit.
Pengertian Penawaran
Pengertian: sejumlah barang serta jasa yang disediakan untuk dijual dalam berbagai tingkat harga yang berbeda dalam kurun waktu dan tempat tertentu.
Jumlah penawaran merupakan akibat dari adanya permintaan, begitupun sebaliknya. Sehingga dalam konteks ini, baik penawaran ataupun permintaan tidak bisa dipisahkan.
Hukum Penawaran ( The Law Of Supply)
Hukum penawaran berbunyi “Jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan akan bertambah atau meningkat. Apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan akan ikut berkurang atau turun”.
Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang.
Hukum penawaran tidak berlaku mutlak yang bersifat cateris paribus. Dengan begitu, terjadilah perbedaan antara hukum penawaran dengan hukum permintaan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Sama halnya dengan permintaan, penawaran juga memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlahnya.
Diantara faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Biaya produksi (input)
Tinggi rendahnya biaya produksi yang dikeluarkan akan mempengaruhi harga jual suatu baarang. Sehingga, pada akhirnya akan ikut mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
2. Teknologi
Maju mundurnya, canggih tidaknya sebuah teknologi akan ikut mempengaruhi jumlah penawaran. Semakin canggih sebuah teknologi, maka produktifitas yang dihasilkan semakin besar.
Harga menjadi murah, jumlah yang ditawarkan akan meningkat dan begitu pula sebaliknya.
3. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan yang di dapat produsen, besar kecilnya laba juga akan menentukan harga jual. Keuntungan yang besar akan didapat apabila harga barang murah, sehingga jumlah penawaran akan meningkat.
Dan pada akhirnya keuntungan pun akan ikut meningkat.
4. Kebutuhan akan uang tunai
Mendesak tidaknya suatu kebutuhan uang tunai untuk perusahaan akan berpengaruh besar kepada harga jual yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah penawaran barang ataupun jasa.
5. Harapan harga masa yang akan datang
Untuk produsen yang dapat menahan barang untuk dijual ketika harga dinilai lebih menguntungkan, produsen kemudian akan menahan barang, dan hal terebut dapat mempengaruhi jumlah penawaran.
Kurva Penawaran
Pengertian: sebuah garis yang berasal dari gabungan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan.
Kurva penawaran bergerak atau bergeser dari arah kiri bawah ke arah kanan atas yang menunjukkan bahwa apabila harga suatu barang tinggi, maka produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak.
Perhatikan tabel di bawah:
Harga | Jumlah yang ditawarkan |
Rp. 100,00 | 200 unit |
Rp. 200,00 | 300 unit |
Rp. 300,00 | 400 unit |
Rp. 400,00 | 500 unit |
Rp. 500,00 | 600 unit |
Gambar 1. Kurva Penawaran
Keterangan: peningkatan harga yang berakibat pada penawaran yang meningkat dari A ke B.
Gambar 2. Kurva Penawaran
Keterangan: perkiraan peningkatan harga di masa mendatang dengan mengurangi jumlah yang ditawarkan waktu ini (dari A ke B).
Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan bergeser tergantung dengan faktor yang mampu mempengaruhinya.
Apabila harga suatu barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah. Dan kurva bergeser ke arah kanan. Apabila harga suatu barang turun, maka jumah penawaran akan berkurang. Dan kurva akan bergeser ke arah kiri.
Contoh:
Pergeseran kurva penawaran akibat adanya perubahan harga barang.
- Ketika harga suatu barang sebesar Rp.40,00 jumlah unit yang akan ditawarkan berjumlah 40 unit.
- Ketika harga barang tersebut naik menjadi Rp.50,00 jumlah unit yang ditawarkan akan bertambah menjadi 60 unit. Dan kurva mengalami pergeseran ke arah kanan.
- Sementara saat harga barang turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah unit yang ditawarkan akan berkurang menjadi 25 unit. Dan kurva akan bergeser ke arah kiri.
Keseimbangan Harga
Setiap pembeli atau permintaan akan berupaya untuk memperoleh barang/jasa dengan harga semurah mungkin. Sementara penjual atau penawar berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Akibat adanya tawar menawar yang terjadi diantara permintaan dan penawaran. Maka akan tercapai suatu kesepakatan atau titik temu yang disebut sebagai keseimbangan harga.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keseimbangan harga…
1. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) merupakan tinggi rendahnya harga suatu barang yang telah disepakati oleh produsen dengan konsumen.
Dalam harga keseimbangan, produsen bersedia melepas untuk barang ataupun jasa. Sementara permintaan atau konsumen bersedia untuk membayar harga yang ditawarkan.
Dalam kurva harga keseimbangan, berlangsunglah titik temu antara kurva permintaan dengan kurva penawaran, yang disebut sebagai Equilibrium Price.
2. Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh berabgai faktor yang mampu mempengaruhi permintaan dan penawaran tersebut.
Dan tiap fakto memiliki peran yang berbeda untuk menggeserkan kurva dari jumlah permintaan dan jumlah penawaran.
