Negara Indonesia mempunyai banyak sekali ragam kesenian serta sering juga kita temui dilingkungan masyarakat, salah satunya adalah seni kriya.
Yang mana seni satu ini merupakan salah satu bentuk kesenian yang umum kita kenal serta telah menjadi warisan leluhur kita.
Selengkapnya terkait seni kriya, simak baik – baik uraian di bawah ini ya!
Daftar Isi
Pengertian Seni Kriya
1. Secara Bahasa
Istilah “Kriya” berasal dari kata “Krya” yang mana adalah bahasa sansekerta dengan arti mengerjakan.
Sehingga dapat kita ketahui bahwa seni kriya merupakan salah satu jenis karya seni yang dihasilkan dengan menggunakan keterampilan tangan manusia, yang mana karya itu juga turut memperhatikan nilai estetika maupun keindahan serta aspek fungsional.
Jadi, sebetulnya, apa pun kerajinan tangan yang dibuat oleh manusia serta memiliki nilai keindahan, dapat disebut dengan seni rupa kriya.
2. Menurut Para Ahli
Selain pengertian di atas, ada juga beberapa pengertian lain dari seni kriya yang dituturkan oleh para ahli, antara lain:
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Merupakan suatu seni kerajinan tangan.
b. Buku dan Kerajinan (2011) karya Timur Raharjo
Merupakan salah satu cabang yang mempunyai akar kuat, yaitu nilai tradisi yang bermutu tinggi/ memiliki nilai adi luhung.
c. Terminologi dan Perwujudan Seni Kriya Masa Lalu dan Masa Kini sebuah Pendekatan Historis-Arkeologi (2002) karya Timbul Haryono
Secara etimologi berasal dari kata “Kr” (bhs. Sanskerta) yang artinya “mengerjakan”, dari akar kata itu lalu menjadi “kriya, karya dan kerja”.
Dalam arti khusus ialah mengerjakan suatu hal guna menghasilkan benda maupun obyek yang memiliki nilai seni.
d. Jurnal Arkeologi Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya (2001) karya Atmosudiro DKK.
Merupakan seluruh hasil karya manusia yang membutuhkan keahlian khusus dan berhubungan dengan tangan. Sehingga kriya juga kerap kali disebut sebagai kerajinan tangan.
Dihasilkan lewat keahlian manusia ketika mengolah bahan mentah hingga menjadi produk serta ruang lingkupnya bisa ditelusuri lewat bahan yang digunakan itu.
Berbagai bahan tersebut dapat berupa:
- Batu,
- tanah liat,
- kayu,
- logam,
- benang,
- tulang,
- cangkang kerang,
- kulit,
- kaca,
- dedaunan,
- buah kering,
- plastik,
- atau serat.
Sejarah & Perkembangan Seni Kriya
Kriya sebetulnya telah ada sejak zaman prasejarah.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penemuan berbagai benda dari zaman Noelithikum (zaman batu muda) yang wujudnya menyerupai kriya.
Di masa zaman prasejarah, berbagai benda tersebut terbuat dari bahan tanah liat, batu, serta logam dengan nilai fungsi yang bermanfaat.
Sebagian orang pada zaman tersebut menggunakannya sebagai alat buat berburu, wadah, serta untuk alat bertani.
Di kala itu, seni Kriya juga dibuat dengan sangat sederhana serta lebih mengedepankan aspek fungsional atau keperluan fisik.
Namun, dalam manusia zaman prasejarah telah mulai mengerti terkait seni itu sendiri.
Hal tersebut dapat dilihat dari penemuan tembikar yang telah memiliki hiasan berwujud simbol – simbol kehidupan spiritual yang mereka yakini.
1. Seni Kriya Tradisional Klasik
Di zaman kerajaan Hindu – Budha telah ada banyak sekali yang menghasilkan karya seni kriya atau kerajinan tangan.
Teknik serta hasil karya seni yang diciptakan di waktu itu ditentukan dari pemikiran falsafah hidup agama Hindu, Budha, serta Islam.
Adapun beberapa contoh hasil dari seni Kriya di waktu klasik, antara lain:
- Keris dan senjata lainnya
- Wayang kulit
- Ukiran – ukiran kayu
- Pandai perak dan emas
- Kerajinan topeng.
2. Seni Kriya Tradisional Rakyat
Karya seni Kriya tradisional telah disesuaikan dengan adab, watak, serta lingkungan pada kala itu.
Terdapat pula jenis serta teknik pembuatan Kriya yang ditentukan dengan bahan serta alat yang berada di sekitar tempat tinggal warga.
