Verba sendiri merupakan sebuah kata kerja yang menyebutkan sebuah tindakan, pengalaman, keberadaan atau pengertian dinamis lain yang dibagi menjadi dua bagian yakni verba transitif dan verba intrasitif.
Kali ini kami hanya akan membahas salah satu verba tersebut, yakni verba transitif. Selengkapnya simak ulasan di bawah ini.
Daftar Isi
Bentuk Kata Kerja
Verba atau kata kerja memiliki beberapa bentuk yang perlu kalian ketahui, diantaranya seperti:
1. Kata kerja Aktif
Merupakan suatu kata kerja yang memberikan sebuah tindakan terhadap objeknya.
Contoh: Menyiram, membungkus, melempar.
2. Kata Kerja Pasif
Merupakan kata kerja yang memberi sebuah tindakan kepada subjeknya.
Contoh: Dibungkus, dilempar, disiram.
3. Kata Kerja Berimbun
Merupakan kata kerja yang sudah memperoleh imbuhan.
Contoh: Memakan, meminum, bekerja.
4. Kata Kerja Dasar
Merupakan suatu kata kerja yang belum memperoleh imbuhan.
Contoh: Makan, kerja, minum.
Pengertian Verba Transitif
Verba transitif atau kata kerja transitif merupakan suatu kata kerja yang memerlukan pelengkap atau objek di dalam kalimatnya.
Jenis verba ini bisa diubah ke dalam bentuk pasif yang mana hal tersebut tidak berlaku pada verba intrasitif.
Ciri – Ciri Verba Transitif
Untuk membedakan verba transitif dengan verba jenis lain, maka verba ini memiliki beberapa ciri atau karakteristik khas seperti:
- Mempunyai makna tindakan atau kegiatan, perbuatan.
- Mempunyai makna proses
- Kerap kali diikuti dengan kata kerja
- Kata kerja dapat dirubah ke dalam bentuk pasif
- Kerap kali dibentuk dengan menggunakan imbuhan seperti di-, me-, ter-, ber-, di-kan, me-kan, memper-an, ber-an, dan memper-i.
- Kata bisa diawali dengan menggunakan kata pernyataan seperti telah, waktu, akan, sedang, segera, hampir.
- Bisa diperluas dengan menggunakan cara menambahkan dengan + kata sifat selepasnya.
Contohnya seperti ia berlari dengan cepat, Hita menghitung secara teliti dan yang lainnya.
Jenis – Jenis Verba Transitif
Terdapat tiga jenis verba transitif yang ada di dalam bahasa Indonesia, diantaranya yaitu:
1. Verba Ekatransitif
Verba ekatransitif merupakan verba yang hanya diikuti dengan satu objek.
Contoh:
- Ibu tengah menanak nasi.
- Gilang sedang membuat roti bakar.
- Kambing itu memakan rumput.
- Pak Tani sedang menanam jagung.
- Pedagang itu menjual gula.
- Safira membeli buku baru.
2. Verba Dwitransitif
Verba dwitransitif merupakan verba yang diikuti dengan objek dan juga pelengkap.
Contoh:
- Adik menamai kucingnya Blacky.
- Kakak tengah membuatkan adik sebuah layang – layang.
Di dalam contoh di atas, kata layang – layang dan juga Blacky merupakan kata pelengkap sebab tidak dapat dijadikan sebagai subjek pada saat dipasifkan.
Sedangkan untuk kakak dan kucingnya bisa dijadikan sebagai subjek pada saat dirubah ke dalam kalimat pasif.
- Adik dibuatkan layang – layang oleh kakak.
- Kucingnya dinamai Blacky oleh adik.
3. Verba Semitransitif
Verba semitransitif merupakan verba yang dapat diikuti dengan objek serta bisa juga tidak diikuti dengan objek.
Hal tersebut tentunya sangat berbeda dengan verba ekatransitif yang mana pada keberadaan objeknya harus ada.
