Melayu merupakan etnis terbesar yang ada di provinsi Riau. Maka tidak heran jika pakaian adat dari provinsi Riau berasal dari Melayu.
Adat dari masyarakat melayu berkombinasi dengan nilai – nilai ajaran Islam yang memiliki ciri khas kebudayaan tersendiri.
Terdapat berbagai macam pakaian adat dari Riau ini yang wajib untuk kamu ketahui, pelajari, dan lestarikan.
Untuk lebih jelasnya mengenai apa saja pakaian adat dari Riau, sejarah, keunikan, dan filosofi, serta nilai – nilainya kalian dapat menyimak artikel ini dengan seksama.
Sejarah Pakaian Adat Riau
Pakaian adat merupakan salah satu simbol yang dapat menandai perkembangan, akulturasi, dan kekhasan dari suatu budaya.
Pakaian adat juga dapat menjadi penanda mengenai identitas suatu masyarakat di sebuah daerah. Termasuk pakaian adat di provinsi Riau ini.
Pada dasarnya semua masyarakat Riau masih memegang pengaruh pribumi.
Hal ini dapat dirasakan dalam sikap dan perilaku dari mayoritas masyarakatnya. Terutama masyarakat pedesaan atau pedalaman.
Masyarakat provinsi Riau begitu memegang teguh adat melayu yang disertai dengan norma Islam.
Oleh sebab itu pakaian adat Riau adalah hasil dari perpaduan antara Melayu dan Islam.
Pakaian adat ini dapat memberi semangat tersendiri bagi pemakainya.
Semangat inilah yang melingkupi nilai syukur dan kejujuran hidup di masyarakat Riau dan menjadi filosofi dari pakaian adat melayu Riau.
Selain itu, pakaian adat ini juga dapat mempercantik penampilan para pemakainya.
Daftar Pakaian Adat Riau
Pakaian adat Riau terdiri dari berbagai macam jenis. Jenis pakaian ini tergantung pada beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
- Tergantung situasi dan kondisi pemakainya.
- Tergantung kegiatan yang harus dilakukan.
Pakaian adat Riau ini juga memiliki nilai – nilai adat, agama, model atau gaya yang sangat sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia.
Pakaian yang tertutup dan panjang merupakan ciri dari pakaian adat Riau. Ciri tersebut dapat merepresentasikan sebuah nilai – nilai kesopanan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Model khas pakaian adat Riau juga sangat sederhana. Dengan demikian maka pakaian ini sangat erat dengan gaya kemelayuan.
Corak khas pakaian adat ini juga memiliki kesamaan yang kuat dengan tradisi melayu, seperti memakai sarung dan rok panjang yang lebar.
Selain itu, baju yang berkerah tinggi dan lebih longgar juga begitu familiar dengan tradisi melayu.
Pakaian adat untuk laki – laki dan untuk wanita juga memiliki kesamaan yang tidak lupa dilengkapi dengan aksesoris yang tidak jauh berbeda pula.
Berikut adalah nama pakaian adat dari provinsi Riau yang harus kamu ketahui :
Daftar Isi
1. Pakaian Adat Resmi
Pakaian adat resmi adalah pakaian yang hanya digunakan pada saat melakukan pertemuan atau kunjungan resmi dengan kerajaan lain.
Dan untuk sekarang pakaian adat resmi ini digunakan pada saat acara resmi kepemerintahan.
Pakaian adat resmi untuk laki – laki adalah Baju Kurung Cekak Musang yang dipadukan dengan sarung dan kopyah.
Baju Kurung Cekak Musang tersebut dibuat dari bahan – bahan dengan kain berkualitas tinggi, seperti kain sutra atau kain satin.
Sementara itu, pakaian adat resmi untuk perempuan adalah Kebaya Laboh.
Kebaya Laboh tersebut dibuat dari bahan dasar kain tenun khas yang ditenun oleh masyarakat di beberapa daerah Riau, seperti Siak, Indragini, Trengganu, dan masyarakat lainnya.