3. Seni Kriya Indonesia Baru
Di zaman kolonial, warga Indonesia memperoleh pendidikan dengan mengedepankan berbagai nilai rasional serta kehidupan jasmaniah.
Hal tersebut membuat kesadaran warga akan nilai – nilai tradisional seni Kriya pun menjadi luntur.
Sebagian orang memadukan Kriya seni tradisional bersama kriya baru dengan menggunakan berbagai bahan industri.
Proses komersialisasi satu ini pada akhirnya membuat para seniman tidak dapat mewariskan keahlian mereka pada generasi penerus.
Di zaman modern seperti sekarang ini, seni Kriya telah digunakan sebagai benda dekorasi, terapan, hiasan, dan juga mainan.
Unsur – Unsur Seni Kriya
Berikut ini adalah beberapa unsur dari seni kriya yang perlu kalian ketahui, antara lain:
1. Aspek Kegunaan (Utility)
Terdapat beberapa unsur di dalam aspek kegunaan/ utility, antara lain:
a. Security
Security adalah jaminan terkait keamanan orang yang menggunakan barang tersebut.
b. Flexibility
Flexibility merupakan keluwesan pemakaian.
Dan pada barang kriya adalah barang terap yang berarti barang yang bentuknya sesuai dengan kegunaan atau terapan nya.
Barang terap memiliki syarat yaitu dapat memberi kemudahan serta keluwesan pemakaian. Agar para penggunanya tidak mengalami kesulitan ketika memakainya.
c. Comfortable
Comfortable adalah kenyamanan digunakan serta barang yang nyaman digunakan tersebut disebut sebagai dengan barang terap.
Berbagai barang terapan merupakan barang yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
2. Syarat Keindahan (Estetika)
Suatu barang terapan bagaimana pun akan nyaman untuk digunakan. Jika tidak nyaman dipandang, maka penggunaan barang tersebut tidak akan merasa puas.
Keindahan dapat menambah rasa nyaman, senang, serta puas untuk penggunanya.
Dorongan orang dalam menggunakan, mempunyai, serta menyenangi pun akan menjadi jadi lebih tinggi jika barang tersebut diperindah serta berwujud estetik.
Fungsi Seni Kriya
Terdapat beberapa fungsi seni kriya yang perlu kalian ketahui, antara lain:
1. Sebagai Hiasan (Dekorasi)
Terdapat banyak sekali produk kerajinan tangan yang digunakan untuk hiasan, pajangan, atau dekorasi ruangan.
Dalam konteks satu ini, seni Kriya lebih mengedepankan fungsi estetika, sehingga hanya untuk memperindah sebuah ruangan.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari karya seni yang digunakan untuk hiasan/ dekorasi, antara lain:
- Patung
- Seni ukir
- Hiasan dinding
- Tembikar
- Benda cinderamata
2. Sebagai Benda Terapan
Jenis seni kriya yang digunakan sebagai benda terapan (siap digunakan) merupakan benda yang lebih mengedepankan fungsi dibandingkan nilai estetikanya.
Pada umumnya, seni kriya yang juga menjadi benda terapan ini dapat digunakan dengan nyaman tanpa dengan menghilangkan unsur estetikanya.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari karya seni benda terapan, antara lain:
- Lemari hias
- Kursi kayu
- Keramik
- Tempat tidur kayu
3. Sebagai Benda Mainan
Menjadi benda mainan, seni satu ini pada umumnya berfungsi untuk menghibur siapa saja yang memerlukannya.
Dalam konteks satu ini, seni rupa kriya memiliki nilai keindahan sekaligus nilai fungsi yang sepadan.
Biasanya, jenis kriya satu ini memiliki bentuk yang sederhana dengan bahan yang lumayan mudah untuk diperoleh serta mudah dibuat dengan harga yang terjangkau.
Berikut adalah beberapa contoh dari karya seni sebagai alat permainan, antara lain:
- Congklak
- Boneka
- Kipas kertas.
Jenis – Jenis Seni Kriya
Jenis pada seni kriya dibedakan menjadi 2 kategori yang berbeda, yakni berdasarkan bahan pembuat serta berdasarkan cara membuatnya.
Selengkapnya, simak penjelasannya berikut ini:
1. Berdasarkan Bahan Pembuatnya
Berikut adalah beberapa jenis seni kriya berdasarkan bahan pembuatnya, antara lain:
a. Seni Rupa Kriya Kulit
Kulit ternyata juga dapat dijadikan sebagai bahan seni rupa kriya.
Terdapat banyak sekali jenis kulit hewan yang dapat kalian jadikan sebagai seni rupa kriya, salah satunya adalah kulit sapi.
