Variabel penelitian menjadi komponen yang sangat penting pada suatu penelitian. Variabel menjadi hal yang ditetapkan oleh seorang peneliti guna memperoleh informasi lebih lanjut.
Tetapi pada prakteknya, masih banyak orang yang belum mengetahui apa yang dimaksud dengan variabel. Maka dari itu, berikut kami sajikan informasi lengkap terkait variabel penelitian.
Daftar Isi
Pengertian Variabel Penelitian
1. Secara Umum & Penjabaran
Variabel penelitian merupakan suatu kondisi yang sudah dikontrol, dimanipulasi, maupun diobservasi oleh seorang peneliti di dalam suatu penelitiannya.
Sehingga dapat kita tarik kesimpulan jika variabel penelitian mencangkup berbagai faktor yang berperan pada saat proses penelitian itu berlangsung.
Variabel penelitian satu ini sangat ditentukan dengan adanya landasan teoritis serta kejelasannya yang ditegaskan oleh hipotesis penelitian.
Oleh sebab itu, apabila landasan teori pada sebuah penelitian itu beda, maka hasil dari variabelnya juga akan berbeda.
Lalu berbagai variabel yang akan dipakai butuh penetapan, klasifikasi serta identifikasi. Luas atau sempitnya variabel penelitian juga bisa menentukan jumlah variabel yang akan dipakai.
Ada perbedaan variabel antara ilmu sosial dengan ilmu ekstrak, antara lain:
- Ilmu ekstrak, variabel yang digunakan pada umumnya mudah diketahui sebab dapat dilihat serta divisualisasikan.
- Ilmu sosial, variabel bersifat abstrak sehingga susah untuk dijamah secara realita. Variabel dalam ilmu sosial lahir dari sebuah konsep yang perlu untuk diterangkan serta diubah bentuknya sehingga dapat diukur serta dipakai secara operasional.
2. Menurut Para Ahli
Selain pengertian di atas, adapun beberapa pengertian variabel penelitian lainnya yang disampaikan oleh beberapa para ahli, antara lain:
1. Kerlinger (1973)
Variabel merupakan konstruk / sifat yang akan dipelajari atau sebuah sifat yang diambil dari sebuah nilai yang berbeda. Dengan begitu, variabel tersebut merupakan hal yang bervariasi.
Contoh: Pendidikan, jenis kelamin, penghasilan, tingkat apresiasi, produktivitas kerja, dan lainnya.
2. Hatch dan Farhady (1981)
Merupakan atribut / objek yang mempunyai variasi antara objek dengan objek yang lan.
3. Kidder (1981)
Merupakan sebuah kualitas yang mana peneliti mempelajari serta menarik suatu kesimpulan dari proses penelitian tersebut.
4. Bhisma Murti (1996)
Merupakan fenomena yang memiliki variasi nilai serta variasi nilainya yang bisa diukur secara kualitatif & kuantitatif.
5. Dr. Soekidjo Notoatmojo (2002)
Ada dua pendapat terkait pengertian variabel penelitian dari Dr. Soekidjo, antara lain:
- Variabel mengandung pengertian ciru atau ukuran yang dimiliki oleh para anggota pada sebuah kelompok yang berbeda dengan apa -apa yang dimiliki oleh kelompok lain.
- Merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, ataupun sifat yang diperoleh dari penelitian mengenai konsep pengertian tertentu.
Contoh: Pendidikan, gen, umur, pengetahuan, pekerjaan, dan yang lainnya.
6. Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Merupakan suatu konsep yang mempunyai variabilitas. Sementara konsep adalah gambaran / abstraksi dari sebuah fenomena tertentu.
7. Ibnu (2003)
Merupakan sebuah konsep yang memiliki lebih dari satu nilai, kondisi dan kategori.
8. Sugiyono (2009)
Merupakan segala hal yang bentuknya apa saja yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari sehingga didapatkan informasi mengenai hal itu, lalu ditarik kesimpulannya.
9. Arikunto (2010)
Merupakan objek penelitian / apa yang menjadi perhatian sebuah titik perhatian pada suatu penelitian.
10. Sugiarto (2017)
Merupakan karakter yang bisa diobservasi dari unit amatan yang merupakan sebuah pengenal / atribut dari sekelompok objek. Maksud dari variabel itu yakni berlangsungnya variasi antara objek satu terhadap objek lainnya pada suatu kelompok tertentu.
11. Sudigdo Sastroasmoro
Merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek menuju subjek lainnya.
12. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Variabel memiliki arti bisa bermacam – macam, berubah – ubah, berbeda – beda (mengenai harga, mutu, serta lainnya).