Terdapat perbedaan kebaya menurut usia si pemakainya, yaitu :
- Kebaya dengan panjang hingga mencapai 3 jari di bawah lutut adalah kebaya yang digunakan oleh wanita setengah baya.
- Kebaya dengan panjang hingga mencapai 3 jari di atas lutut adalah kebaya yang digunakan oleh wanita perawan atau para gadis.
2. Pakaian Upacara Adat
Pakaian upacara adat adalah pakaian yang hanya boleh digunakan pada saat upacara adat.
Upacara tersebut adalah upacara pelantikan, upacara penobatan raja, upacara penerimaan tamu, upacara penerimaan anugerah, dan upacara lainnya.
Untuk laki – laki, mereka memakai Baju Kurung Cekak Musang yang dipadukan dengan sarung dan kopyah.
Sementara itu, pakaian adat untuk perempuan adalah Baju Kurung Tulang Belut atau Baju Kebaya Laboh Cekak Musang yang dipadukan dengan jilbab atau kerudung khas Islam.
3. Pakaian Upacara Pernikahan
Pakaian upacara pernikahan adalah pakaian yang hanya boleh digunakan pada saat dilangsungkannya sebuah pernikahan.
Pakaian untuk mempelai pria adalah Baju Kurung Cekak Musang yang dipadukan dengan sarung dan kopyah.
Agar tampak lebih meriah, mempelai pria juga menggunakan beberapa aksesoris untuk mendukung penampilannya yaitu :
- Mahkota di kepala.
- Sebai dengan warna kuning pada bahu sebelah kiri.
- Sepatu yang bentuknya runcing.
- Canggai pada kelingking.
- Keris berbentuk kepala burung serindit yang diletakkan pada pinggang kiri.
Sementara itu, pakaian yang digunakan oleh mempelai putri tidak hanya satu, tergantung dari jenis upacara yang dilaksanakan.
Berikut adalah pakaian untuk mempelai putri beserta dengan upacara yang dilaksanakan :
- Baju Kurung Teluk Belangan; digunakan pada saat upacara malam berinai.
- Baju Kurung Cekak kebaya pendek; digunakan pada saat upacara berendam.
- Kebaya Laboh; digunakan pada saat upacara bersanding.
4. Pakaian Adat Tradisional Riau
Pakaian adat tradisional Riau bernama Teluk Belanga. Teluk Belanga juga terdiri dari 2 pakaian, yaitu untuk laki – laki dan untuk perempuan.
Pakaian untuk laki – laki adalah baju kurung kurawal yang ketat dan dipadukan dengan celana panjang.
Tidak lupa laki – laki Riau juga memakai kain yang terbuat dari tenun dengan motif – motif khas budaya Melayu dan juga kopiah.
Sementara pakaian untuk wanita adalah baju kurung jangkar dengan belitan kain songket atau kain pilihan.
Untuk menambah kesan Islam, para wanita Riau juga memakai kerudung yang dibelitkan ke leher untuk menutupi rambutnya.
5. Pakaian Adat Orang Tua
Pakaian adat orang tua adalah pakaian yang digunakan oleh seseorang yang sudah berumur panjang atau setengah baya sebagai pakaian sehari – hari.
Orang tua laki – laki memakai Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung Teluk Belanga yang terbuat dari kain lejo atau kain katun.
Kedua baju tersebut tidak jauh berbeda dan memiliki nilai islami.
Sementara orang tua perempuan memakai Baju Kurung Teluk Belanga, Baju Kebaya Pendek, dan Kebaya Laboh.
Mereka memakai baju tersebut lengkap dengan selendangnya. Selendang tersebut berfungsi sebagai kerudung atau jilbab untuk menutupi rambut.
6. Pakaian Adat Dewasa
Pakaian adat dewasa adalah pakaian yang digunakan oleh seseorang yang sudah dewasa sebagai pakaian sehari – hari.
Pakaian adat untuk orang yang sudah dewasa memiliki nilai – nilai agama dan budaya.
Untuk laki – laki, mereka menggunakan pakaian adat yang bernama Baju Kurung Cekak Musang dipadukan dengan celana panjang nan longgar.
