[Kumpulan] Contoh Pidato Berbakti Kepada Orang Tua Singkat

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah merahmati kita sampai bisa berkumpul di sini dalam sehat wal afiat. Shalawat serta salam kita ucapkan pada Nabiyullah Nabi Besar Muhammad SAW yang sudah mencerahkan kita semua dalam nikmat iman dan islam.

Izinkan pada kesempatan yang berbahagia ini saya sampaikan pidato tentang adab berbakti kepada orang tua. Hadirin, dalam lingkungan keluarga baik itu ayah atau ibu merupakan sosok yang paling berjasa bagi anaknya.

Karena kedua orang tualah kita bisa lahir ke dunia ini. Oleh karena itu, sudah sewajarnya sebagai seorang anak kita memuliakan kedua orang tua kita. Sampai mulianya orang tua kita, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya “keridaan Allah ada dalam keridaan orang tua”.

“Dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan orang tua” itulah yang disampaikan dalam H.R Muslim. Maka dari itu, berhati-hatilah kita dalam bersikap. Jangan sampai kita menyakitinya.

Ingat, hanya dengan dua tetes yang dikeluarkan oleh orang tua karena kekecewaan terhadap anaknya, maka hal itu bisa menyeretnya ke jurang nerakanya Allah SWT. Naudzubillah.

Sebaliknya, berkat tetesan mata orang tuanya yang terharu dengan kemuliaan anaknya, kesalahannya, dan prestasinya dalam belajar, maka hal itu bisa masuk ke surganya Allah SWT. Allahu Akbar.

Apa yang bisa kita lakukan sebagai wujud adab kita untuk berbakti kepada orang tua? Marilah kita lihat firman Allah dalam Al-Quran surah ke 17 ayat 23. Dalam ayat tersebut, adab yang bisa kita lakukan adalah pertama, berupaya untuk berbuat baik, dalam tutur kata sampai perbuatan.

Kedua, jangan katakana perkataan “ah” dan katakanlah perkataan yang mulia. Kemudian, yang ketiga adalah rendahkanlah diri kita dihadapan keduanya. Doakanlah orang tua kita dengan doa-doa yang baik saat mereka masih ada maupun sudah tiada.

Itu saja yang bisa saya sampaikan. Semoga yang baik-baiknya bisa diambil dan yang kesalahan atau keburukan saya bisa dimaafkan. Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bismillah, Walhamdulillah, Washolatu wassalamu’alarosulillah wa ala alihi wasohbihi wamauwalah

Allah SWT berfirman dalam surat Lukman ayat 15…. Ayat ini memberikan pelajaran pada kita sebuah pelajaran yang bermanfaat. Sebagai seorang anak tetaplah berbakti kepada orang tua kita meskipun orang tuamu berbuat buruk atau dzalim kepadamu.

Tetaplah gauli orang tuamu dengan kebaikan. Hal ini karena jasanya sungguh besar dan tidak akan bisa kita bayar walaupun secuilpun.

Marilah kita renungkan, sosok bunda kita. 9 bulan kita ada di dalam perut bunda dan memakan makanannya. Saat akan dilahirkan, sakit bersimbah darah, keringat membasahi tubuhnya. Anehnya, rasa sakit itu sirna saat mendengar tangisan dari kita.

Tidak ketinggalan, yaitu sosok ayah kita juga sangat berperan besar dalam kehidupan. Ayah sudah banting tulang bekerja pagi dan malam hari hanya untuk menghidupi kebutuhan kita.

Oleh sebab itu, sudah jelas bahwa kita harus menghormati mereka dan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan rida Allah SWT. Cukup sekian yang saya sampaikan. Jika pidato ini ada salah, maka saya sampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah.. (Mukadimah)

Dewan juri yang kami hormati serta hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah SWT.

Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Allah dengan ucapan Alhamdulillah.

Yang mana pada kesempatan ini kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat. Mudah-mudahan dalam pertemuan ini bisa membawa berkah di dunia dan di akhirat.

Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak mendapatkan syafaatnya, Amin. Disini saya ingin menyampaikan sedikit pidato tentang berbakti kepada orang tua.

Berbakti kepada orang tua disebut juga dengan birrul walidain. Orang tua adalah sosok yang terpenting bagi sang anak. Begitu besar kedudukan mereka sehingga kita tidak akan mampu membalas jasanya.

Hal ini dijelaskan oleh Allah di Qur’an surat Al-Isra’ Ayat 23. Pada ayat ini dijelaskan bahwa kita sebagai hamba wajib menyembah kepada Allah SWT. Tak hanya itu, Allah memerintahkan kita untuk wajib berbuat baik kepadanya.

Apapun profesi, jabatan, dan pangkat beliau terutama kepada ibu yang telah melahirkan dan membesarkan kita.

Dialah orang pertama yang mencintaimu sebelum manusia lain di muka bumi ini. Dia pula yang mengajarkan baik dan buruk serta mendidikmu menjadi anak yang saleh dan salehah.

Adapun syarat untuk menjadi orang yang berbakti pada orang tua kita, maka kita perlu adanya 3 M, Menghormati, Memuliakan, dan Mendoakan. Jika kita melakukan ketiganya, maka insyaallah pintu surga akan terbuka lebar dan kebahagiaan akan selalu mengiringi langkah kita.

Ridanya Allah karena ridanya orang tua dan murkanya Allah karena murkanya orang tua. Hal tersebut sudah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya HR Muslim. Oleh sebab itu, jika kita ingin sukses dunia dan akhirat, Anda harus berbakti kepada orang tua.

Semoga pidato singkat ini dapat mengingatkan kita semua akan pentingnya berbakti kepada orang tua. Cukup sekian yang bisa saya haturkan, mohon maaf apabila ada salah kata. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Assalamu’alaikum Wr. Wb

(Mukadimah)

Yth hadirin semua yang saya banggakan dan cintai

Pertama-tama marilah kita tiada henti-hentinya memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT dan salawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini, izinkanlah saya menyampaikan kultum dengan tema berbakti kepada kedua orang tua.

Ketahuilah bahwa berbakti kepada kedua orang tua hukumnya wajib atau fardu ain. Tak peduli apa pekerjaannya, kehidupan sehari-harinya yang kita panggil ayah atau ibu di rumah merekalah orang tua kita.

Ada suatu hadis penting dari Rasulullah SAW tentang berbakti kepada orang tua. Kata Nabi, siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tua dan menyambung tali silaturrahim.

Ternyata, berbakti kepada kedua orang kita adalah syarat untuk mendapatkan umur yang panjang. Artinya, benar-benar Allah tambah durasi waktu bisa berarti kehidupan kita itu sangat bahagia sepanjang hidup. Tidak ada yang sia-sia.

Jadi, renungkanlah jika pekerjaan kita mengalami masalah, usaha menjadi rugi, kita evaluasi hubungan kita dengan Allah dan kepada orang tua. Demikian yang dapat saya sampaikan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.