Jenis – Jenis Variabel Penelitian
Berdasarkan sifatnya, variabel penelitian dibedakan menjadi lima jenis yang berbeda, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Hubungan antar Variabel
Jenis variabel berdasarkan hubungan antar variabel juga dibedakan ke dalam beberapa macam, antara lain:
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel satu ini memiliki pengaruh / menjadi penyebab berlangsungnya satu perubahan terhadap variabel yang lain.
Sehingga dapat disebutkan jika perubahan yang berlangsung dalam variabel satu ini diasumsikan akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lain.
Contoh:
Apabila pada suatu penelitian disebutkan akan berusaha mengungkap “pengaruh motivasi belajar pada prestasi mahasiswa”, maka variabel bebasnya yakni “motivasi belajar”.
Disebut sebagai variabel bebas sebab variabel tersebut tidak bergantung dengan variabel lain. Sementara variabel “prestasi belajar” bergantung serta dipengaruhi oleh variabel “motivasi belajar”.
Variabel independent juga disebut sebagai variabel stimulus, pengaruh dab prediktor.
Pada pemodalan persamaan struktural, variabel bebas disebut juga dengan variabel eksogen.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terkait / dependent merupakan suatu variabel yang keberadaannya menjadi sebuah akibat disebabkan adanya variabel bebas.
Disebut sebagai variabel terkait sebab keadaan / variasinya terkait serta dipengaruhi dengan variasi variabel yang lain.
Jenis ini juga memiliki sebutan lain yakni variabel tergantung. Hal tersebut disebabkan variasinya tergantung dengan variasi variabel lain.
Lalu ada juga beberapa orang yang menyebutnya sebagai variabel output, respon, kriteria, serta indogen.
Contoh:
Jika seorang peneliti akan mengungkap “pengaruh motivasi belajar pada prestasi belajar siswa” maka yang menjadi variabel terikatnya yaitu “prestasi belajar siswa”.
Variabel tersebut disebut sebagai variabel terikat sebab tinggi serta rendahnya prestasi siswa tersebut tergantung dengan variabel motivasi belajarnya.
c. Variabel Kontrol (Control Variable)
Variabel kontrol merupakan variabel yang dibatasi serta dikendalikan pengaruhnya sehingga tak berpengaruh terhadap gejala yang tengah diteliti.
Atau dengan sebutan lain yakni dampak dari variabel bebas pada variabel terikat tak dipengaruhi dengan faktor luar yang tak diteliti.
Pada beberapa penelitian, variabel satu ini tidak dinyatakan dengan eksplisit, namun lebih ke dalam penelitian yang bersifat eksperimental.
Variabel satu ini diperlukan adanya pengendalian yang bersifat sangat penting.
Hal demikian dikerjakan bertujuan guna mengurangi kompleksitas permasalahan yang tengah diteliti.
Tak hanya dimanfaatkan dalam penelitian eksperimental, variabel kontrol juga kerap kali digunakan pada peneliti jika akan melakukan penelitian yang bersifat pembandingan.
Contoh:
Pengaruh metode belajar pada prestasi belajar siswa. Variabel bebas pada variabel tersebut yakni metode mengajar, semenata variabel terikatnya yakni prestasi belajar sisiwa.
Variabel yang ditetapkan sama yakni mata pelajaran yang sama, contoh pelajaran fisika.
Dengan adanya penetapan variabel kontrol itu, maka dampak besarnya pengaruh mengajar pada prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan pasti.
2. Sifat Variabel
Secara umum, variabel dikelompokan ke dalam dua jenis berbeda sesuai dengan sifatnya, antara lain:
a. Variabel Dinamis
Variabel dinamis adalah sebuah variabel yang dapat diubah naik kondisi ataupun karakteristiknya.
Jenis satu ini memungkinkan dalam melakukan manipulasi maupun perubahan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh si peneliti.
Perubahan itu bisa berwujud peningkatan maupun penurunan.
Contoh: Prestasi belajar, kinerja pegawai, motivasi belajar, dan yang lainnya.
b. Variabel Statis
Variabel statis merupakan suatu variabel yang memiliki sifat yang tetap serta tidak bisa diubah, baik itu dalam keberadaan ataupun karakteristiknya.
Pada keadaan yang normal, sifat – sifat itu sulit untuk diubah.
Contoh: Status sosial ekonomi, jenis kelamin, tempat tinggal, dan yang lainnya.
3. Urgensi Faktual
Dilihat dari penting atau tidaknya suatu instrumen di dalam mengumpulkan data, maka variabel bisa dibedakan menjadi 2 jenis yang berbeda, antara lain:
a. Variabel Konseptual
Disebut sebagai variabel konseptual sebab jenis satu ini tak terlihat secara fakta serta tersembunyi pada sebuah konsep.