Contoh:
- Nenek sedang mengaji Al-Qur’an
Nenek sedang mengaji - Ibu sedang menonton film
Ibu sedang menonton - Kakak sedang membaca komik
kakak sedang membaca - Adik sedang menggambar sepatu
adik sedang menggambar - Ayah sedang menembak rusa
ayah sedang menembak
Perbedaan Verba Transitif dan Intransitif
Perbedaan | Transitif | Intransitif |
---|---|---|
Objek | Memerlukan objek | Tidak memerlukan objek |
Bentuk pasif | Dapat diubah ke dalam bentuk pasif | Tidak dapat diubah ke dalam bentuk pasif |
Imbuhan yang digunakan | Me-, memper-kan, memper-, memper-I, me-i, me-kan | Verba dasar, ber-kan, ber-, ke-an, ter- |
Contoh Verba Transitif
Berikut adalah contoh kalimat berpredikat verba transitif, antara lain:
1. Dia sedang menjajakan barang dagangannya di dekat terminal.
- Predikat yang menjadi verba transitif: Menjajakan.
- Objek pada predikat itu: Barang dagangannya.
2. Kucing tersebut menangkap seekor tikus.
- Predikat yang menjadi verba transitif: Menangkap.
- Objek pada predikat itu: Seekor tikus.
3. Galang menjual jam tangan punyanya di suatu situs jual beli daring.
- Predikat yang menjadi verba transitif: Menjual.
- Objek yang menyertai predikat tersebut: Jam tangan miliknya.
4. Gilang memperoleh buku tersebut dari seorang temannya yang berada di Bali.
- Predikat: Memperoleh.
- Objek pada predikat itu: Buku itu.
5. Ayah memperbaiki mobilnya di garasi rumahnya.
- Predikat: Memperbaiki.
- Objek pada predikat itu: Mobilnya.
6. Sintia menghabiskan dua piring nasi goreng itu seorang diri.
- Predikat: Menghabiskan.
- Objek pada predikat itu: Dua piring nasi goreng itu.
7. Bu Nika menggadaikan beberapa emasnya di pegadaian.
- Predikat: Menggadaikan.
- Objek pada predikat itu: Beberapa emasnya.
Tulisan yang bagus. namun, menyisakan pertanyaan berikut:
awalan me- menjadi ciri verba transitif. bagaimana dengan kata menangis, menyanyi, menari? apakah bisa diikuti objek?
Menurut saya, 3 kata tersebut bisa diikuti oleh objek.
Contoh:
– Arul menangis di bawah selimut
– Arum menyanyi di kamar mandi
– Bara menari di kelas
Kata dibelakang predikat itulah objek nya, dan kalimatnya pun masih terdengar logis.
saya rasa, ketiga contoh yang diberikan itu terdapat kesalahan. pada dasarnya struktur kalimat dari contoh itu bukan subjek – prediket – objek, namun strukturnya itu subjek – prediket – keterangan.
Lebih spesifik lagi, contoh di atas disusun atas fungsi-fungsi kalimat: subjek-predikat-kterangan tempat (no. 1,2,3). Kalimat verbal aktif transitif menuntut kehadiran objek secara langsung (eksplisit). Cara menguji kebenaran kalimat aktif transitif adalah mengubah struktur kalimat aktif transitif menjadi kalimat pasif transitif. Contoh: Andi menulis surat. (subjek-predikat-objek); maka bentuk pasifnya Surat ditulis (oleh) Andi. Kata depan oleh ditambahkan untuk menandai objek pelaku, boleh ditulis eksplisit atau tidak ditulis maksudnya tidak berubah.
Bandingkan, contoh kalimat Bara menari di kelas (subjek-predikat-ket. tempat/frase ket. tempat). Bila dipaksakan dipasifkan, Di kelas ditari(kan) Bara. Timbul kegamangan apa yang ditarikan, sementara di (kata depan/preposisi) diikuti kata benda (kelas) berubah frasa keterangan tempat. Jadi contoh kalimat yang ditulis Ahmad Manarul Hakim adalah kalimat aktif intransitif. Salam.
Thanks, sangat bermanfaat???
super sekali lengkap dan mudah dipahami, keep share ilnu bermanfaat ya gan
Makasih artikelnya 🙂
dtunggu pembahasan selanjutnya saya setuju dengan komentar @ P.Y.Ekaristiyono
Artikel YukSinau ini bisa jadi bahan referensi belajar buat adek2 kita, pembahasanya lengkap dan lebih mudah dipahami.