Tidak lupa para laki – laki Melayu menggunakan sarung dan kopyah untuk melengkapi tampilannya.
Sementara untuk perempuan, mereka menggunakan 3 jenis pakaian yang berbeda.
3 jenis pakaian tersebut adalah Baju Kebaya Pendek, Baju Kurung Laboh, dan Baju Kurung Tulang Belut yang digunakan bersamaan dengan kain selendang sebagai kerudung atau jilbab.
7. Pakaian Adat Anak-Anak
Pakaian adat anak – anak adalah pakaian yang digunakan oleh seorang anak – anak sebagai pakaian sehari – hari.
Pakaian adat untuk anak laki – laki bernama Baju Monyet.
Baju Monyet tersebut dipadukan dengan jenis celana panjang yang tanggung lengkap dengan kopyah atau kain berbentuk segi empat sebagai penutup kepala.
Sementara pakaian adat untuk anak perempuan bernama Baju Kurung yang memiliki motif bunga – bunga.
Baju Kurung tersebut dipadukan dengan rok yang lebar dengan jilbab atau kerudung.
Keunikan & Filosofi Warna Pakaian Adat Riau
Pakaian adat memang selalu memiliki makna dan juga filosofi tersendiri yang harus diketahui oleh setiap bangsa Indonesia.
Filosofi dari pakaian adat Riau adalah pada warnanya. Setiap warna memiliki makna tersendiri.
Berikut adalah warna dan filosofi dari pakaian adat Riau :
- Hitam; melambangkan kesetiaan, ketabahan, jujur, dan bertanggung jawab.
Gaun berwarna hitam sering dipakai oleh orang – orang hebat di Kerajaan dalam acara kebesaran atau seremonial Kerajaan. - Merah Darah; melambangkan kepahlawanan, keberanian, taat dan setia kepada Raja dan rakyat.
- Merah; memiliki arti bagi masyarakat kecemerlangan.
- Kuning Keemasan; melambangkan kebesaran, otoritas, dan kemegahan.
Orang – orang yang berhak memakai warna ini adalah Sultan atau Raja dari tanah kerajaan – kerajaan Melayu. - Hijau Lumut; melambangkan kesuburan, kesetiaan, taat dan patuh terhadap ajaran agama.
Warna baju hijau lumut sering dipakai oleh kaum bangsawan, Tengku, dan Wan.
Nilai-Nilai dalam Pakaian Adat Riau
Pakaian adat dari Riau juga memiliki nilai estetika yang terkandung di dalamnya.
Nilai – nilai estetika pada pakaian adat Riau diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Nilai Sosial
Pakaian adat Riau menjadi simbol atau penanda dari status sosial masyarakatnya. Pakaian adat ini menjadi media untuk menyatukan masyarakat.
2. Nilai Budaya
Pakaian adat adalah salah satu produk budaya modern yang semakin hari semakin memiliki banyak model.
Pakaian adat dari Riau adalah warisan budaya dari nenek moyang yang harus dilestarikan.
Melestarikan pakaian tradisional sama saja dengan melestarikan kekayaan budaya Melayu yang sudah turun – temurun sejak zaman dahulu.
3. Nilai Tradisi
Pakaian adat yang digunakan dalam upacara tradisional telah menjadi tradisi selama bertahun – tahun secara turun – temurun.
Tradisi ini telah menjadi ciri khas dari keunikan dan komunitas yang ada dalam masyarakat Melayu Riau.
Dari pakaian adat yang dipakai, maka kamu dapat mempelajari tentang tradisi masyarakat yang bersangkutan dengan pakaian adat tersebut.
Kesimpulan
Nilai – nilai adat Melayu dan Islam tercermin dalam pakaian adat masyarakat Riau yang digunakan dalam aktivitas sehari – hari.
Dengan demikian, maka masyarakat Riau memiliki kebudayaan yang kuat dengan nilai – nilai agama dan adat istiadat yang mewarnai kehidupannya.
Dan kita sebagai bangsa Indonesia yang baik maka perlu mencontoh masyarakat Riau agar budaya kita tetap lestari walau dimakan zaman.