Variabel konsep hanya dapat diketahui berdasarkan dengan indikator yang terlihat.
Contoh variabel konsep: Motivasi belajar, konsep diri, minat, kinerja, bakat, dan yang lainnya.
Sebab keberadaanya tersembunyi di dalam suatu konsep, maka keakuratan data yang ada di dalam variabel konsep tergantung dengan keakuratan indikator dari beberapa konsep yang telah dikembangkan oleh si peneliti.
b. Variabel Faktual
Sesuai dengan namanya, variabel satu ini adalah variabel yang terdapat di dalam faktanya.
Contoh variabel faktual: Gen, asal daerah atau sekolah, usia, pendidikan, agama, dan yang lainnya.
Sebab memiliki sfat yang faktual, maka jika berlangsung kesalahan pada pengumpulan data tersebut bukanlah kesalahan instrumen, melainkan respondennya. Contoh si responden tak jujur / ada sifat – sifat buruk terhadap responden itu sendiri.
4. Skala Pengukur
Skala pengukur juga turut menjadi dasar penggolongan dari jenis variabel. Menurut dari tipe skala pengukurnya, variabel dikelompokan ke dalam empat bagian, antara lain:
a. Variabel Nominal
Variabel nominal merupakan suatu variabel yang hanya dapat dikategorikan terpisah secara kelompok serta diskrit.
Jenis ini juga biasa disebtu sebagai variabel diskrit.
Jika dilihat dari namanya nominal / nomi maka memiliki arti nama, hal tersebut menunjukkan jika tanda atau label hanya dipakai guna membedakan antar variabel.
Contoh variabel nominal: Gender, wilayah, agama, dan yang lainnya.
Variabel nominal juga menjadi variabel yang mempunyai variasi paling sedikit.
b. Variabel Ordinal
Variabel ordinal merupakan suatu variabel yang mempunyai variasi tingkatan, perbedaan, urutan, tetapi tidak mempunyai kesamaan jarak perbedaan serta tidak dapat dibandingkan.
Pada urutan satu ini, tergambar adanya gradasi / suatu tingkatan, tetapi hal itu semua tidak dapat diketahui secara pasti.
Contoh variabel ordinal: Peringkat dalam kejujuran, yang mana selisih yang menggambarkan jarak pencapaian skor / prestasi juara 1, 2, 3, dan seterusnya tak dipermasalahkan.
c. Variabel Interval
Berbeda dengan variabel sebelumnya, skala variabel interval bisa dibedakan, bertingkat serta mempunyai jarak yang sama dari satuan hasil pengukuran, tetapi kesamaan itu sifatnya tidak dapat dibandingkan serta tidak mutlak.
Contoh variabel interval: Penerimaan raport hasil belajar menunjukan angka 4, 5, 6 , 7, 8, 9, 10 dan seterusnya. Skala penilaian mulai dari angka 1 – 10 mempunyai satuan 1 per unit. Jarak angka 4 menuju 5 sama saja dengan jarak 5 menuju 6 … dan seterusnya.
Namun angka itu tidak mempunyai arti perbandingan, atau dengan kata lain jika angka 4 yang diperoleh oleh seorang siswa itu tidak berarti jika kepintaran siswa setengah lebih baik dari siswa yang memperoleh angka 8.
d. Variabel Rasio
Variabel rasio merupakan suatu variabel yang mempunyai skor serta dapat diurutkan, dibedakan, adanya persamaan jarak perbedaan, serta bisa dibandingkan.
Contoh variabel rasio: Tinggi badan, seseorang yang memiliki tinggi badan 60 cm merupakan setengah dari orang yang tinggi badannya adalah 120 cm.
5. Penampilan Waktu Pengukuran
Pada waktu pengukuran variabel bisa dikategorikan menjadi 2 jenis berbeda antara lain:
a. Variabel Maksimalis
Variabel maksimalis merupakan suatu variabel yang pada saat proses pengumpulan data, terdapat dorongan pada responden supaya menunjukkan penampilan maksimal.
Contoh variabel maksimalis: Kreativitas, pretasi, bakat dan yang lainnya.
b. Variabel Tipikalis
Variabel tipikalis merupakan suatu variabel yang pada saat proses pengumpulan data tidak terdapat dorongan pada responden dalam menunjukkan penampilan secara maksimal, tetapi lebih kepada jujur diri pada variabel yang diukur.
Contoh variabel tipikalis: Minat, kepribadian, sikap pada pelajaran tertentu, dan yang lainnya.