Bahkan pada kulit binatang buas juga dapat menjadi seni rupa kriya.
Namun dalam pemakaian kulit hewan sebagai seni ini dibatasi, sebab hal tersebut dikhawatirkan dapat merusak populasi hewan terutama hewan liar yang dilindungi.
b. Seni Rupa Kriya Batu
Untuk sebagian orang yang memiliki ke-kreatif an, batu pun dapat menjadi suatu karya seni rupa kriya.
Karya seni dari batu pada umumnya berwujud patung dan juga arca. Berbagai batu itu nantinya akan diukir/ dipahat.
Kerajinan dari seni rupa kriya batu satu ini dapat kalian temukan pada berbagai tempat yang ada di Indonesia.
c. Seni Rupa Kriya Keramik
Seni rupa kriya keramik satu ini terbuat dari tanah liat yang dibakar lalu dibentuk.
Wujud dari seni rupa kriya satu ini sangat bervariasi, hal tersebut tergantung dari kreasi dari sang seniman.
Contoh dari suatu seni jenis kriya keramik yang dapat kalian jumpai adalah guci, teko keramik, dan lainnya.
d. Seni Rupa Kriya Logam
Pada umumnya, seni kriya yang berasal dari logam digunakan untuk membuat patung, namun ada juga banyak kreasi lain yang berbahan dasar logam.
Bahkan, tidak jarang, seni kriya berbahan logam ini dijual dengan harga yang mahal, seperti seni kriya berbahan logam emas.
e. Seni Rupa Kriya Kayu
Jenis seni rupa kriya yang satu ini memiliki bahan dasar dari kayu. Ada pun banyak sekali hasil seni kriya yang terbuat dari bahan kayu.
Contohnya yaitu furniture, meja kayu, kursi kayu, serta beberapa jenis pajangan ukiran kayu.
f. Seni Rupa Kriya Tekstil
Tekstil adalah suatu bahan kain, sehingga seni rupa kriya tekstil adalah seni rupa kriya yang terbuat dari bahan kain.
Seperti yang telah kita ketahui, negara Indonesia sangat kata akan seni rupa kriya dari bahan tekstil, seperti kain batik, baju adat, serta kain tenunan.
2. Berdasarkan Cara Membuatnya
Berikut adalah beberapa jenis seni kriya berdasarkan cara membuatnya, antara lain:
a. Seni Rupa Kriya Anyaman
Seni rupa kriya anyaman adalah suatu seni yang dibuat dengan cara dianyam.
Terdapat banyak sekali benda yang dihasilkan dari cara satu ini, salah satu yang paling mudah untuk ditemukan adalah tikar.
Ada pun beberapa bahan anyaman yang kerap kali digunakan, antara lain:
- Anyaman bambu
- Anyaman rotan
- Anyaman pandan
- Anyaman tali
b. Seni Rupa Kriya Bordir
Membordir juga masuk ke dalam salah satu pekerjaan seni rupa kriya. Di mana seni bordir ini pada umumnya diterapkan pada kain/ pakaian.
Hasil dari seni kriya bordir tersebut nantinya dapat menambah nilai estetika dari suatu kain.
Sehingga kalian dapat menggunakan kain maupun pakaian yang lebih enak di lihat oleh mata.
c. Seni Rupa Kriya Tenun
Menenun pun masih masuk ke dalam salah satu cara untuk menciptakan suatu karya seni rupa kriya.
Seni rupa kriya tenun satu ini pada umumnya digunakan untuk membuat kain tradisional seperti kain tenun.
Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki corak tenun yang berbeda – beda.
d. Seni Rupa Kriya Pahat
Pada konteks ini, pada umumnya seorang seniman akan menggunakan alat pahat tertentu.
Alat pahat tersebut digunakan untuk memahat batu maupun media apa aja yang bersifat keras serta dapat dipahat.
Ada pun beberapa contoh dari hasil kriya pahat/ ukir, antara lain:
- Topeng kayu
- Ukiran furnitur
e. Seni Rupa Kriya Batik
Seni rupa kriya batik adalah salah satu seni yang menggunakan teknik membatik.
Untuk mengerjakan jenis seni kriya batik satu ini, seorang seniman akan memerlukan sebuah kain serta malam untuk menjadi bahan baku membatik.
Di dalam teknik membatik tersebut juga memerlukan kesabaran yang sangat ekstra. Salah sedikit, maka akan menghasilkan kain yang jelek dan tidak sesuai.
Ada pun beberapa teknik untuk membatik, antara lain:
- Teknik cap
- Teknik tulis
- Teknik lukis.