Dengan pergeseran kurva pada permintaan dan penawaran akan mengakibatkan pergeseran tingkat harga keseimbangan.
Contoh:
P sebesar Rp. 400,00 mengalami Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S) sama dengan jumlah yang diminta (D), yakni sebesar 5.000 unit.
Produsen menawarkan barang dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan berjumlah 7.000 unit.
Sementara pembeli kemudian menawar dengan harga Rp.200,00 dengan jumlah barang yang diminta berjumlah 7.000 unit.
Sebab diantara keduanya tidak terjadi kesepakatan, maka produsen kemudian berupaya untuk menurunkan harga.
Sementara pembeli berupaya untuk menaikkan penawarannya kembali.
Demikian seterusnya hingga pada akhirnya terjadi titik temu di harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta, sejumlah 5.000 unit.
3. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Pembeli serta penjual bisa dikelompokan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dengan harga pokok untuk penjual maupun produsen serta kemampuan membeli untuk konsumen maupun pembeli.
Berikut pengelompokan antara pembeli dan penjual:
- Pembeli super marginal, yakni golongan pembeli yang mempunai kemampuan untuk membeli di atas harga pasar.
- Pembeli marginal, yakni golongan pembeli yang mempunyai kemampuan daya beli sama dengan harga pasar.
- Pembeli sub marginal, yakni golongan pembeli yang memiliki kemampuan membeli barang di bawah harga pasar.
- Penjual super marginal, yakni golongan penjual yang mempunyai perhitungan terhadap harga pokok di bawah harga pasar.
- Penjual marginal, yakni golongan penjual yang mempunyai perhitungan terhadap harga pokok yang sama dengan harga pasar.
- Penjual sub marginal, yakni kelompok penjual yang mempunyai perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
Dari pengelompokan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
a. Terdapat penjual atau pembeli yang mendapatkan keuntungan. Pembeli yang mempunyai kemampuan daya beli lebih tinggi (pembeli super marginal) akan memperoleh premi konsumen. Penjual yang mempunyai perhitungan harga pokok di bawah harga pasar (penjual super marginal) akan memperoleh premi produsen.
b. Adanya penjual atau pembeli yang mengalami kerugian. Pembeli sub marginal yang mempunyai kemampuan membeli di bawah harga pasar. Sementara penjual sub marginal yang mempunyai perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
c. Adanya penjual dan pembeli yang impas (Break Even Point). Tidak mendapatkan kerugian maupun keuntungan sebab harga pokok sama dengan harga pasar. Dan juga kemampuan membeli yang sama dengan harga pasar.
4. Pergeseran Titik Keseimbangan
Titik keseimbangan atau yang disebut Equilibrium Price akan mengalami perpindahan atau pergesera. Yang diakibatkan adanya aktivitas naik turunnya perubahan penawaran ataupun permintaan.
1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan.
Apabila jumlah permintaan naik sementra jumlah penawaran masih tetap sama, maka terdapat kecenderungan harga akan mengalami kenaikan.
Contoh:
Di harga Rp.10,00 jumlah permintaan sejumlah 40 unit. Apabila jumlah permintaan meningkat menjadi 50 unit, maka harga akan ikut naik menjadi Rp.30,00.
2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah permintaan.
Apabila jumlah permintan menurun sementara jumlah penawaran masih sama, maka harga akan cenderung turun.
Contoh:
Pada harga Rp.35,00 jumlah permintaan barang sebanyak 55 unit. Jika jumlah permintaan berkurang menjadi 40 unit, maka harga pun akan ikut turun menjadi sebesar Rp.15,00.
3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah penawaran.
Apabila jumlah penawaran naik sementara jumlah permintaan masih sama (tetap), maka harga akan cenderung turun.
Contoh:
Pada harga Rp.50,00 jumlah penawaran barang sebanyak 40 unit. Apabila jumlah penawaran naik menjadi 60 unit, maka harga akan turun menjadi sebesar Rp.30,00.
4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah penawaran.
Apabila jumlah penawaran turun sementara jumlah permintaan masih sama atau tetap, maka harga akan cenderung naik.
Contoh:
Pada harga Rp.35,00 jumlah penawaran barang sebanyak 45 unit. Apabila jumlah penawaran turun menjadi sebanyak 35 unit, maka harga akan naik menjadi sebesar Rp.35,00.
Contoh Soal Permintaan dan Penawaran
Yang bukan merupakan ciri dari penawaran yaitu….
- Meningkat saat harga barang atau jasa tersebut meningkat
- Menurun saat harga barang atau jasa tersebut menurun
- Dipengaruhi oleh selera
- Dipengaruhi dengan teknologi
- Dipengaruhi dengan harapan akan harga di masa mendatang
Pembahasan:
Jawaban yang benar yaitu (c) dipengaruhi selera. Sebab, selera akan mampu mempengaruhi permintaan konsumen, tetapi tidak dapat mempengaruhi penawaran oleh produsen.
Demikian ulasan singkat mengenai permintaan dan penawaran, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya. Terima kasih telah berkunjung :)).
Satu pemikiran pada “Permintaan dan Penawaran”